Bencana Arsenal, Ambisi ke Liga Champions Dihancurkan Newcastle
NEWCASTLE, NusaBali.com – Impian Arsenal bisa berlaga di Liga Champions musim depan sulit diwujudkan setelah menelan kekalahan 2-0 dari Newcastle United di Stadion St James' Park, Senin (16/5/2022) malam waktu setempat.
Gol bunuh diri Ben White dan gol menit-menit terakhir yang dibuat pemain yang baru dikontrak Januari silam, Bruno Guimaraes, memastikan kemenangan meyakinkan Newcastle dan sekaligus membuat Arsenal terpaut dua poin di bawah Tottenham Hotspur yang menduduki urutan keempat klasemen dengan satu pertandingan tersisa musim ini.
Newcastle mengawali laga ini dengan cemerlang di bawah dukungan besar fans mereka dalam pertandingan kandang terakhir mereka musim ini.
Mereka nyaris mencetak gol pada menit ke-37 ketika Allan Saint-Maximin menusuk dari sayap sampai tepi kotak penalti, tetapi tembakan mendatarnya ditepis oleh kiper Aaron Ramsdale.
Tak lama kemudian terobosan terjadi setelah turun minum ketika Joelinton bergerak dai sayap kiri untuk melepaskan umpan silang yang malah diteruskan oleh Ben White masuk gawang sendiri.
Tuan rumah Newcastle menciptakan banyak peluang untuk menggandakan keunggulan, tetapi akhirnya baru bisa menambah gol pada menit ke-85 ketika bola memantul dari Ramsdale malah masuk jalur berlari Guimareas yang tak ayal memasukkan bola ke gawang The Gunners.
Kemenangan pertama Newcastle dalam pertandingan liga atas Arsenal sejak April 2018 itu membuat tim asuhan Eddie Howe naik ke peringkat 12 klasemen setelah sampai Natal tahun lalu berkutat dalam posisi tiga terbawah Liga Inggirs.
Kekalahan Arsenal dari Newcastle United itu pun disebut gelandang Granit Xhaka sebagai bencana. "Sulit mencari kata-kata yang tepat. Dari menit pertama hingga ke-90 kami tidak pantas berada di lapangan," kata pemain Swiss itu.
Pemain berusia 29 tahun yang mengalami masa sulit di Arsenal setelah dicopot dari posisi kapten pada 2019 itu membantah bahwa kurangnya pengalaman dalam skuad Mikel Arteta adalah masalah mereka.
"Jika orang tidak siap menjalani laga ini, tinggal saja di rumah. Bukan soal usia Anda. Jika Anda gugup, diam di bangku cadangan atau tinggal di rumah. Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki nyali untuk datang ke sini guna bermain. Bagi kami ini salah satu pertandingan terpenting. Kami merasa sangat mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sini," kata dia.
"Maaf kepada mereka (penggemar), saya tidak punya kata lain. Ruang ganti sangat sunyi. Rencana permainan sungguh berbeda dengan apa yang kami lakukan selama 90 menit."
"Kami menunggu selama enam tahun (untuk bermain dalam Liga Champions). Kami sudah mengendalikan segalanya."
Tim asuhan Arteta menjamu Everton yang tengah berjuang menghindari degradasi, dalam pertandingan terakhirnya musim ini Minggu pekan ini.
Satu-satunya cara realistis Arsenal saat ini adalah merebut tempat terakhir Liga Champions dari seteru sekota, namun itu hanya jika Spurs kalah dari juru kunci Norwich City yang sudah terdegradasi pada Minggu, sebaliknya tim Arteta mengalahkan Everton. Skenario ini mutlak bagi Arsenal karena Tottenham memiliki selisih gol yang jauh lebih besar.
"Newcastle 100 kali lebih baik dari kami... Pada setiap bagian Anda harus mendapatkan hak bermain dan kami tidak melakukannya," kata Arteta kepada BBC.
“Kami harus menundukkan kepala dan mengaku performa kami tidak mendekati standar yang dibutuhkan untuk Liga Champions. Mulai besok kami akan bersiap menghadapi Everton. Secara matematis masih memungkinkan," pungkas Arteta. *ant
Komentar