10 Pria Ikut Vasektomi
Istri Takut Pasang Kontrasepsi
GIANYAR, NusaBali
10 pria asal Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Gianyar mengikuti program vasektomi dari Pemkab Gianyar. Mereka bersedia divasektomi karena para istri mereka rata-rata takut memakai alat kontrasepsi (pencegah kehamilan).
Program ini guna menekan laju pertumbuhan peduduk melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-PPKB) Kabupaten Gianyar di banjar setempat, Jumat (17/3).
10 pria itu telah memiliki anak antara 3 - 12 orang. Mereka masih produktif. Kelian Banjar Kembengan Ketut Karya mengatakan, jumlah warga Banjar Kembengan terbesar di Desa Tulikup, yakni 428 KK. Sebagian besar bermatapencaharian buruh tani, buruh bangunan dan perajin tikar. Beberapa kaum ibu tidak ikut program KB karena ketakutan memakai alat kontrasepsi. Akibatnya, laju pertumbuhan sulit dikendalikan. “Malah ada warga kami memiliki anak sampai 12 anak. Untuk menekan angka kelahiran lagi, kami manfaatkan program KB gratis Pemkab Gianyar,” terang Ketut Karya.
Plt Kepala Desa Tulikup Ida Bagus Oka Murda mengatakan, dari tujuh banjar dinas di Desa Tulikup, yakni Banjar Dinas Tegal, Banjar Dinas Kaja Kauh, Banjar Dinas Menak, Banjar Dinas Roban, Banjar Dinas Pande, Banjar Dinas Siyut dan Banjar Dinas Kembengan yang memiliki populasi penduduk paling padat. Permasalahan sosial di Banjar Kembengan juga lebih komplek mulai dari angka kelahiran, perceraian, pernikahan dini hingga poligami. Untuk gebrakan awal, program vasektomi di Banjar Kembengan, selanjutnya akan menyasar banjar lainnya.
‘’Dinas P3A-PPKB Kabupaten Gianyar selain melaksanakan layanan jemput bola ke Banjar Kembengan, juga pemberian KB gratis di Tegallalang, Gianyar,’’ ujar Desak Sekar, salah seorang petugas Dinas P3A-PPKB Gianyar. *lsa
10 pria asal Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Gianyar mengikuti program vasektomi dari Pemkab Gianyar. Mereka bersedia divasektomi karena para istri mereka rata-rata takut memakai alat kontrasepsi (pencegah kehamilan).
Program ini guna menekan laju pertumbuhan peduduk melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-PPKB) Kabupaten Gianyar di banjar setempat, Jumat (17/3).
10 pria itu telah memiliki anak antara 3 - 12 orang. Mereka masih produktif. Kelian Banjar Kembengan Ketut Karya mengatakan, jumlah warga Banjar Kembengan terbesar di Desa Tulikup, yakni 428 KK. Sebagian besar bermatapencaharian buruh tani, buruh bangunan dan perajin tikar. Beberapa kaum ibu tidak ikut program KB karena ketakutan memakai alat kontrasepsi. Akibatnya, laju pertumbuhan sulit dikendalikan. “Malah ada warga kami memiliki anak sampai 12 anak. Untuk menekan angka kelahiran lagi, kami manfaatkan program KB gratis Pemkab Gianyar,” terang Ketut Karya.
Plt Kepala Desa Tulikup Ida Bagus Oka Murda mengatakan, dari tujuh banjar dinas di Desa Tulikup, yakni Banjar Dinas Tegal, Banjar Dinas Kaja Kauh, Banjar Dinas Menak, Banjar Dinas Roban, Banjar Dinas Pande, Banjar Dinas Siyut dan Banjar Dinas Kembengan yang memiliki populasi penduduk paling padat. Permasalahan sosial di Banjar Kembengan juga lebih komplek mulai dari angka kelahiran, perceraian, pernikahan dini hingga poligami. Untuk gebrakan awal, program vasektomi di Banjar Kembengan, selanjutnya akan menyasar banjar lainnya.
‘’Dinas P3A-PPKB Kabupaten Gianyar selain melaksanakan layanan jemput bola ke Banjar Kembengan, juga pemberian KB gratis di Tegallalang, Gianyar,’’ ujar Desak Sekar, salah seorang petugas Dinas P3A-PPKB Gianyar. *lsa
1
Komentar