Enam Warga Tembuku Diduga Terserang Radang Selaput Otak
BANGLI, NusaBali
Sebanyak enam pasien asal Kecamatan Tembuku, Bangli diduga menderita Meningitis Streptococcus Suis (MSS) atau radang selaput otak.
Lima pasien dirawat di RSU Bangli dan seorang lagi dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Pasien mengalami gejala sakit panas, sakit kepala, penurunan kesadaran, dan kaku kuduk atau leher. Ada juga yang keluhannya tuli mendadak.
Direktur RSU Bangli, dr I Dewa Gede Oka Darsana Sp An mengatakan, meningitis bisa disebabkan virus ataupun gangguan penyakit internal. Seperti kebersihan mulut dan gigi hingga infeksi hidung. Salah satu faktor MSS adalah babi, disebabkan oleh bakteri Streptococcus Suis. Dari enam pasien itu, tiga orang sempat mengkonsumsi olahan daging babi. Hal ini terungkap berdasarkan wawancara dengan anggota keluarga. dr Oka Darsana belum bisa memastikan penyebab seluruh gejala tersebut karena mengonsumsi daging babi. “Kami telusuri lebih lanjut, mulai dari pemeriksaan lab hingga CT Scan,” jelas dr Oka Darsana, Senin (25/4).
Memastikan apakah ada kandungan bakteri Streptococcus Suis, RSU Bangli sedang melakukan pemeriksaan kultur cairan otak serta mengirim sampel kultur darah ke Gianyar. Menurut dr Oka Darsana, pemeriksaannya memerlukan waktu lima hingga tujuh hari. Sampai saat ini hasilnya belum selesai. Secara umum, gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri membutuhkan waktu selama tiga hingga tujuh hari. Khusus MSS, gejalanya bisa timbul dalam sehari. Hal ini karena bakteri Streptococcus Suis cenderung lebih ganas.
dr Oka Darsana didampingi Kabid Pelayanan Medis RSU Bangli, dr I Gede Sastrawan menyampaikan, dari 6 pasien satu di antaranya telah dirujuk ke RSU Sanglah. Sedangkan 5 orang pasien yang dirawat di RSU kondisi sudah mulai pulih.
RSU Bangli sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bangli dan instansi terkait lainnya untuk melakukan upaya-upaya pencegahan meluasnya kasus ini. dr Oka Darsana mengimbau masyarakat jangan takut konsumsi daging babi atau daging lainnya. Daging-daging yang akan dikonsumsi wajib dimasak sampai matang. *esa
1
Komentar