Mobil Terjun dari Jembatan, 1 Tewas
Laka Maut di Jembatan Yeh Sumbul, Diduga Sopir Mengantuk
Pengemudi Toni Hermanto yang tergencet di dalam mobilnya diketahui meninggal dunia dengan mengalami sejumlah luka bakar akibat terkena oli panas.
NEGARA, NusaBali
Sebuah mobil KIA Travello nopol DK 7249 QI terjun bebas dari atas Jembatan Yehsumbul di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Banjar Pangkung Wani, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (12/5) siang. Dalam kecelakaan tersebut, pengemudi bernama Toni Hermanto,38, alamat Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas mengenaskan setelah tergencet di dalam mobilnya yang berakhir ringsek.
Informasi yang dihimpun NusaBali, kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita ini berawal ketika mobil travel yang dikemudikan Toni Hermanto melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Selain sopir, di dalam mobil travel itu juga berisi satu orang penumpang yang merupakan sopir cadangan atas nama Imam,35, alamat Banyuwangi, Jatim.
Begitu mendekati TKP dengan kondisi cuaca cerah siang hari, situasi jalan tikungan landai ke kiri, beraspal baik, marka jalan utuh, dan arus lalu lintas sedang, mobil travel tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Begitu melewati tikungan landai ke kiri dan memasuki jembatan, tiba-tiba mobil travel tersebut bergerak oleng ke kiri menabrak besi pembatas jembatan hingga jatuh ke dasar sisi sungai dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Saat terjun ke dasar sungai itu, mobil travel jatuh dengan posisi terbalik hingga berakhir dalam keadaan ringsek. Akibat peristiwa tersebut sang pengemudi Toni Hermanto yang tergencet di dalam mobilnya diketahui meninggal dunia dengan mengalami sejumlah luka bakar akibat terkena oli panas dari mobil tersebut. Sementara rekannya Imam masih berhasil selamat dengan kondisi mengalami sejumlah luka bakar.
Korban Imam yang berhasil keluar dari dalam mobil langsung dilarikan warga ke Puskesmas Mendoyo. Sementara untuk mengevakuasi jasad Toni Hermanto, sempat dikerahkan mobil derek untuk mengangkat bangkai mobil tersebut sebelum kemudian mengeluarkan korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Negara dan dilanjutkan evakuasi terhadap bangkai mobil tersebut.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Aan Saputra saat dikonfirmasi Kamis kemarin, mengatakan belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut. Namun diperkirakan kecelakaan out of control (OC) itu diduga karena sopir ngantuk.
“Yang meninggal satu orang, sopirnya. Sedangkan korban yang satu lagi, masih selamat. Tetapi juga mengalami sejumlah luka bakar dan tadi juga mau dirujuk ke Rumah Sakit (RS),” ucapnya. Terkait kejadian tersebut, sambung AKP Aan, juga sudah dikabarkan kepada pihak keluarga korban di Banyuwangi. Hingga semalam jenazah korban masih dititipkan di RSU Negara dan masih menunggu jemputan dari pihak keluarga korban. “Sudah dikabarkan (ke keluarganya). Sementara jenazahnya masih dititipkan di RSU Negara,” ujarnya. *ode
Informasi yang dihimpun NusaBali, kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita ini berawal ketika mobil travel yang dikemudikan Toni Hermanto melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Selain sopir, di dalam mobil travel itu juga berisi satu orang penumpang yang merupakan sopir cadangan atas nama Imam,35, alamat Banyuwangi, Jatim.
Begitu mendekati TKP dengan kondisi cuaca cerah siang hari, situasi jalan tikungan landai ke kiri, beraspal baik, marka jalan utuh, dan arus lalu lintas sedang, mobil travel tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Begitu melewati tikungan landai ke kiri dan memasuki jembatan, tiba-tiba mobil travel tersebut bergerak oleng ke kiri menabrak besi pembatas jembatan hingga jatuh ke dasar sisi sungai dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Saat terjun ke dasar sungai itu, mobil travel jatuh dengan posisi terbalik hingga berakhir dalam keadaan ringsek. Akibat peristiwa tersebut sang pengemudi Toni Hermanto yang tergencet di dalam mobilnya diketahui meninggal dunia dengan mengalami sejumlah luka bakar akibat terkena oli panas dari mobil tersebut. Sementara rekannya Imam masih berhasil selamat dengan kondisi mengalami sejumlah luka bakar.
Korban Imam yang berhasil keluar dari dalam mobil langsung dilarikan warga ke Puskesmas Mendoyo. Sementara untuk mengevakuasi jasad Toni Hermanto, sempat dikerahkan mobil derek untuk mengangkat bangkai mobil tersebut sebelum kemudian mengeluarkan korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Negara dan dilanjutkan evakuasi terhadap bangkai mobil tersebut.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Aan Saputra saat dikonfirmasi Kamis kemarin, mengatakan belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut. Namun diperkirakan kecelakaan out of control (OC) itu diduga karena sopir ngantuk.
“Yang meninggal satu orang, sopirnya. Sedangkan korban yang satu lagi, masih selamat. Tetapi juga mengalami sejumlah luka bakar dan tadi juga mau dirujuk ke Rumah Sakit (RS),” ucapnya. Terkait kejadian tersebut, sambung AKP Aan, juga sudah dikabarkan kepada pihak keluarga korban di Banyuwangi. Hingga semalam jenazah korban masih dititipkan di RSU Negara dan masih menunggu jemputan dari pihak keluarga korban. “Sudah dikabarkan (ke keluarganya). Sementara jenazahnya masih dititipkan di RSU Negara,” ujarnya. *ode
Komentar