8.560 KK Miskin Belum Terima Beras
Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) sejak tiga bulan lalu belum mendistribusikan beras sejahtera (rastra) untuk 8.560 rumah tangga sasaran (RTS) atau KK miskin di Klungkung. Penyebabnya, data penerima rastra ini belum valid alias berubah-ubah.
Data Kemiskinan Belum Valid
SEMARAPURA, NubaBali
Data di Klungkung, RTS penerima rastra pada 2016 yakni 9.511 RTS, tahun 2017 menurun 10 persen menjadi 8.560 RTS. Perum Bulog melalui pergudangannya di Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung masih menunggu kepastian data pengiriman ke desa-desa sesuai pesanan dari Divisi Regional Bali.
“Jika pesanan datang, kami langsung kirimkan,” ujar Kepala Gudang Bulog di Kecamatan Banjarangkan Made Raka Suparta, Kamis (16/3), saat menerima kedatangan Tim Sergap (serapan gabah petani) Mabes TNI AD. Tim ini dipimpin Ketua Tim Delapan Sergap yang mewilayahi Bali NTB dan NTT, Kolonel Infanteri Agus Ari Fadilah, didampingi Kasdim 1610/Klungkung Mayor Infanteri Hari Sulasto.
Lebih lanjut, Suparta menjelaskan untuk mengantisipasi kerusakan rastra dari serangan kutu, pihaknya merawat rutin setiap tiga bulan sekali dengan fungisasi atau pengasapan. Selain di Klungkung, pihaknya juga melayani pendistribusian rastra ke Kabupaten Karangasem. Penerima rastra di Karangasem 21.834 RTS pada 2017, namun belum juga bisa didistribusikan.
Setiap RTS menerima 15 kg beras/bulan dengan harga pengganti per kilo Rp 1.600. Stok rastra di Bulog Kecamatan Banjarangkan 1.784 ton untuk empat bulan baik untuk rastra di Klungkung dan Karangasem. “Sebelumnya dalam sebulan kami mendistribusikan sekitar 500 ton beras ke dua kabupaten ini,” katanya.
Ketua Tim Delapan Sergap yang mewilayahi Bali NTB dan NTT, Kolonel Infanteri Agus Ari Fadilah, mengatakan serapan gabah petani oleh bulog di Bali saat ini masih nol. Karena kualitas beras di Bali bagus dan bisa disebarkan langsung oleh Perpadi dan KUD dengan harga jauh lebih tinggi. Ketika ada beras dengan kualitas rendah baru diserap oleh bulog dengan harga sesuai pasar, yakni gabah kering panen seharga Rp 3.700/kg, gabah kering giling Rp 4.650/kg dan beras seharga Rp 7.300/kg. Dalam kesempatan itu pihaknya juga berharap beras bisa tersebar dengan cepat dan kualitas juga bisa lebih baik. *wa
1
Komentar