Polair dan Warga Amankan Sarang Penyu
Banyak tantangan jika telur Penyu dibiarkan di alam bebas, salah satunya dimangsa anjing liar.
GIANYAR, NusaBali
April - Agustus merupakan waktu yang baik bagi Penyu untuk bertelur. Sebagai antisipasi pencurian telur penyu, Satpolair Polres Gianyar mengamankan sarang Penyu di sepanjang pesisir Gianyar. Selain rawan dicuri, telur Penyu juga harus dilindungi dari serangan predator.
Satpolair bersinergi dengan pihak konservasi penyu Saba Asri untuk penyisiran. Penyisiran dilakukan Minggu (15/5) malam di sepanjang Pantai Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar menuju Pantai Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh dan Pantai Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, dari pukul 24.30 Wita - 03.30 Wita.
Kasat Polairud Polres Gianyar AKP I Wayan Antariksa mengatakan penyisiran itu bersama dua orang dari Komunitas Relawan Penyu Saba Asri Turtle Conservation, I Made Kikik dan Wayan Sudania. "Kami mencari Penyu yang telah atau sedang bertelur di sekitar pantai tersebut untuk diselamatkan dan dievakuasi telurnya ke Saba Asri. Tujuannya, penyelamatan telur - telur Penyu untuk ditetaskan di Saba Asri, karena banyak predator mengincar telur ini," ujar AKP Antariksawan.
Dijelaskan, sejak awal April 2022 sampai September 2022, Penyu sudah mulai bertelur di sepanjang pantai di Gianyar, kususnya pantai yang belum terpasang senderan penangkal ombak karena masih berpasir. "Karena jika dibiarkan ditempatnya maka sangat rawan dari mangsa biawak atau anjing liar serta orang orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Dari ketiga pantai yang ditelusuri sementara belum ditemukan penyu yang bertelur. Pencarian masih terus dilakukan hingga di pantai Saba. Made Kikik dari Konservasi Penyu Saba Asri, mengatakan April - Agustus merupakan musim Penyu bertelur. Dia dan jajaran Polair bersinergi untuk menyelamatkan penyu dari predator. "Hingga kini kami di Saba Asri ada ribuan telur yang telah kami pindahkan ke sarang penangkaran, nunggu menetas," ujarnya.
Banyak tantangan jika telur Penyu dibiarkan di alam bebas, salah satunya dimangsa anjing liar dan biawak. Tidak hanya binatang, bahkan manusia pun terkadang ada gemar sekali mencari telur penyu untuk dikonsumsi. "Kami upayakan hindari hal tersebut," jelasnya.*nvi
Satpolair bersinergi dengan pihak konservasi penyu Saba Asri untuk penyisiran. Penyisiran dilakukan Minggu (15/5) malam di sepanjang Pantai Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar menuju Pantai Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh dan Pantai Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, dari pukul 24.30 Wita - 03.30 Wita.
Kasat Polairud Polres Gianyar AKP I Wayan Antariksa mengatakan penyisiran itu bersama dua orang dari Komunitas Relawan Penyu Saba Asri Turtle Conservation, I Made Kikik dan Wayan Sudania. "Kami mencari Penyu yang telah atau sedang bertelur di sekitar pantai tersebut untuk diselamatkan dan dievakuasi telurnya ke Saba Asri. Tujuannya, penyelamatan telur - telur Penyu untuk ditetaskan di Saba Asri, karena banyak predator mengincar telur ini," ujar AKP Antariksawan.
Dijelaskan, sejak awal April 2022 sampai September 2022, Penyu sudah mulai bertelur di sepanjang pantai di Gianyar, kususnya pantai yang belum terpasang senderan penangkal ombak karena masih berpasir. "Karena jika dibiarkan ditempatnya maka sangat rawan dari mangsa biawak atau anjing liar serta orang orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Dari ketiga pantai yang ditelusuri sementara belum ditemukan penyu yang bertelur. Pencarian masih terus dilakukan hingga di pantai Saba. Made Kikik dari Konservasi Penyu Saba Asri, mengatakan April - Agustus merupakan musim Penyu bertelur. Dia dan jajaran Polair bersinergi untuk menyelamatkan penyu dari predator. "Hingga kini kami di Saba Asri ada ribuan telur yang telah kami pindahkan ke sarang penangkaran, nunggu menetas," ujarnya.
Banyak tantangan jika telur Penyu dibiarkan di alam bebas, salah satunya dimangsa anjing liar dan biawak. Tidak hanya binatang, bahkan manusia pun terkadang ada gemar sekali mencari telur penyu untuk dikonsumsi. "Kami upayakan hindari hal tersebut," jelasnya.*nvi
1
Komentar