Magegalang di Kebun, Petani di Jembrana Tewas Tertimpa Pohon
NEGARA, NusaBali
Peristiwa naas dialami seorang warga Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, I Nyoman Sumantra,52.
Pria yang sehari-hari sebagai petani ini tewas mengenaskan akibat tertimpa pohon tumbang saat sedang bersih-bersih di kebun yang dikelolanya di dalam areal kawasan hutan desa di Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Jumat (6/5) pukul 09.00 Wita.
Dari informasi di lapangan, petaka maut itu bermula ketika korban Sumantra bersama istrinya Ni Putu Sukra,50, berangkat untuk bersih-bersih ke kebunnya pada pukul 08.00 Wita. Begitu sampai di kebun, korban bersama istrinya langsung magegalang (bersih-bersih), khususnya merabas rumput liar.
Nah, saat sedang bersih-bersih pada sekitar pukul 09.00 Wita, tanpa ada hujan ataupun angin kencang, istri korban melihat salah satu pohon dalam kondisi lapuk yang tumbang mengarah ke korban. Saat melihat pohon tumbang itu, istri korban sempat berteriak memperingatkan. Namun belum sempat menghindar, korban Sumantra sudah keburu tertimpa batang pohon yang tumbang tersebut.
Begitu melihat suaminya tertimpa batang pohon, istri korban Ni Putu Sukra langsung berteriak meminta tolong dan didengar oleh Ni Wayan Juniarini,39, yang berada di kebun dengan jarak sekira 200 meter dari kebun korban. Mendengar teriakan tersebut, saksi Juniarini langsung menuju kebun korban, dan mendapati korban yang tidak sadarkan diri dengan posisi tertimpa batang pohon sepanjang 25 meter dengan diameter sekitar 35 centimeter tersebut.
Karena tidak dapat langsung mengevakuasi korban bersama saksi Juniarini, istri korban meminta bantuan warga lainnya. Berselang beberapa menit kemudian, datang bantuan sejumlah warga lainnya dan langsung mengevakuasi korban. Saat dievakuasi, korban dipastikan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan diteruskan laporan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Mendoyo, AKP I Putu Suarmadi mengatakan setelah menerima laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung turun melakukan olah TKP. Begitu juga mengajak petugas kesehatan dari Puskesmas Mendoyo 1 untuk melakukan pemeriksaan luar terhadap jasad korban di rumah duka. “Dari pengecekan ke TKP, pohon yang tumbang dan menimpa korban itu memang pohon tua yang sudah lapuk,” ujarnya.
Sementara terkait hasil pemeriksaan luar terhadap jasad korban, diketahui korban Sumantra mengalami luka lecet dan patah tulang pada bagian tangan kanan serta bagian tulang ekornya. Selain itu, biji zakar bagian kanan korban diketahui pecah dan robek dengan panjang sekitar 5 centimeter. “Diperkirakan korban sudah meninggal dunia begitu tertimpa pohon. Ukuran batang pohon yang menimpa korban itu berdiameter sekitar 35 centimeter dengan panjang sekitar 25 meter,” ucap AKP Suarmadi.
AKP Suarmadi mengatakan, dari pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Keluarga pun menolak untuk dilakukan otopsi sehingga pihaknya tidak sampai membawa jasad korban ke rumah sakit. “Keluarga sudah mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah. Jenazah korban langsung kita serahkan ke keluarga,” pungkasnya.
Sementara Kepala Kewilayahan (Kelian Dusun) Tibu Tanggang, I Nyoman Ardana mengatakan lokasi kebun korban tersebut merupakan kebun yang dikelola korban di dalam kawasan Hutan Desa Tibu Tanggang. Pohon yang menimpa korban itu pun diduga merupakan salah satu pohon tua yang sudah ada sejak dulu di dalam hutan.
Menurut Ardana, kepergian korban itu meninggalkan seorang istri dan seorang anak perempuan. Sesuai hasil rembug keluarga korban, untuk pengabenan korban yang juga merupakan salah satu anggota Sabha Desa Adat Tibu Tanggang ini akan dilaksanakan di Setra Desa Adat Tibu Tanggang pada Soma Kliwon Wariga, Senin (9/5) mendatang. *ode
Komentar