Spesialis Pembobol ATM Diringkus
MH dihadiahi timah panas karena berupaya kabur dan melawan petugas.
DENPASAR, NusaBali
Sat Reskrim Polresta Denpasar meringkus dua pelaku spesialis pembobol ATM di dua lokasi berbeda, Kamis (10/12) sekitar pukul 21.00 Wita. Pelaku MH, 32, diringkus di tempat tinggalnya, Jalan Pulau Roti, Denpasar Selatan. Sementara H, 37, diringkus di kos-kosannya, Jalan Pulau Singkep, Denpasar Selatan.
Saat ditangkap, MH yang diduga sebagai otak pembobolan ATM mencoba melawan petugas. Akibat ulahnya, petugas melumpuhkannya dengan menembak kaki kiri pelaku. Berbeda dengan MH, pelaku H pilih menyerahkan diri dan diangkut ke Mapolresta Denpasar. Pemeriksaan awal, kedua pelaku yang berprofesi sebagai sopir taxi ini mengaku sudah beraksi di 17 ATM BRI di Denpasar dan sekitarnya.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Nainggolan menuturkan, penangkapan kedua pelaku berdasarkan laporan dari BRI yang merasa dirugikan dari aksi pencongkelan dan pencurian uang di sejumlah mesin ATM di Denpasar. Dari hasil penyelidikan, pelaku spesialis pembobol ATM tersebut mengarah kepada kedua tersangka.
Penangkapan spesialis pembobol ATM ini bermula ketika petugas menangkap tersangka H di Jalan Pedungan Denpasar Selatan, Kamis (10/12) sekitar pukul 16.30 Wita. “Kita sudah buntuti H dari beberapa hari yang lalu. Setelah cukup bukti, kami lakukan pengerebekan,” terang Kompol Reinhard, Jumat (11/12).
Dari hasil interogasi, H mengakui membobol ATM di sejumlah tempat. Ia berperan sebagai penyedia kartu untuk mencuri uang di mesin ATM. Tidak hanya itu, tersangka yang asal Banyuwangi ini mengaku pada Bulan September bertemu dengan MH di Denpasar. Pertemuan itulah yang membuat keduanya bersekongkol membobol ATM.
“MH meminta H membuka beberapa nomor rekening bank. H dijanjikan upah sebesar Rp 500.000 per nomor rekening. Dengan syarat kartu ATM dengan nomor PIN beserta buku tabungan diambil oleh MH,” jelasnya. Setelah berhasil mengorek keterangan dari tersangka H, tim Buser kemudian bergerak menuju kos-kosan tersangka MH di Jalan Pulau Roti, Denpasar Selatan sekitar pukul 21.00 Wita. Begitu melihat petugas polisi berpakaian preman, tersangka mencoba melawan dan kabur.
Melihat targetnya kabur, polisi langsung melepaskan timah panas ke kaki MH. Timah panas bersarang di kaki sehingga MH harus jalani operasi “Otak pelaku kejahatan ini (MH), kami lumpuhkan dengan menembakkan timah panas ke kakinya. Dia melawan dan berusaha kabur,” terang mantan Kapolsek Kuta Utara ini.
Kompol Reinhard mengatakan, MH bertindak sebagai eksekutor. MH yang bekerja sebagai sopir taxi ini mengaku telah beraksi 17 ATM wilayah Denpasar. Modus operandinya, mereka menyasar mesin ATM BRI bermerk. Saat transaksi hampir selesai atau uang akan keluar, tersangka H mengganjal mulut ATM dengan obeng yang sudah dipersiapkan.
“Begitu uang keluar, saldo rekening masih utuh. Akibatnya mulut ATM rusak karena diganjal pakai obeng,” ucapnya. Barang bukti yang diamankan dari tersangka H, berupa 3 buah kartu ATM yakni BNI Syariah, Bank Danamon, dan CIMB Niaga. Sedangkan dari tersangka MH yakni 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter King warna hitam, 1 buah helm, 1 buah obeng kecil, 2 buah baju kotak-kotak dan biru, 1 buku rekening tabungan Bank Mandiri beserta kartu ATM dan 1 buah HP merk Samsung.
Sat Reskrim Polresta masih terus mendalami kasus pembobolan mesin ATM ini. Meski dari pengakuan keduanya beraksi di 18 ATM BRI di Denpasar. Pihaknya masih berupaya mengorek kasus-kasus lainnya yang dilakukan pelaku serta TKP lainnya. “Ya, inikan pengakuan mereka. Tapi, kita masih terus dalami TKP lainnya juga,” tutup perwira asal Sumatra Utara ini. 7 da
Komentar