Investasi Masuk ke Badung Didominasi Sektor Pariwisata
MANGUPURA, NusaBali - Meski pandemi Covid-19, nyatanya investasi cukup menggeliat di Kabupaten Badung.
Bahkan sepanjang tahun 2021 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Badung mengeluarkan 4.500 izin, lebih dari 70 persen didominasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kadis Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Badung, I Made Agus Aryawan, mengatakan terdapat pergeseran investasi selama pandemi, yakni dari sektor pariwisata ke properti. Meski demikian, jika dilihat dari nominal yang masuk, investasi di sektor pariwisata tetap mendominasi dari tahun ke tahun. “Yang banyak justru izin rumah tinggal, jadi rumah tinggal pribadi untuk mendapatkan IMB. Saya kira itu juga kaitannya dengan masyarakat untuk mendapatkan legalitas rumah supaya bisa dipakai usaha UMKM, industri yang bisa dilakukan di rumah pribadi,” katanya, Selasa (26/4).
Agus Aryawan menjelaskan, investasi yang masuk ke Badung terus melampaui dari target yang ditetapkan, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalan Negeri (PMDN). Dalam dua tahun terakhir, misalnya, investasi di Kabupaten Badung tahun 2020 ditargetkan sekitar Rp 9 triliun, tercapai di atas Rp 10 triliun. Sedangkan tahun 2021 target Rp 10 triliun, lebih terealisasi mencapai Rp 14 triliun. “Artinya Kabupaten Badung memang menjadi tujuan investasi yang masih tetap primadona dan menarik, meskipun terjadi pandemi,” bebernya.
Sementara untuk mengukur investasi yang masuk adalah dilihat dari jumlah izin usaha yang terbit melalui sistem OSS. Izin usaha tersebut direkap melalui sistem juga yang dikembangkan kementerian investasi yang dibagi menjadi dua, yakni rencana investasi dan realisasi investasi.
“Terkait izin yang terbit di Badung tahun 2021 keseluruhan, baik izin berusaha, non berusaha maupun non perizinan sekitar 4.500. Tapi tidak semuanya izin usaha ada juga non perizinan, termasuk izin tenaga medis, tenaga perawat dan penelitian,” kata Agus Aryawan.
Agus Aryawan pun optimistis pada tahun 2022 iklim investasi semakin bergairah, seiring melandainya kasus Covid-19 saat ini. “Pada tahun 2022 kami akan fokus pada peningkatan realisasi investasi, baik Penanaman PMA maupun PMDN melalui implementasi kebijakan kemudahan berusaha sebagaimana amanat UU Cipta Kerja,” katanya.
“Investasi merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja. Dengan meningkatnya investasi ini akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Agus Aryawan. *ind, asa
1
Komentar