Siswa SMK Ikuti Simulasi Kebencanaan
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah siswa SMKN 3 Singaraja, Buleleng mengikuti kegiatan simulasi bencana gempa bumi, Selasa (26/4) pagi, di lapangan sekolah setempat.
Kegiatan ini digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng serangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN). Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, peringatan HKBN ini dijadikan momentum untuk menyadarkan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana. Pelatihan, simulasi, dan edukasi tentang kesiapsiagaan penting untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, juga sosialisasi UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
"Dalam penanggulangan bencana, sebelumnya kami bekerja saat terjadi bencana saja. Dengan HKB ini kami lebih aktif, preventif melaksanakan mitigasi, simulasi, edukasi yang menjadi tujuan kesiapsiagaan ini," ujar Ariadi Pribadi.
Ariadi Pribadi menyebutkan, BPBD Buleleng terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat Buleleng dalam kesiapsiagaan bencana. Pihaknya akan terus melakukan edukasi dan simulasi untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap bencana. Kata dia, pemerintah juga memiliki peran penting sebagai penanggung jawab.
Di sisi lain, imbuh Ariadi Pribadi, titik rawan terjadi bencana gempa bumi di Buleleng berada di wilayah Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Desa/Kecamatan Tejakula, dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Sedangkan, untuk bencana longsor biasanya terjadi di daerah perbukitan yakni, di wilayah Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan dan Desa Munduk, Kecamatan Banjar.
"Sedangkan wilayah yang rawan banjir kebanyakan terjadi di daerah yang rendah. Ini berbeda-beda di setiap daerahnya," ungkap Ariadi Pribadi.
Dia menambahkan akan selalu siap sedia jika suatu saat terjadi bencana. Tim Reaksi Cepat (TRC) disiagakan melakukan asesmen dan penanganan bencana. "Dalam penanganan bencana kita juga akan selalu bersinergi dengan pentahelix, karena pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendirian," tandas dia. *mz
1
Komentar