Gubernur Koster Minta Proyek Pelabuhan Sanur Sesuai Desain
Tinjau Proyek Pelabuhan Sanur, Dermaga Ditarget Rampung Juni
Progres pengerjaan dermaga Pelabuhan Sanur telah mencapai 91 persen, sehingga target penyelesaian dermaga menjadi sangat realistis Juni nanti.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau perkembangan pembangunan Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar pada Buda Pon Tolu, Rabu (27/4) pukul 10.00 Wita. Didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, Gubernur Koster menyebut dermaga Pelabuhan Sanur ditarget selesai pada bulan Juni 2022. Gubernur Koster juga meminta pengerjaan proyek sesuai dengan desain yang sudah diberikan, dan pekerjaannya betul-betul berkualitas.
Saat ini, ujar Gubernur Koster, progres pengerjaan dermaga telah mencapai 91 persen, sehingga target penyelesaian dermaga menjadi sangat realistis. "Kalau sekarang sudah 91 persen, saya kita Juni bisa selesai," sebut Gubernur Koster seusai meninjau beberapa bagian Pelabuhan Sanur. Dia menambahkan, meski dermaga pelabuhan optimis bisa diselesaikan pada bulan Juni 2022, namun untuk terminal pelabuhan progresnya baru mencapai 37 persen.
"Yang belum bisa selesai adalah terminalnya karena posisi saat ini baru mencapai 37 persen, jadi tidak bisa selesai bulan Juni," kata Gubernur Koster. Meski demikian, dia tetap berharap agar gedung terminal sudah bisa beroperasi sebelum September 2022, mengantisipasi pelaksanaan KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada bulan November 2022.
"Saya bisa memahami kondisi yang ada, tidak bisa dipaksakan terlalu cepat karena pembangunan terminal ada finishingnya yang memerlukan ketelitian dan kecermatan di dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga hasilnya pun bagus," ujar Gubernur Bali.
Walaupun tidak sepenuhnya bisa selesai pada bulan Juni 2022, Gubernur Koster tetap bisa memahami kondisi yang ada. Pembangunan tidak bisa dipaksakan untuk dipercepat, karena dalam pembangunan terminal terdapat penyesuaian yang memerlukan ketelitian dan kecermatan di dalam penyelesaian pekerjaannya dengan harapan hasilnya pun menjadi bagus dan berkualitas.
“Terpenting bagi saya adalah yang dikerjakannya sesuai dengan desain yang sudah diberikan, dan pekerjaannya itu betul-betul berkualitas. Karena ini merupakan pembangunan 3 (tiga) Pelabuhan Baru sekaligus, pertama dilaksanakan di provinsi Bali. Anggarannya saya upayakan melalui laporan langsung kepada Bapak Presiden Ir Joko Widodo, mengenai kebutuhan pembangunan tiga Pelabuhan ini dan direspon oleh Bapak Menteri Perhubungan,” ungkap Gubernur jebolan ITB ini..
Pelabuhan Sanur, kata Gubernur Koster, dibangun bersamaan dengan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuham Bias Munjul di Nusa Ceningan atau disebut dengan ‘Pelabuhan Segitiga Emas’ dengan rentang waktu setahun, mulai tahun 2021 hingga tahun 2022. Pembangunan Pelabuhan Sanur menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 370 miliar, sementara Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul keduanya menghabiskan dana sebesar Rp 200 miliar.
Menurutnya, masyarakat Bali patut bersyukur tiga pelabuhan bisa dikerjakan sekaligus dan akhir tahun ini bisa selesai. Sehingga Bali memiliki 3 pelabuhan, infrastruktur transportasi laut yang cukup memadai "Saya mengajak masyarakat mendukung sepenuhnya agar pembangunan berjalan dengan lancar, selesai dengan target waktu yang ditentukan," lanjut mantan anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini. Sementara, Kepala Proyek Pembangunan Pelabuhan Sanur, Heru Wijanarko, mengungkapkan pihaknya akan mengusahakan keseluruhan pembangunan pelabuhan dapat diselesaikan pada bulan September 2022.
Dia mengatakan, kontrak pengerjaan pada awalnya memang ditarget selesai pada bulan Juni 2022. Namun dengan adanya refocusing anggaran kontrak kerja diperbarui dengan target penyelesaian menjadi bulan Februari 2023. "Cuma penyelesaiannya kami kejar supaya bisa diselesaikan September 2022 ini. Pekerjaanya selesai namun pembayarannya tetap tahun depan," ujar Heru.
