Belum Berdampak Signifikan pada Angkutan Wisata
Pariwisata Bali Membaik
DENPASAR,NusaBali
Pariwisata Bali yang membaik, diakui berdampak positif bagi bisnis angkutan wisata.
Walau demikian imbasnya dirasa belum signifikan. Salah satu penyebabnya, sebagian besar wisatawan, terutama wisatawan domestik(wisdom) yang berwisata ke Bali menggunakan angkutan komersial dari daerah asalnya atau memakai kendaraan pribadi.
Menurut Ketua Perhimpunan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiartha hal itulah menjadikan keramaian kunjungan wisatawan, belum maksimal dampaknya bagi usaha angkutan wisata.
“Memang sudah ada perbaikan pariwisata. Namun dampaknya belum signifkan,” kata Sudiartha. Dia memperkirakan hanya sepuluh persen dari angkutan wisata di Bali yang dapat bookingan. “Jadi masih kecil,” ujarnya.
Beruntungnya di Bali ada beberapa event dari Pusat, diantaranya persiapan pelaksanaan G20 di Bali. Event- event tersebut cukup membantu bisnis transportasi, untuk penyediaan armada angkutan. “Itulah juga cukup membantu,” kata Sudiartha.
Ditambah dengan kebutuhan angkutan transportasi dari warga lokal, yakni krama Bali sendiri. Kebutuhan tersebut berkaitan aktivitas sosial adat dan keagamaan maupun aktivitas lainnya. Diantaranya upacara pernikahan, kegiatan nangkil persembahyangan ke pura, baik di Bali maupun di luar Bali. “Itu juga membantu bisnis angkutan wisata di Bali,” kata Sudirartha.
Sudiartha menyatakan bersyukur kondisi pariwisata membaik. Karena dari awalnya sama sekali sepi, kini sudah ada geliat termasuk angkutan wisata sudah merasakan dampaknya.
“Kita harapkan mudah-mudahan semakin membaik. Apalagi Juni – Juli depan musim liburan sekolah. Semoga lebih ramai lagi,” kata Sudiartha.
Menurut Sudiartha angota Pawiba sekarang ini sekitar 70 perusahan dari sebelumnya 149. Sedangkan jumlah armada ada sekitar 300 -an unit.
Hal senada disampaikan Wisnu Arimbawa, salah seorang pengusaha tranpsortasi asal Klungkung. Dikatakan pada libur Lebaran lalu, kunjungan wisatawan domestik memang lumayan membeludak. Hanya saja, sebagian besar wisdom sudah naik kendaraan sendiri.
“ Tidak mungkin juga melarang. Karena ini kan NKRI,” ujarnya. Karena itulah Wisnu Arimbawa mengiyakan mengapa luberan wisdom khususnya, belum memberi dampak maksimal terhadap bisnis transportasi pengusaha di Bali.
Dia juga mengiyakan aktivitas kegiatan krama Bali sendiri membantu geliat angkutan wisata. Antara lain kegiatan matirta yatra. “ Tidak saja di Bali kan banyak juga tirta yatra ke luar Bali, seperti ke Alas Purwo, Pura Mandhara Giri Semeru Agung (di Kabupaten Lumajang, Jatim),” ungkapnya.
Ditambah dengan kebutuhan transportasi untuk angkutan berkaitan event- event yang dilaksanakan Pusat. “Kan ada beberapa kegiatan itu, seperti persiapan dalam rangka G20,” kata Wisnu Arimbawa. Dia pun berharap kondisi kondusif terus terjaga. “Jangan sampai keadaan yang sudah membaik ini, terhenti karena ada aturan yang turun mendadak,” kata Wisnu Arimbawa. *K17
Komentar