Tewas Diduga Keracunan Gas di Sumur
Petaka Maut Saat Ayah-Anak Hendak Kuras Air Sumur
Saat sampai di dalam sumur, tiba-tiba korban berteriak meminta tolong, diduga keracunan gas, seketika lemas tidak sadarkan diri dan tercebur ke air.
NEGARA, NusaBali
Seorang pemuda, Mohamad Faris,21, asal Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana tewas di dalam sumur yang lokasinya berada di dalam rumah, tepatnya dekat dapur, Kamis (19/5) pagi. Korban mendadak lemas karena diduga keracunan gas beracun saat hendak menguras air di dalam sumur tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, Kamis kemarin kejadian maut itu bermula saat korban Mohamad Faris bersama ayahnya, Risky,53, berencana menguras air di dalam sumur pada pukul 08.30 Wita. Saat hendak menguras air di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 8 meter itu, korban lebih dulu turun. Untuk turun ke dalam sumur itu digunakan tangga yang diikat dengan tali.
Nah, ketika sampai di bawah, tiba-tiba korban berteriak meminta tolong. Korban yang diduga keracunan gas tersebut, seketika lemas tidak sadarkan diri dan tercebur ke air. Melihat hal tersebut, ayah korban sempat berencana menolong korban. Namun baru sampai pertengahan, ayah korban merasa sesak.
Ayah korban yang khawatir juga berakhir lemas, memutuskan kembali naik ke atas dan meminta tolong kepada warga untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Kelurahan Loloan Timur. Kemudian sekitar pukul 09.15 Wita, anggota Polsek Kota Jembrana yang dipimpin Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika tiba di TKP dan menunggu kedatangan bantuan dari petugas Pos Pencarian dan Pertolongan atau SAR Jembrana. Memasuki pukul 09.50 Wita, datang bantuan petugas SAR. Untuk mengevakuasi korban disiapkan katrol.
Setelah itu salah satu petugas SAR dengan menggunakan masker turun ke dalam sumur dan berhasil mengevakuasi korban pada pukul 11.30 Wita. Sayangnya, saat berhasil dievakuasi korban sudah dipastikan meninggal dunia.
Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika mengatakan setelah jasad korban berhasil dievakuasi, tim Inafis Sat Reskrim Polres Jembrana melakukan olah TKP. Begitu juga dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas 1 Jembrana. Sesuai hasil pemeriksaan tim medis, sambung Iptu Budi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban pun diketahui mengalami tanda-tanda hipoksia atau kekurangan oksigen.
"Diperkirakan korban tiba-tiba lemas karena sempat keracunan gas di dalam sumur. Dan korban sempat tenggelam di dalam sumur," ucap Iptu Budi.
Iptu Budi mengatakan dari pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan otopsi. Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga.
"Untuk menghindari kejadian serupa, kita juga imbau kepada keluarga korban dan warga untuk mengutamakan keselamatan jika melakukan suatu kegiatan. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali," ujar Iptu Budi. *ode
Dari informasi yang dihimpun, Kamis kemarin kejadian maut itu bermula saat korban Mohamad Faris bersama ayahnya, Risky,53, berencana menguras air di dalam sumur pada pukul 08.30 Wita. Saat hendak menguras air di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 8 meter itu, korban lebih dulu turun. Untuk turun ke dalam sumur itu digunakan tangga yang diikat dengan tali.
Nah, ketika sampai di bawah, tiba-tiba korban berteriak meminta tolong. Korban yang diduga keracunan gas tersebut, seketika lemas tidak sadarkan diri dan tercebur ke air. Melihat hal tersebut, ayah korban sempat berencana menolong korban. Namun baru sampai pertengahan, ayah korban merasa sesak.
Ayah korban yang khawatir juga berakhir lemas, memutuskan kembali naik ke atas dan meminta tolong kepada warga untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Kelurahan Loloan Timur. Kemudian sekitar pukul 09.15 Wita, anggota Polsek Kota Jembrana yang dipimpin Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika tiba di TKP dan menunggu kedatangan bantuan dari petugas Pos Pencarian dan Pertolongan atau SAR Jembrana. Memasuki pukul 09.50 Wita, datang bantuan petugas SAR. Untuk mengevakuasi korban disiapkan katrol.
Setelah itu salah satu petugas SAR dengan menggunakan masker turun ke dalam sumur dan berhasil mengevakuasi korban pada pukul 11.30 Wita. Sayangnya, saat berhasil dievakuasi korban sudah dipastikan meninggal dunia.
Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika mengatakan setelah jasad korban berhasil dievakuasi, tim Inafis Sat Reskrim Polres Jembrana melakukan olah TKP. Begitu juga dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas 1 Jembrana. Sesuai hasil pemeriksaan tim medis, sambung Iptu Budi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban pun diketahui mengalami tanda-tanda hipoksia atau kekurangan oksigen.
"Diperkirakan korban tiba-tiba lemas karena sempat keracunan gas di dalam sumur. Dan korban sempat tenggelam di dalam sumur," ucap Iptu Budi.
Iptu Budi mengatakan dari pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan otopsi. Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga.
"Untuk menghindari kejadian serupa, kita juga imbau kepada keluarga korban dan warga untuk mengutamakan keselamatan jika melakukan suatu kegiatan. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali," ujar Iptu Budi. *ode
1
Komentar