Akreditasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor Diundur
Menurut Komang Ariyasa, pelayanan uji kendaraan lebih profesional karena didukung fasilitas serba digital.
AMLAPURA, NusaBali
Akreditasi unit pelaksana uji berkala kendaraan bermotor untuk UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Karangasem diundur karena bulan puasa. Jadwal akreditasi masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari pusat. Akreditasi ini untuk naik status dari kategori tipe C tahun 2020-2022 menjadi tipe B. Plt Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Karangasem I Komang Ariyasa mengatakan, fasilitas pendukung untuk naik jadi tipe B telah terpenuhi. Semua fasilitas serba digital dan alat-alatnya telah dikalibrasi.
Komang Ariyasa mengatakan, alat-alat yang telah siap digunakan yakni brake tester (uji rem), axle load tester (alat uji berat), speedometer (alat penunjuk), sound level (uji tingkat suara), tint tester (uji kegelapan kaca), gas analyzer (alat uji emisi), smoke tester (ketebalan asap), headlight tester (uji lampu utama), dan lainnya. Semua alat itu nantinya akan dicek petugas asesor. “Tahapan akreditasi, kinerja melayani uji kendaraan mulai dari pendaftaran, pra uji, uji gas emisi, uji akurasi alat penunjuk kecepatan, dan lain-lain,” ungkap Komang Ariyasa saat ditemui di kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Jumat (29/4).
Menurut Komang Ariyasa, pelayanan untuk pengujian kendaraan bermotor lebih profesional karena didukung fasilitas serba digital. Dilayani 8 petugas masing-masing 3 PNS dan 5 tenaga kontrak. Hanya saja sejak dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, sepi aktivitas uji berkala kendaraan bermotor. Rata-rata, setiap hari hanya melayani sekitar 25 kendaraan. Angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan tercatat sebanyak 240 armada, bisa dihitung dengan jari memenuhi pengujian kendaraan. Banyak armada tidak lagi aktif beroperasi karena penumpang sepi. Sebagian besar penumpang telah mandiri membawa sepeda motor sendiri.
Hanya segelintir armada yang masih beroperasi, itu hanya mengantar jemput siswa. Komang Ariyasa mengatakan, angkutan perdesaan dan angkutan perkotaan mati suri. Banyak armada tidak aktif. Imbasnya, target pemasukan dari pengujian kendaraan hingga April 2022 belum memenuhi target. *k16
Komang Ariyasa mengatakan, alat-alat yang telah siap digunakan yakni brake tester (uji rem), axle load tester (alat uji berat), speedometer (alat penunjuk), sound level (uji tingkat suara), tint tester (uji kegelapan kaca), gas analyzer (alat uji emisi), smoke tester (ketebalan asap), headlight tester (uji lampu utama), dan lainnya. Semua alat itu nantinya akan dicek petugas asesor. “Tahapan akreditasi, kinerja melayani uji kendaraan mulai dari pendaftaran, pra uji, uji gas emisi, uji akurasi alat penunjuk kecepatan, dan lain-lain,” ungkap Komang Ariyasa saat ditemui di kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Jumat (29/4).
Menurut Komang Ariyasa, pelayanan untuk pengujian kendaraan bermotor lebih profesional karena didukung fasilitas serba digital. Dilayani 8 petugas masing-masing 3 PNS dan 5 tenaga kontrak. Hanya saja sejak dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, sepi aktivitas uji berkala kendaraan bermotor. Rata-rata, setiap hari hanya melayani sekitar 25 kendaraan. Angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan tercatat sebanyak 240 armada, bisa dihitung dengan jari memenuhi pengujian kendaraan. Banyak armada tidak lagi aktif beroperasi karena penumpang sepi. Sebagian besar penumpang telah mandiri membawa sepeda motor sendiri.
Hanya segelintir armada yang masih beroperasi, itu hanya mengantar jemput siswa. Komang Ariyasa mengatakan, angkutan perdesaan dan angkutan perkotaan mati suri. Banyak armada tidak aktif. Imbasnya, target pemasukan dari pengujian kendaraan hingga April 2022 belum memenuhi target. *k16
Komentar