Kasatpol PP Gianyar Klaim Trotoar Nihil Pedagang

Klaim itu didukung dengan upayanya yang selama ini menertibkan dan memberikan pemahaman kepada para pedagang. "Kini pedagang mulai mengerti. Mereka memilih beralih ke pasar yang memiliki izin dan legalitas jelas," ungkapnya, Kamis (5/5). Kata Watha selama ini memang cukup susah memberi pengertian pada padagang. Mereka telah terbiasa dengan berjualan menggunakan fasilitas umum. Termasuk dipinggir jalan dengan menggunakan mobil bak terbuka. Namun dia mengaku selalu memberikan pengertian. "Kami sampaikan aturan-aturannya, awal-awal tak jarang terjadi gesekan kecil personil kami dengan pedagang. Ketika personil kami tidak ditempat mereka kembali berdagang. Tapi sekarang sudah mulai saling mengerti. Hari tak ada pedagang memanfaatkan fasilitas umum," ujarnya.

Selain itu, Watha mengaku telah menyiagakan sejumlah personel untuk mengawasi sejumlah titik di daerah wisata Ubud. Kata Watha, kunjungan wisatawan mulai meningkat namun masih banyak gepeng berkeliaran hingga menganggu kenyamanan wisatawan. "Kendati telah sering kami tertibkan, tapi mereka belum kapok, ada saja yang masih berkeliaran. Tapi dengan adanya personil kami mereka tidak akan berani menampakan diri," jelasnya.

Tak luput juga, sepanjang liburan ini sejumlah armada damkar selalu disiagakan. "Kebakaran tidak padang tempat dan waktu, liburan atau tidak. Setiap saat saya minta cek kesiapan armada tidak hanya personil tetapi juga suku cadang mobil damkar," ujarnya.

Sementara itu, pantauan NusaBali khususnya di Kota Gianyar, banyaknya pedagang kebutuhan sehari-hari yang berjualan di trotoar tetap marak. Menurut warga, masih banyak pedagang memanfaatkan trotoar untuk berjualan karena Satpol PP tak setiap hari bisa nyanggong para pedagang. ‘’Memang ada beberapa ruas trotoar di sekitar Pasar Rakyat Gianyar, kini steril pedagang. Tapi, kalau semua trotoar dibilang bersih dari pedagang, ya nggak lah. Coba cek saja tiap hari,’’ ujar warga yang enggan namanya dimediakan. *nvi,lsa