Pelabuhan Sanur dikerjakan oleh konsorsium tiga perusahaan kontraktor, yakni PT Hutama Karya, PT Sumber Bangun Sentosa, dan PT Virama Karya. Pelabuhan Sanur direncanakan bisa digunakan delegasi KTT G20 menuju destinasi wisata di Bali, khususnya di kawasan Nusa Penida. *cr78
Saat ini, ujar Gubernur Koster, progres pengerjaan dermaga telah mencapai 91 persen, sehingga target penyelesaian dermaga menjadi sangat realistis. "Kalau sekarang sudah 91 persen, saya kita Juni bisa selesai," sebut Gubernur Koster seusai meninjau beberapa bagian Pelabuhan Sanur. Dia menambahkan, meski dermaga pelabuhan optimis bisa diselesaikan pada bulan Juni 2022, namun untuk terminal pelabuhan progresnya baru mencapai 37 persen.
"Yang belum bisa selesai adalah terminalnya karena posisi saat ini baru mencapai 37 persen, jadi tidak bisa selesai bulan Juni," kata Gubernur Koster. Meski demikian, dia tetap berharap agar gedung terminal sudah bisa beroperasi sebelum September 2022, mengantisipasi pelaksanaan KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada bulan November 2022.
"Saya bisa memahami kondisi yang ada, tidak bisa dipaksakan terlalu cepat karena pembangunan terminal ada finishingnya yang memerlukan ketelitian dan kecermatan di dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga hasilnya pun bagus," ujar Gubernur Bali.
Walaupun tidak sepenuhnya bisa selesai pada bulan Juni 2022, Gubernur Koster tetap bisa memahami kondisi yang ada. Pembangunan tidak bisa dipaksakan untuk dipercepat, karena dalam pembangunan terminal terdapat penyesuaian yang memerlukan ketelitian dan kecermatan di dalam penyelesaian pekerjaannya dengan harapan hasilnya pun menjadi bagus dan berkualitas.
“Terpenting bagi saya adalah yang dikerjakannya sesuai dengan desain yang sudah diberikan, dan pekerjaannya itu betul-betul berkualitas. Karena ini merupakan pembangunan 3 (tiga) Pelabuhan Baru sekaligus, pertama dilaksanakan di provinsi Bali. Anggarannya saya upayakan melalui laporan langsung kepada Bapak Presiden Ir Joko Widodo, mengenai kebutuhan pembangunan tiga Pelabuhan ini dan direspon oleh Bapak Menteri Perhubungan,” ungkap Gubernur jebolan ITB ini..
Pelabuhan Sanur, kata Gubernur Koster, dibangun bersamaan dengan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuham Bias Munjul di Nusa Ceningan atau disebut dengan ‘Pelabuhan Segitiga Emas’ dengan rentang waktu setahun, mulai tahun 2021 hingga tahun 2022. Pembangunan Pelabuhan Sanur menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 370 miliar, sementara Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul keduanya menghabiskan dana sebesar Rp 200 miliar.
Menurutnya, masyarakat Bali patut bersyukur tiga pelabuhan bisa dikerjakan sekaligus dan akhir tahun ini bisa selesai. Sehingga Bali memiliki 3 pelabuhan, infrastruktur transportasi laut yang cukup memadai "Saya mengajak masyarakat mendukung sepenuhnya agar pembangunan berjalan dengan lancar, selesai dengan target waktu yang ditentukan," lanjut mantan anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini. Sementara, Kepala Proyek Pembangunan Pelabuhan Sanur, Heru Wijanarko, mengungkapkan pihaknya akan mengusahakan keseluruhan pembangunan pelabuhan dapat diselesaikan pada bulan September 2022.
Dia mengatakan, kontrak pengerjaan pada awalnya memang ditarget selesai pada bulan Juni 2022. Namun dengan adanya refocusing anggaran kontrak kerja diperbarui dengan target penyelesaian menjadi bulan Februari 2023. "Cuma penyelesaiannya kami kejar supaya bisa diselesaikan September 2022 ini. Pekerjaanya selesai namun pembayarannya tetap tahun depan," ujar Heru.
Pelabuhan Sanur dikerjakan oleh konsorsium tiga perusahaan kontraktor, yakni PT Hutama Karya, PT Sumber Bangun Sentosa, dan PT Virama Karya. Pelabuhan Sanur direncanakan bisa digunakan delegasi KTT G20 menuju destinasi wisata di Bali, khususnya di kawasan Nusa Penida. *cr78
1
Komentar