Stok VAR di Tabanan Hanya Sampai Akhir Juni
TABANAN, NusaBali
Maraknya kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Tabanan membuat pemerintah harus menyiapkan stok vaksin anti rabies (VAR). Di Tabanan stok VAR hanya tersedia 780 vial.
Stok ini hanya cukup untuk sampai bulan Juni dengan estimasi gigitan HPR sehari 16-20 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila mengungkapkan terkait ketersediaan stok VAR yang hanya tersisa 780 vial, akan dikoordinasikan ke Provinsi Bali untuk mendapatkan tambahan. Sebab sebelumnya sudah dirapatkan untuk hal itu agar dikondisikan oleh Provinsi Bali. “Dengan jumlah stok yang tersisa masih aman, karena jika habis, Provinsi Bali sudah punya persediaan,” kata dr Susila, Selasa (17/5).
Menurutnya stok vaksin yang tersisa ini dibeli menggunakan APBD Tabanan. Semula VAR tersedia sekitar 2.000 vial dan sekarang tersisa 780 vial. “Stok vaksin yang tersisa ini kita beli, namun apabila kurang, kita koordinasi ke pemprov, ke pusat juga tersedia,” imbuh Susila.
Sesuai dengan data yang disampaikan, kasus gigitan HPR positif sejak awal Januari hingga April 2022 tercatat 1.035 kasus. Kasus gigitan itu terbanyak disebabkan oleh anjing.
Menurut dr Susila observasi setelah terjadi gigitan anjing adalah 2 minggu untuk selanjutnya dapat diberikan vaksin atau tidak. Namun jika bagian yang digigit dekat dengan otak maka harus segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan VAR. “Tetap jangan panik, selalu waspada,” tegasnya.
Dia menambahkan pertolongan pertama apabila terjadi gigitan anjing sesuai SOP, adalah cuci bekas gigitan HPR dengan sabun di bawah air mengalir selama 10-15 menit. Kemudian berikan obat antiseptik pada area yang digigit anjing, lalu hubungi rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Terpisah, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Tabanan drh Gede Eka Parta Ariana, menegaskan untuk penanganan kasus rabies di Jalan Pulau Nias, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan sudah dilakukan dengan maksimal. Terbaru telah dilakukan vaksinasi massal terhadap 183 anjing dengan cara door to door. “Kami sudah lakukan penanganan untuk kasus gigitan anjing positif rabies di Jalan Pulau Nias,” kata Parta Ariana. *des
Komentar