35.389 Orang Keluar dari Bali
Arus Balik Wisdom Melalui Gilimanuk
Kendaraan yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran itu, mencapai 7.490 unit kendaraan yang terdiri dari 1.222 unit kendaran roda dua dan 6.268 unit kendaraan roda empat.
NEGARA, NusaBali
Para wisatawan domestik (wisdom) yang sempat berlibur ke Bali mulai balik ke Jawa. Kondisi ini menyusul akhir cuti bersama Lebaran tahun ini. Data teranyar, selama 24 jam per Kamis (5/5) pagi - Jumat (6/5), tercatat ada 35.389 orang penumpang yang keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
35.389 penumpang yang keluar Bali itu, terdiri dari 413 penumpang pejalan kaki dan 34.976 penumpang dalam kendaraan. Di mana untuk jumlah kendaraan yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran itu, mencapai 7.490 unit kendaraan yang terdiri dari 1.222 unit kendaran roda dua dan 6.268 unit kendaraan roda empat.
Manager Usaha Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan, jumlah penumpang maupun kendaraan yang keluar Bali saat H+2 Lebaran itu pun diketahui melonjak dibanding sehari sebelumnya. Saat H+1 Lebaran per Rabu (4/5) pagi hingga Kamis (5/5) pagi, ada sebanyak 24.866 orang penumpang dengan 1.434 unit kendaraan roda dua dan 4.200 unit kendaraan roda empat yang keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. “Kendaraan yang dari Gilimanuk didominasi roda empat. Terutama mobil pribadi,” ujarnya.
Sementara itu, penumpang bertalian arus balik dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran, justru diketahui menurun dibanding sehari sebelumnya. Di mana saat H+1 Lebaran, ada sebanyak 34.485 orang penumpang dengan 2.764 unit kendaraan roda dua dan 5.172 unit kendaraan roda empat yang diseberangkan ke Pelabuhan Gilimanuk.
Sedangkan yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran, sebanyak 33.878 orang penumpang dengan 3.537 unit kendaraan roda dua dan 5.016 unit kendaraan roda empat. “Kalau yang dari Ketapang, banyak sepeda motor. Perkiraan kita, itu memang arus balik pemudik,” ucap Djumadi.
Sesuai prediksi sebelumnya, untuk arus balik wisdom ataupun arus balik pemudik itu, diperkirakan akan terus meningkat jelang akhir cuti bersama Lebaran tahun ini. Di mana untuk puncaknya, diperkirakan terjadi antara Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5).
“Untuk menghindari macet, kita harapkan yang akan balik memilih waktu sebelum atau sesudah masa puncak. Terutama untuk kalangan pekerja non formal yang tidak terikat dengan cuti bersama,” pungkas Djumadi. *ode
35.389 penumpang yang keluar Bali itu, terdiri dari 413 penumpang pejalan kaki dan 34.976 penumpang dalam kendaraan. Di mana untuk jumlah kendaraan yang diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran itu, mencapai 7.490 unit kendaraan yang terdiri dari 1.222 unit kendaran roda dua dan 6.268 unit kendaraan roda empat.
Manager Usaha Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan, jumlah penumpang maupun kendaraan yang keluar Bali saat H+2 Lebaran itu pun diketahui melonjak dibanding sehari sebelumnya. Saat H+1 Lebaran per Rabu (4/5) pagi hingga Kamis (5/5) pagi, ada sebanyak 24.866 orang penumpang dengan 1.434 unit kendaraan roda dua dan 4.200 unit kendaraan roda empat yang keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. “Kendaraan yang dari Gilimanuk didominasi roda empat. Terutama mobil pribadi,” ujarnya.
Sementara itu, penumpang bertalian arus balik dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran, justru diketahui menurun dibanding sehari sebelumnya. Di mana saat H+1 Lebaran, ada sebanyak 34.485 orang penumpang dengan 2.764 unit kendaraan roda dua dan 5.172 unit kendaraan roda empat yang diseberangkan ke Pelabuhan Gilimanuk.
Sedangkan yang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk saat H+2 Lebaran, sebanyak 33.878 orang penumpang dengan 3.537 unit kendaraan roda dua dan 5.016 unit kendaraan roda empat. “Kalau yang dari Ketapang, banyak sepeda motor. Perkiraan kita, itu memang arus balik pemudik,” ucap Djumadi.
Sesuai prediksi sebelumnya, untuk arus balik wisdom ataupun arus balik pemudik itu, diperkirakan akan terus meningkat jelang akhir cuti bersama Lebaran tahun ini. Di mana untuk puncaknya, diperkirakan terjadi antara Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5).
“Untuk menghindari macet, kita harapkan yang akan balik memilih waktu sebelum atau sesudah masa puncak. Terutama untuk kalangan pekerja non formal yang tidak terikat dengan cuti bersama,” pungkas Djumadi. *ode
Komentar