Pemenang Vlog 'Aku Hatinya PKK' Dihadiahi Bibit Tanaman

Hadiah bibit ini agar ditanam di Pusat Pangan Desa maupun pekarangan rumah warga.  Ketua TP PKK Gianyar yang diwakili oleh Sekretaris PKK Gianyar Wayan Sriyani mengatakan, tiga desa itu yakni Desa Sayan, Desa Peliatan, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud. Desa Sayan sebagai juara 1 menerima 35 paket tanaman, Desa Peliatan 20 paket tanaman dan Kelurahan Ubud menerima 15 Paket tanaman.

Setiap paket berisi 9 bibit tanaman seperti Pepaya, Buah Naga, Jambu Kristal, Nanas Madu, Terong, Bunga Gumitir, Bunga Pucuk, Cabai, dan kelor. "Semoga apa yang ada di video benar-benar dilaksanakan dengan serius oleh PKK desa pemenang. Tanaman yang diberikan bisa didistribusikan dipelihara serta dimanfaatkan dengan baik,” harap Sriyani, dalam sosialisasi penguatan Aku Hatinya PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur lidah dan Nyaman) di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kamis (19/5).

Kata Sriyani menanam tanaman pangan dan obat tidak harus di lahan luas. Seperti di Desa Peliatan dengan lahan sempit, sudah bisa memberikan dampak besar. "Ibu-ibu PKK Desa Peliatan jangan berkecil hati bila kebunnya pangannya kecil. Karena walaupun kecil dampaknya sangat besar untuk ketahanan pangan. Jangan sampai Puspa Amannya besar tapi tak ada hasil,” ujarya.

Perbekel Desa Peliatan I Made Dwi Sutaryantha mengatakan dengan menerapkan Program Aku Hatinya PKK, PKK Desa Peliatan memiliki kegiatan di tengah kondisi pandemi belakangan ini. “Walau tidak membuat kaya, minimal ibu-ibu punya kegiatan dan hasilnya bisa dikonsumsi. Kalau hasilnya lebih, bisa dijual,”ujarnya.

Kata dia, setiap banjar di Desa Peliatan memiliki ikon tanaman. Seperti Teges Kanginan dengan tanaman Kumis Kucing, Yangloni dengan Sereh dan Bokasi, Banjar Kalah dengan Jahe Merahnya, tanaman Tulsi merupakan ikon Banjar Tengah Kauh, Pegagan milik Banjar Teruna.

Sedangkan tanaman Lidah Buaya merupakan ikon Banjar Pande, Banjar Ambengan memiliki Daun Mint dan Banjar Tebesaya dengan Sambiroto. “Hasil penanaman ini sudah ada yang mau beli,” ujar Dwi Sutaryantha. *nvi