Partai Buruh Minta ATM Rp 500.000 Per Bulan
Partai Buruh
May Day
Buruh
Said Iqbal
Unjuk Rasa
Demonstrasi
Gedung DPR
ATM
May Day Fiesta
Gelora Bung Karno
Gerakan Buruh Indonesia
ATM ini menjadi jaminan sosial bagi sekitar 30 juta orang miskin di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangannya setiap bulan.
JAKARTA, Nusabali
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan ‘May Day Fiesta’ menjadi momentum bagi pihaknya bersama Gerakan Buruh Indonesia untuk mendorong perwujudan negara sejahtera yang berbasis kesejahteraan kelas pekerja.
"Kami minta perwujudan negara sejahtera melalui tiga prinsip, yaitu kesetaraan kesempatan, retribusi kekayaan yang adil dan merata, dan tanggung jawab publik," kata Said Iqbal dalam konferensi pers May Day Fiesta di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (14/5).
Lebih lanjut, ia menjelaskan kesetaraan kesempatan adalah keadaan saat para pemodal diperbolehkan untuk kaya, namun para pekerja tidak boleh miskin.
Kemudian terkait dengan retribusi kekayaan yang adil dan merata, ujar Said, hal itu dapat diwujudkan melalui jaminan-jaminan sosial.
Ia menyampaikan ada lima jaminan sosial yang didorong oleh sekitar 50.000 massa buruh di GBK, yakni jaminan makanan, pendidikan gratis, perumahan, air bersih, dan jaminan pengangguran.
"Mengenai jaminan makanan, ini berarti tidak boleh ada rakyat kelaparan di negara kaya. Kami minta Pemerintah memberikan jaminan makanan sebesar Rp 500.000 dalam bentuk ATM kepada para buruh. ATM tersebut dipegang oleh ibu-ibu dan digesek saat hendak membeli kebutuhan makanan," ujar Said.
ATM tersebut, lanjut dia, tidak bisa diuangkan. Penggunaan ATM itu dapat dilakukan di toko-toko rakyat yang menyediakan kebutuhan makanan. Menurut Said Iqbal, jaminan tersebut tidak akan membebankan APBN.
"Rp 500.00 dikalikan sekitar 30 juta orang miskin hanya Rp 15 triliun per bulan. Lalu, setahun berarti Rp 180 triliun. Jumlah itu bernilai kecil dibandingkan APBN kita yang diperkirakan tembus pada angka Rp 3.500 triliun pada tahun 2024," kata dia.
Lalu berkenaan dengan prinsip tanggung jawab publik, Said menjelaskan hal itu adalah keadaan saat negara mampu membayar para buruh ketika mereka mengalami kesusahan dan para buruh pun mampu membayar negara saat sehat, seperti melalui pembayaran pajak.
Said juga menyampaikan aksi May Day Fiesta ini diikuti oleh sekitar 50.000 orang yang terdiri atas buruh petani, nelayan, pembantu rumah tangga, tenaga honorer, miskin kota ataupun desa, ibu rumah tangga, ojek online (ojol), dan kelas pekerja lainnya.
Pelaksanaan May Day Fiesta di GBK, ujar dia, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak. 7ant
1
Komentar