Penangkaran Luar Bali Bisa Jual Puluhan Juta, di Bangli Rp 2-5 Juta
Gelar Kontes, Pemkab Bangli akan Garap Serius Pelestarian Anjing Kintamani
Anjing Kintamani diekspor ke Belanda, Belgia, tapi justru dari penangkaran luar Bangli, bahkan luar Bali. Ini tentu potensi besar yang harus digarap serius.
BANGLI, NusaBali
Pelestarian anjing ras Kintamani di Bangli akan digarap serius. Saat ini anjing Kintamani banyak dikirim ke luar negeri, namun justru dari penangkaran luar Bangli, bahkan luar Provinsi Bali. Padahal seharusnya potensi tersebut dimanfaatkan oleh asal anjing ras Kintamani tersebut, yakni Bangli. Pemkab Bangli sendiri telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur khusus kawasan pengembangan Anjing Kintamani. Hal tersebut disampaikan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta saat membuka kontes Anjing Kintamani yang berlangsung di Alun-alun Bangli, Minggu (8/5) pagi.
Bupati Sedana Arta mengatakan serangkaian HUT ke-818 Bangli tahun 2022 ini diselenggarakan kontes anjing Kintamani. Lewat kegiatan ini dia berharap dapat menggugah masyarakat khususnya para penggemar anjing Kintamani agar lebih menyayangi Anjing Kintamani. Seperti halnya menyayangi anjing ras lainnya.
"Anjing Kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan intelegensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya," sebutnya. Seperti diketahui Anjing Kintamani Bali sudah diakui keberadaannya di kancahiInternasional. Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bangli akan memberikan dukungan terkait dengan pengembangan dan pelestarian anjing Kintamani ini.
Menurut politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini Pemkab Bangli memiliki Perda Nomor 04 tahun 2015 tentang perubahan atas Perda Nomor 02 tahun 2010 tentang kawasan pelestarian Anjing Kintamani Bali. Dalam Perda Nomor 04 tahun 2015 diatur adanya pengakuan terhadap 3 (tiga) jenis warna dan campurannya pada anjing Kintamani, yaitu warna putih, hitam dan anggrek. Selain itu pengembangan kawasan pelestarian anjing Kintamani ditetapkan di Desa Sukawana, Desa Siakin dan Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Kata Bupati Sedana Arta, sesuai informasi Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Bali, organisasi yang menjadi induk organisasi penggemar anjing ras (anjing trah) di Indonesia, saat ini ada penangkaran yang berada di luar Bali bisa menjual anjing Kintamani ke luar negeri dengan harga sampai puluhan juta rupiah. Sementara masyarakat Bangli sendiri saat ini baru bisa menjual anjing Kintamani dengan kisaran harga Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.
"Anjing Kintamani diekspor ke Belanda, Belgia. Tapi justru dari penangkaran luar Bangli dan bahkan luar Bali. Permintaan anjing Kintamani terbilang banyak tentu ini potensi yang besar," beber mantan Wakil Bupati Bangli dua periode ini. Melihat potensi besar tersebut, pihaknya terus akan mendorong masyarakat Kintamani khsusunya di tiga desa (Sukawana, Siakin dan Pinggan) untuk membuat breeder-breeder (peternak) baru anjing ras Kintamani.
Kemudian upaya atau langkah yang akan dilakukan pemerintah daerah, yakni memperbanyak pameran dan kontes tingkat nasional dan internasional. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Gubernur serta kementerian terkait upaya pengembangan anjing Kintamani ini. "Pemerintah daerah mendukung infrastruktur untuk pengembangan anjing Kintamani," ujar Ketua DPC PDIP Bangli ini.
Berkaitan dengan lomba atau kontes anjing Kintamani dalam rangka HUT ke-818 Bangli kali ini terbilang paling besar. Puluhan anjing Kintamani ikut dalam lomba. "Melalui kontes anjing Kintamani Bali akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangli," sambungnya. Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, I Made Alit Parwata menyebutkan keberadaan anjing Kintamani merupakan salah satu unsur Biodeversity yang menjadi salah satu pendukung dari Batur Unesco Global Geopark Network. Trah Anjing Kintamani juga telah mendapat pengakuan sebagai Anjing Ras Dunia dari Federation Cynecologue Internasional (FCI), yaitu organisasi anjing trah seluruh dunia yang bermarkas di Thuin Belgia. Dengan demikian maka anjing Kintamani sudah bisa disejajarkan dengan trah anjing yang lain, seperti Buldog, Pitbull, Shithzui, Siberian Husky, Dalmention, Cihuahua dan lain-lain.
"Kontes kali ini, merupakan wujud nyata perhatian Pemkab Bangli terhadap pelestarian anjing Kintamani," jela Alit Parwata. Kontes serangkaian HUT Bangli ini meliputi kontes anatomi anjing Kintamani di semua kelompok umur dan lomba Agility (Ketangkasan) untuk semua Trah anjing yang meliputi 3 katagori terdiri dari anakan, remaja dan dewasa. Selanjutnya ada lomba makan, lomba fashion show dan karya guna serta speciality. Peserta kontes anjing Kintamani ini berasal dari berbagai daerah sebanyak 40 peserta. Sedangkan untuk juri berasal dari Komunitas Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali (HTAKB) dan Bali Agility Team (BAT).
Terkait pengembangan anjing ras Kintamani, Pemprov Bali juga baru saja menyelesaikan pembangunan Taman Penangkaran Anjing Kintamani yang berlokasi di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (6/5) lalu. Bangunan penangkaran bak vila ini dibangun dengan nilai anggaran mencapai Rp 5,3 miliar.
