Pengelolaan Sampah TPA Andalkan Satu Alat
BANGLI, NusaBali
Pengelolaan sampah di TPA Bangklet, Desa Landih, Kecamatan Bangli hanya mengandalkan satu unit alat berat. Sejatinya ada tiga unit alat berat, dua di antaranya rusak.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, I Gusti Ngurah Laksana mengungkapkan, pengelolaan sampah di TPA Bangklet dengan tiga alat berat yakni wheel louder, ekskavator, dan bulldozer. Namun ekskavator dan bulldozer rusak.
Menurut Gusti Ngurah Laksana, bulldozer rusak sejak tiga bulan lalu dan ekskavator tidak bisa dioperasikan sejak sebulan lalu. Kerusakan karena alat berat sudah tua. Alat berat ini merupakan aset Provinsi Bali yang telah dihibahkan kepada Pemkab Bangli. Kerusakan alat berat ekskavator dan bulldozer sudah disampaikan kepada Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Saat ini sedang mencari solusi terbaik, apakah diperbaiki atau pengadaan alat berat baru.
Gusti Ngurah Laksana mengatakan, estimasi biaya perbaikan sekitar Rp 250 juta per satu unit. Pengadaan alat berat baru kisaran Rp 1 miliar untuk satu unit alat berat. Gusti Ngurah Laksana menegaskan, meski alat berat rusak namun pengelolaan sampah di TPA masih bisa memanfaatkan wheel louder yang multi fungsi yakni untuk angkut dan meratakan sampah. TPA Bangklet rata-rata mendapat kiriman 160-180 kubik sampah per hari. Jumlah sampah maksimal yang mampu dikelola di TPA Bangklet sebanyak 250 kubik per hari. Jika kondisi urgent, DLH Bangli pinjam alat berat milik Dinas PUPR Perkim. *esa
Komentar