Walikota Jaya Negara Jadi Narasumber pada Seminar Nasional KBMHD Undiknas
Ajak Generasi Milenial Bangun Ekosistem Kreatif Wujudkan HOTS
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didapuk menjadi salah satu narasumber pada Seminar Nasional yang digelar Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (KBMHD Undiknas) secara daring dan luring, Kamis (19/5).
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara memaparkan materi bertajuk Transformasi Generasi Milennial menuju Higher Order Thinking Skills (HOTS) & Pluralitas Keagamaan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Putri Indonesia Lingkungan Tahun 2020, Ni Luh Ayu Saraswati, Civitas Akademika Undiknas serta undangan lainnya. Tampak mendampingi Walikota Jaya Negara, Kadis Kominfo dan Statistik Kota Denpasar, IB Alit Adhi Merta.
Dalam paparanya Walikota Jaya Negara menjelaskan, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 yang dilaksanakan oleh BPS, populasi penduduk di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial sebanyak 25.87% dan juga gen-z sejumlah 27.94%. Persentase yang sama juga terjadi di kota Denpasar yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 726.599 jiwa.
“Kota Denpasar merupakan salah satu kota metropolitan yang tidak terlepas dari tantangan global. Oleh karena itu, generasi milenial yang kita miliki merupakan modal dalam menjawab permasalahan serta tantangan global dan peluang dalam upaya berinovasi terhadap adaptasi kebiasaan baru,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, sesuai dengan visi-misi Kota Denpasar 2021-2026 untuk mewujudkan 'Kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju (Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul)'. Dimana, dalam hal menjawab tantangan global tertuang dalam misi keempat dan kelima.
“Unggul dalam kualitas SDM, pemanfaatan teknologi dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana dan penguatan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali,” ujar Jaya Negara
Dikatakan Jaya Negara, tantangan global terdiri dari tiga disrupsi. Yakni digital disrupsi, milenial disrupsi, dan covid-19 disrupsi yang telah memberikan pengaruh kepada sistem pemerintahan kita menuju pada penerapan new public administration atau administrasi publik baru yang mengarah kepada situasi Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
Sebagai kota kreatif yang berbasis budaya, lanjut Jaya Negara, Kota Denpasar memiliki gedung Dharma Negara Alaya yang didedikasikan untuk mencetak wirausaha baru yang kreatif, inovatif dan adaftatif terhadap perubahan teknologi informasi.
Selain itu, guna mendukung strategi peningkatan kreatifitas generasi milenial pada masa pandemi covid-19, Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan beberapa program kreatif yang berbasiskan kearifan lokal maupun berbasis pada teknologi informasi. Seperti halnya Pandemic Incubation Program, D’youth Festival, DTIK Festival, Denpasar Festival, Kota Denpasar juga telah memiliki Youth Park (Taman Pemuda), serta program-program kreatif lainya.
“Dalam kesempatan yang baik ini kami mengajak generasi milenial untuk dapat menjadi modal dasar dalam pembangunan, kreatifitas menjadi potensi utama untuk menggerakkan pembangunan, komitmen kami adalah mendorong kreatifitas milenial dengan membangun ekosistem kreatif di kota Denpasar untuk mewujudkan higher order thinking skills (HOTS),” ujarnya.
“Mari bersinergi dengan semangat “vasudaiva khutumbakam," yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara (menyama braya) untuk mewujudkan kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju (makmur, aman, jujur, dan unggul),” imbuhnya *mis
1
Komentar