Taman Penangkaran Anjing Kintamani di atas lahan seluas 1,2 hektare ini dibuat sebagai bentuk memuliakan atau melestarikan anjing ras Kintamani sesuai dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Nantinya tempat tersebut juga bisa menjadi destinasi wisata. Masyarakat yang ingin berkunjung diperbolehkan masuk dengan syarat tertib dan wajib membeli souvenir anjing Kintamani. *esa
Bupati Sedana Arta mengatakan serangkaian HUT ke-818 Bangli tahun 2022 ini diselenggarakan kontes anjing Kintamani. Lewat kegiatan ini dia berharap dapat menggugah masyarakat khususnya para penggemar anjing Kintamani agar lebih menyayangi Anjing Kintamani. Seperti halnya menyayangi anjing ras lainnya.
"Anjing Kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan intelegensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya," sebutnya. Seperti diketahui Anjing Kintamani Bali sudah diakui keberadaannya di kancahiInternasional. Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bangli akan memberikan dukungan terkait dengan pengembangan dan pelestarian anjing Kintamani ini.
Menurut politisi PDIP asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini Pemkab Bangli memiliki Perda Nomor 04 tahun 2015 tentang perubahan atas Perda Nomor 02 tahun 2010 tentang kawasan pelestarian Anjing Kintamani Bali. Dalam Perda Nomor 04 tahun 2015 diatur adanya pengakuan terhadap 3 (tiga) jenis warna dan campurannya pada anjing Kintamani, yaitu warna putih, hitam dan anggrek. Selain itu pengembangan kawasan pelestarian anjing Kintamani ditetapkan di Desa Sukawana, Desa Siakin dan Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Kata Bupati Sedana Arta, sesuai informasi Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Bali, organisasi yang menjadi induk organisasi penggemar anjing ras (anjing trah) di Indonesia, saat ini ada penangkaran yang berada di luar Bali bisa menjual anjing Kintamani ke luar negeri dengan harga sampai puluhan juta rupiah. Sementara masyarakat Bangli sendiri saat ini baru bisa menjual anjing Kintamani dengan kisaran harga Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.
"Anjing Kintamani diekspor ke Belanda, Belgia. Tapi justru dari penangkaran luar Bangli dan bahkan luar Bali. Permintaan anjing Kintamani terbilang banyak tentu ini potensi yang besar," beber mantan Wakil Bupati Bangli dua periode ini. Melihat potensi besar tersebut, pihaknya terus akan mendorong masyarakat Kintamani khsusunya di tiga desa (Sukawana, Siakin dan Pinggan) untuk membuat breeder-breeder (peternak) baru anjing ras Kintamani.
Kemudian upaya atau langkah yang akan dilakukan pemerintah daerah, yakni memperbanyak pameran dan kontes tingkat nasional dan internasional. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Gubernur serta kementerian terkait upaya pengembangan anjing Kintamani ini. "Pemerintah daerah mendukung infrastruktur untuk pengembangan anjing Kintamani," ujar Ketua DPC PDIP Bangli ini.
Berkaitan dengan lomba atau kontes anjing Kintamani dalam rangka HUT ke-818 Bangli kali ini terbilang paling besar. Puluhan anjing Kintamani ikut dalam lomba. "Melalui kontes anjing Kintamani Bali akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangli," sambungnya. Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, I Made Alit Parwata menyebutkan keberadaan anjing Kintamani merupakan salah satu unsur Biodeversity yang menjadi salah satu pendukung dari Batur Unesco Global Geopark Network. Trah Anjing Kintamani juga telah mendapat pengakuan sebagai Anjing Ras Dunia dari Federation Cynecologue Internasional (FCI), yaitu organisasi anjing trah seluruh dunia yang bermarkas di Thuin Belgia. Dengan demikian maka anjing Kintamani sudah bisa disejajarkan dengan trah anjing yang lain, seperti Buldog, Pitbull, Shithzui, Siberian Husky, Dalmention, Cihuahua dan lain-lain.
"Kontes kali ini, merupakan wujud nyata perhatian Pemkab Bangli terhadap pelestarian anjing Kintamani," jela Alit Parwata. Kontes serangkaian HUT Bangli ini meliputi kontes anatomi anjing Kintamani di semua kelompok umur dan lomba Agility (Ketangkasan) untuk semua Trah anjing yang meliputi 3 katagori terdiri dari anakan, remaja dan dewasa. Selanjutnya ada lomba makan, lomba fashion show dan karya guna serta speciality. Peserta kontes anjing Kintamani ini berasal dari berbagai daerah sebanyak 40 peserta. Sedangkan untuk juri berasal dari Komunitas Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali (HTAKB) dan Bali Agility Team (BAT).
Terkait pengembangan anjing ras Kintamani, Pemprov Bali juga baru saja menyelesaikan pembangunan Taman Penangkaran Anjing Kintamani yang berlokasi di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (6/5) lalu. Bangunan penangkaran bak vila ini dibangun dengan nilai anggaran mencapai Rp 5,3 miliar.
Taman Penangkaran Anjing Kintamani di atas lahan seluas 1,2 hektare ini dibuat sebagai bentuk memuliakan atau melestarikan anjing ras Kintamani sesuai dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Nantinya tempat tersebut juga bisa menjadi destinasi wisata. Masyarakat yang ingin berkunjung diperbolehkan masuk dengan syarat tertib dan wajib membeli souvenir anjing Kintamani. *esa
Komentar