Cinta Segitiga Diduga Picu Perkelahian Berdarah di Panjer
Seorang Pria Ditikam Pakai Sangkur hingga Terkapar
DENPASAR, NusaBali
Peristiwa penganiayaan berat terjadi di salah satu kos di kawasan Jalan Tukad Petanu, Gang Kuntul Nomor 12, kamar kos nomor 6, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Rabu (27/4) malam pukul 19.00 Wita.
Edward Valerian Gading,29, seorang pengangguran asal Banyuwangi, Jawa Timur ditikam pakai sangkur oleh seorang pria berinisial Sugiono alias Sugi,31, pekerja salah satu kafe di Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur asal Jember, Jawa Timur. hingga menderita lima luka tusukan dan harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar. Belum diketahui secara persis motif penyebab terjadinya peristiwa berdarah tersebut. Informasi yang dihimpun di lapangan, kuat dugaan peristiwa itu terjadi dilatarbelakangi masalah asmara. Edward selingkuh dengan pacar dari pelaku Sugiono atau terjadi cinta segitiga.
Sementara informasi dari Made Winastra yang merupakan pengelola kos di tempat lokasi kejadian mengatakan Edward tidak terdaftar sebagai penghuni kamar kos nomor 6 tersebut. Menurut cerita dari Made Winastra, kamar kos nomor 6 dihuni oleh seorang perempuan berinisial Kar yang diduga jadi pemicu keributan itu.
"Saya tidak kenal dengan korban, sebab yang terdaftar adalah Kar. Kar itu masuk 22 Maret 2022. Selang beberapa hari kemudian masuklah korban itu. Selama ini saya belum sempat tanya hubungan keduanya," ungkap Made Winastra sembari mengaku tidak tahu kronologis kejadiannya, sebab dirinya tidak langsung tinggal di lokasi.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Made Teja Dwi Permana dikonfirmasi, Kamis (28/4) mengatakan pelaku Sugiono sudah ditangkap dan sedang diperiksa penyidik di Mapolsek Denpasar Selatan. Sugi ditangkap di Jembrana saat hendak kabur ke Jember, Jawa Timur menumpang mobil travel pada Kamis dinihari pukul 02.00 Wita. Sugi langsung dikeler ke Mapolsek Denpasar Selatan untuk dimintai keterangan.
"Hasil pemeriksaan sementara, perempuan bernama Kar yang tinggal bareng dengan korban adalah pacar dari pelaku. Belum diketahui apa hubungan korban dengan perempuan itu. Belum juga bisa disimpulkan motifnya apa, sebab pelaku masih diperiksa penyidik. Dari cerita itu dugaan awal dari saya penganiayaan itu dilatarbelakangi masalah asmara," ungkap Kompol Permana.
Kompol Permana menjelaskan pada saat kejadian di lokasi TKP sedang sepi. Awalnya baik korban dan pelaku terlibat cekcok mulut di dalam kamar nomor 6. Kemudian keduanya keluar dari dalam kamar dan berkelahi di teras kos. Pada saat itulah Sugi mengeluarkan sangkur dan menikam Edward.
Perkelahian keduanya berakhir di depan pintu gerbang. Pada saat itu Edward terjatuh ke tanah akibat banyaknya luka tusukan yang terdiri dari 3 luka tusukan pada punggung kanan, 1 luka tusuk pada perut, 1 luka tusuk pada lengan kanan. Untungnya pada saat itu tetangga berdatangan untuk melerai keduanya. Edward pun selamat dari maut, meski harus mendapat perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.
Selesai menghujani Edward dengan menggunakan sangkur, Sugiono alias Sugi langsung meninggalkan lokasi TKP dan bergegas menuju ke arah Jembrana hendak kabur ke Jember, Jawa Timur. Untungnya peristiwa itu mendapat respons cepat dari aparat Polsek Denpasar Selatan. Tim Opsnal Polsek Denpasar Selatan dipimpin oleh Panit II Ipda I Wayan Sudarsana mendatangi lokasi TKP dan memeriksa saksi-saksi.
Dari keterangan yang diperoleh, polisi mendapat petunjuk pelaku penganiayaan itu mengarah kepada Sugi yang tinggal di Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur.
"Anggota kami mendatangi kos pelaku. Di sana didapat informasi kalau pelaku ini bekerja di salah satu kafe di Jalan Sedap Malam. Informasi yang dikumpulkan diketahui pelaku kabur ke arah Jembrana. Kami langsung melakukan pengejaran. Sekitar pukul 02.00 Wita tadi pagi (kemarin) pelaku berhasil ditangkap," ungkap Kompol Permana.
Sugi bersama barang bukti berupa sebilah pisau sangkur berbahan besi, 1 unit sepeda motor, pakaian yang digunakan pelaku, dan pakaian yang digunakan korban diamankan polisi. "Pelaku mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban. Motifnya apa? Itu masih didalami penyidik," tandasnya. *pol
Komentar