Bawa Dua Bilah Parang Saat Turun dari Kapal, Seorang Penumpang Diamankan
Sidak Penumpang Kapal yang Baru Sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan
Kapal Awu diketahui hanya transit di Pelabuhan Benoa, Denpasar dari Surabaya yang nantinya akan menuju ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
DENPASAR, NusaBali
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Denpasar bersama jajaran Polsek Pelabuhan Benoa dan Satpol PP Kota Denpasar menggelar sidak penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Awu yang turun di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Senin (23/5). Dari pemeriksaan tersebut seorang penumpang yang akan menuju ke wilayah Kota Denpasar kedapatan membawa dua bilah parang.
Kapal yang bersandar sekitar pukul 11.30 Wita ini menurunkan sebanyak 43 penumpang yang akan menuju Denpasar. Kapal tersebut diketahui hanya transit di Pelabuhan Benoa dari Surabaya yang nantinya akan menuju ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penumpang yang turun satu per satu masuk ke ruang pemeriksaan untuk diperiksa kelengkapan administrasi dan pemeriksaan barang bawaan. Setelah dilakukan pemeriksaan salah satu koper milik warga asal Sumba Barat Daya, NTT laki-laki atas nama Enos Ama,30, terdeteksi di X-Ray membawa barang mencurigakan.
Setelah koper tersebut dibuka, ditemukan dua buah bungkusan yang dililit menggunakan plaster warna kuning. Setelah dibuka oleh petugas bungkusan itu berisi dua bilah parang yang masih baru. Dia memasukkan sajam tersebut ke dalam kopernya yang disembunyikan di sela-sela pakaian. Sajam tersebut juga dimasukkan ke dalam ban dalam lalu dililit dengan lakban.
Mendapati hal itu, petugas langsung membawa penumpang tersebut ke Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Disdukcapil Kota Denpasar, Dewa Gede Juli Artabrata mengatakan pemeriksaan yang dilakukan saat ini merupakan lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya pasca libur Hari Raya Idul Fitri. "Ini merupakan pemeriksaan lanjutan. Yang diperiksa kelengkapan identitas mereka," jelas Dewa Juli Artabrata.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelengkapan identitas mereka untuk dicatat oleh petugas. Hal itu dilakukan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi di Kota Denpasar.
"Jika ada masalah nantinya warga ini bisa diketahui identitasnya," ungkapnya. Untuk pemeriksaan saat ini pihaknya menerima 43 orang turun dari KMP Awu. Keseluruhan penumpang tersebut dinyatakan lengkap memiliki identitas. "Mereka lengkap semua, dan sekarang mereka yang menuju ke Denpasar kami serahkan pengawasannya ke desa maupun lingkungan masing-masing untuk mengawasinya," imbuhnya.
Dewa Juli menambahkan, kendati mereka membawa identitas lengkap, namun pihaknya tetap menyediakan perekaman dan pencetakan di tempat bagi mereka yang belum pernah melakukan rekaman. Mereka yang datang di Pelabuhan Benoa bisa langsung dilakukan perekaman dan dicetakkan kartu identitas mereka.
Namun jika penumpang mengaku lupa membawa identitas lengkap mereka akan diserahkan ke Satpol PP Kota Denpasar untuk ditindaklanjuti. "Kalau sekarang lengkap semua, kalau saat kapal bersandar sebelumnya ada 600 penumpang, dari mereka ada yang tidak membawa identitas lengkap dan sebanyak 2 orang kami rekam dan cetakkan kartu identitas di lokasi," imbuhnya.
Sementara terkait tindak lanjut penumpang yang diduga membawa senjata tajam jenis parang ini, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi mengatakan belum ada laporan terkait masalah tersebut masuk. “Nanti akan kita cek dulu,” ujarnya singkat. *mis, pol
Kapal yang bersandar sekitar pukul 11.30 Wita ini menurunkan sebanyak 43 penumpang yang akan menuju Denpasar. Kapal tersebut diketahui hanya transit di Pelabuhan Benoa dari Surabaya yang nantinya akan menuju ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penumpang yang turun satu per satu masuk ke ruang pemeriksaan untuk diperiksa kelengkapan administrasi dan pemeriksaan barang bawaan. Setelah dilakukan pemeriksaan salah satu koper milik warga asal Sumba Barat Daya, NTT laki-laki atas nama Enos Ama,30, terdeteksi di X-Ray membawa barang mencurigakan.
Setelah koper tersebut dibuka, ditemukan dua buah bungkusan yang dililit menggunakan plaster warna kuning. Setelah dibuka oleh petugas bungkusan itu berisi dua bilah parang yang masih baru. Dia memasukkan sajam tersebut ke dalam kopernya yang disembunyikan di sela-sela pakaian. Sajam tersebut juga dimasukkan ke dalam ban dalam lalu dililit dengan lakban.
Mendapati hal itu, petugas langsung membawa penumpang tersebut ke Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Disdukcapil Kota Denpasar, Dewa Gede Juli Artabrata mengatakan pemeriksaan yang dilakukan saat ini merupakan lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya pasca libur Hari Raya Idul Fitri. "Ini merupakan pemeriksaan lanjutan. Yang diperiksa kelengkapan identitas mereka," jelas Dewa Juli Artabrata.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelengkapan identitas mereka untuk dicatat oleh petugas. Hal itu dilakukan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi di Kota Denpasar.
"Jika ada masalah nantinya warga ini bisa diketahui identitasnya," ungkapnya. Untuk pemeriksaan saat ini pihaknya menerima 43 orang turun dari KMP Awu. Keseluruhan penumpang tersebut dinyatakan lengkap memiliki identitas. "Mereka lengkap semua, dan sekarang mereka yang menuju ke Denpasar kami serahkan pengawasannya ke desa maupun lingkungan masing-masing untuk mengawasinya," imbuhnya.
Dewa Juli menambahkan, kendati mereka membawa identitas lengkap, namun pihaknya tetap menyediakan perekaman dan pencetakan di tempat bagi mereka yang belum pernah melakukan rekaman. Mereka yang datang di Pelabuhan Benoa bisa langsung dilakukan perekaman dan dicetakkan kartu identitas mereka.
Namun jika penumpang mengaku lupa membawa identitas lengkap mereka akan diserahkan ke Satpol PP Kota Denpasar untuk ditindaklanjuti. "Kalau sekarang lengkap semua, kalau saat kapal bersandar sebelumnya ada 600 penumpang, dari mereka ada yang tidak membawa identitas lengkap dan sebanyak 2 orang kami rekam dan cetakkan kartu identitas di lokasi," imbuhnya.
Sementara terkait tindak lanjut penumpang yang diduga membawa senjata tajam jenis parang ini, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi mengatakan belum ada laporan terkait masalah tersebut masuk. “Nanti akan kita cek dulu,” ujarnya singkat. *mis, pol
Komentar