Mudik Lebaran, Penumpang Bus di Denpasar Melonjak
DENPASAR, NusaBali
Beberapa hari jelang Hari Raya Idul Fitri 2022, warga pendatang di Denpasar mulai melakukan mudik ke kampung halaman.
Mudik naik bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) adalah salah satu pilihan terbaik, terbukti jumlah penumpang bus di Denpasar mengalami peningkatan.
Staf reservasi PO (Perusahaan Otobus) MTrans, Fahmi Sugilar, menuturkan tiket mudik yang dijual perusahaannya sudah habis dibooking para calon pemudik. Jumlah penumpang mengalami peningkatan sejak pertengahan bulan April.
"Karena dua tahun tidak diperbolehkan mudik karena pandemi, antusiasme masyarakat untuk mudik tahun ini sangat tinggi," ujarnya kepada NusaBali, Kamis (28/4).
Ia menuturkan, jika hari-hari biasa pihaknya memberangkatkan 2-4 armada menuju Pulau Jawa, pada periode ramai mudik ini pihaknya secara rutin memberangkatakan hingga 7 armada bus setiap harinya. Bus yang berangkat memiliki kapasitas 23 kursi dan 30 kursi.
Ada beberapa jurusan yang ditawarkan PO MTrans, semuanya menuju Pulau Jawa, yakni, Wonogiri, Malang, Blitar, Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, dan Kediri. "Semuanya jurusan ramai, terutama ke Malang," terang Fahmi.
Ia pun mengakui saat ini harga tiket naik dibanding pada hari biasa. Peningkatan harga rata-rata sekitar 60 persen. Tiket ke Malang misalnya, kalau pada hari biasa harganya Rp 220 ribu, pada periode mudik ini naik menjadi Rp 350 ribu.
Terkait protokol kesehatan, pihaknya tidak memberikan aturan khusus terkait untuk vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster). Namun, juga mengingatkan calon penumpang dengan adanya pemeriksaan sertifikat vaksin di perbatasan Gilimanuk.
Sementara pada PO milik pemerintah, Damri, peningkatan penumpang disebut tidak begitu signifikan. PO yang hanya memiliki satu jurusan menuju Jember, Jawa Timur, hanya menambah satu armada untuk merespons peningkatan jumlah penumpang. Memang pihaknya juga menaikkan harga tiket dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu.
Staf operasional PO Damri Denpasar, Tri Mulyo Yuniawan, kepada NusaBali mengatakan, H-6 pihaknya sudah mulai merasakan ada peningkatan penumpang. "Sebelum pandemi, walaupun ada mudik gratis, kami masih bisa bersaing. Kalau sekarang banyak ada travel-travel tanpa izin," sebut Wawan panggilan akrab Yuniawan.
Terkait protokol kesehatan, Wawan mengatakan Damri Denpasar bekerjasama dengan klinik kesehatan sebagai layanan tes antigen. Namun, pihaknya hanya bersifat mengimbau kepada calon penumpang untuk melengkapi persyaratan mudik yang ditetapkan pemerintah. *cr78
Komentar