Karangasem Darurat Stok Darah O
Golongan darah A tersedia 20 kantong, golongan darah B sebanyak 2 kantong, dan darah AB sebanyak 4 kantong.
AMLAPURA, NusaBali
Karangasem untuk pertama kali mengalami darurat persediaan darah. Stok darah golongan O nihil. Pesanan darah O cukup banyak dari pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk yang menjalani tindakan operasi. UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Karangasem menyiasati dengan memberdayakan peserta donor darah sukarela atau memanfaatkan keluarga pasien.
Bagian Administrasi UTD PMI Karangasem, I Wayan Bagiada, mengatakan selama ini banyak mendapatkan golongan darah O di setiap acara donor darah, tetapi yang memerlukan juga banyak. Sejak Sabtu (7/5) persediaan darah O nihil. Golongan darah A tersedia 20 kantong, golongan darah B sebanyak 2 kantong, dan darah AB sebanyak 4 kantong. Biasanya tiga jenis golongan darah itu yang langka. “Kami menyiasati dengan dua cara, mengatasi kelangkaan stok darah golongan O dengan memanfaatkan keluarga pasien yang memiliki darah O atau memanggil relawan DDS (donor darah sukarela),” kata Wayan Bagiada, Minggu (8/5).
Wayan Bagiada mengatakan, UTD PMI Karangasem memiliki daftar relawan dengan golongan darah berbeda-beda. Jika pasien mendapatkan golongan darah O dari keluarganya, maka batal memanggil DDS, begitu sebaliknya. Ada ratusan anggota DDS masuk daftar yang siap dipanggil kapan saja, asalkan anggota DDS itu terakhir kali sebagai pendonor dua bulan lalu. “Jika ada warga yang kesulitan golongan darah B, bisa telepon saya, saya sebagai pendonor atau hubungi PMI,” ungkap Bagiada yang mengaku telah 125 kali mengikuti donor darah sejak tahun 1986.
Syarat agar bisa sebagai pendonor darah, tensi normal, tidak boleh rendah dan tidak boleh tinggi, umur di atas 17 tahun, minimal terakhir kali donor darah dua bulan lalu untuk laki dan tiga bulan lalu untuk wanita, serta umur di bawah 55 tahun. “Darah yang diambil tidak serta merta bisa dipakai, mesti diskrining, jika dinyatakan sehat tidak ada penyakit, bisa disimpan dengan suhu 8 derajat,” jelas tokoh dari Banjar Telengis, Desa/Kecamatan Selat yang mendapat penghargaan dari Ketua PMI Pusat Yusuf Kalla sebagai pendonor di atas 100 kali. *k16
Bagian Administrasi UTD PMI Karangasem, I Wayan Bagiada, mengatakan selama ini banyak mendapatkan golongan darah O di setiap acara donor darah, tetapi yang memerlukan juga banyak. Sejak Sabtu (7/5) persediaan darah O nihil. Golongan darah A tersedia 20 kantong, golongan darah B sebanyak 2 kantong, dan darah AB sebanyak 4 kantong. Biasanya tiga jenis golongan darah itu yang langka. “Kami menyiasati dengan dua cara, mengatasi kelangkaan stok darah golongan O dengan memanfaatkan keluarga pasien yang memiliki darah O atau memanggil relawan DDS (donor darah sukarela),” kata Wayan Bagiada, Minggu (8/5).
Wayan Bagiada mengatakan, UTD PMI Karangasem memiliki daftar relawan dengan golongan darah berbeda-beda. Jika pasien mendapatkan golongan darah O dari keluarganya, maka batal memanggil DDS, begitu sebaliknya. Ada ratusan anggota DDS masuk daftar yang siap dipanggil kapan saja, asalkan anggota DDS itu terakhir kali sebagai pendonor dua bulan lalu. “Jika ada warga yang kesulitan golongan darah B, bisa telepon saya, saya sebagai pendonor atau hubungi PMI,” ungkap Bagiada yang mengaku telah 125 kali mengikuti donor darah sejak tahun 1986.
Syarat agar bisa sebagai pendonor darah, tensi normal, tidak boleh rendah dan tidak boleh tinggi, umur di atas 17 tahun, minimal terakhir kali donor darah dua bulan lalu untuk laki dan tiga bulan lalu untuk wanita, serta umur di bawah 55 tahun. “Darah yang diambil tidak serta merta bisa dipakai, mesti diskrining, jika dinyatakan sehat tidak ada penyakit, bisa disimpan dengan suhu 8 derajat,” jelas tokoh dari Banjar Telengis, Desa/Kecamatan Selat yang mendapat penghargaan dari Ketua PMI Pusat Yusuf Kalla sebagai pendonor di atas 100 kali. *k16
Komentar