Usada Bali Efektif sebagai Pencegahan
SINGARAJA, NusaBali
Pengembangan pengobatan tradisional Bali yang lebih dikenal dengan ‘Usada Bali’ didukung penuh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Sejumlah usada Bali yang diwariskan turun-temurun oleh leluhur masyarakat Bali pun dinilai sangat efektif digunakan untuk pencegahan. Hal tersebut disampaikan Agus Suradnyana saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Daerah (Rakerda) II Staf Ahli Kepala Daerah di Gedung Kesenian Gde Manik, Kamis (19/5). Menurutnya obat herbal yang dikembangkan masyarakat Bali bukan lagi hal asing dan tabu.
Sejumlah resep tradisional pun masih banyak ditemukan dan dipakai dalam keseharian masyarakat Bali. Sejumlah resep obat herbal yang dapat menaklukkan penyakit juga tercatatkan dengan baik di beberapa lontar, seperti lontar usada dan taru pramana.
“Usada Bali lebih baik mengambil hal yang sifatnya preventif. Loloh misalnya, begitu sedikit sakit tenggorokan langsung minum paye gamongan, sambiroto, kayu manis segera akan hilang,” ucap dia.
Agus Suradnyana pun tak memungkiri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, obat herbal kalah cepat dengan obat kimia. Sehingga masyarakat mulai beralih untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan akurat.
Sejumlah produk herbal yang dihasilkan masyarakat Bali sejauh ini seperti minyak oles disarankan untuk melakukan kolaborasi tanaman usada di Bali dan luar Bali untuk pengembangan. Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini pun menyebut banyak pengusaha minyak oles saat ini sukses menjadi miliarder. Hal penting lainnya, produksi herbal juga harus dilengkapi dengan data riset. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian Luh Ayu Ariani menyebutkan Rakorda ini bertujuan untuk membuat suatu kesepakatan antar staf ahli kepala daerah se-Bali. Kesepakatan yang dimaksud untuk mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas daerah memiliki poli integrasi.
Terutama dalam penggunaan obat tradisional Bali dan praktik usada. Rakor juga juga dilaksanakan untuk mendorong Dinas Pariwisata di Bali menyusun regulasi yang melibatkan perusahaan travel, memasukkan paket tour usada Bali. “Kami mendorong agar ada regulasi yang mewajibkan perusahaan travel memasukkan paket tour ke sentra produksi maupun praktik usada untuk mewujudkan Bali Herb Tourism,” kata Ayu Ariani yang juga Ketua Panitia. *k23
1
Komentar