nusabali

Kodam Udayana Gandeng Santri Tani

  • www.nusabali.com-kodam-udayana-gandeng-santri-tani

DENPASAR, NusaBali
Kodam IX/Udayana teken kerja sama dengan DPP Santri Tani Nahdlatul Ulama dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan di wilayah teritorial Bali, NTB, dan NTT, Senin (25/4) pukul 17.00 Wita.

Penandatanganan kerja sama yang dilakukan di Makodam IX/Udayana antara Pangdam Mayjen TNI Sonny Aprianto dengan Ketua Umum DPP Santri Tani Nahdlatul Ulama T Rusli Ahmad itu dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Kodam IX/Udayana dan para santri.

Kerja sama dalam bidang pertanian ini sejalan dengan program dari TNI AD, yakni TNI AD Manunggal Air dalam rangka menyukseskan program ketahanan panganan. Eksekusi dari program kerja sama ini akan dilakukan setelah Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

Program pertama yang dilakukan adalah penanaman jagung, tambak udang, dan penggemukan sapi di Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat. Nantinya Babinsa menjadi pendamping dalam program tersebut. Sementara Santri Tani yang menentukan teknisinya, baik pupuk maupun pola-pola pertanian lainnya.

Selain menjalankan program ketahanan pangan dan juga program TNI AD Manunggal Air, melalui kegiatan ini juga Kodam IX/Udayana melaksanakan program deradikalisasi. Melalui pelibatan Babinsa dalam kegiatan ini, TNI menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bima dan Dompu.

"Melalui program ini Kodam IX/Udayana juga melaksanakan program deradikalisasi sejalan dengan program Manunggal Air. Saya bangun dua titik program pompa hidram di Bima karena masyarakat di sana perlu disejahterakan. Di Bima dan Dompu itu ada benih-benih yang terpengaruh dengan ajaran sesat," ungkap Mayjen Sonny Aprianto kepada wartawan.

Melihat hal itu, Pangdam membangun dua titik pompa hidram di daerah Bima yang bisa mengairi 600 hektare lahan pertanian. Harapannya pertanian maju dan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat. Menurut jenderal bintang dua di pundak yang lama di bidang intelijen ini bahwa ajaran sesat tumbuh subur salah satunya pada daerah yang kesejahteraannya kurang.

"Kalau masyarakat sejahtera maka tidak mudah masyarakat itu terpengaruh dengan ajaran sesat. Kelompok tani ini akan didampingi oleh Babinsa. Bibitnya apa, pemupukannya bagaimana, tanaman apa yang ditanam, dan pemeliharaan udang yang tahu adalah dari Santri Tani," tandasnya.

Sementara Ketua Umum DPP Santri Tani Nahdlatul Ulama T Rusli Ahmad mengaku senang dengan adanya sinergi dengan Kodam IX/Udayana. Menurutnya program pertanian yang dijalankan oleh Santri Tani sejalan dengan program dari Kodam IX/Udayana maupun dari TNI AD.

"Nantinya di setiap desa dikerjakan sesuai dengan potensinya. Untuk pertama nanti kami kerja sama tambak udang, tanam jagung, penggemukan sapi di Bima. Melalui kegiatan ini bisa mengangkat kesejahteraan petani," ungkap Rusli. *pol

Komentar