Indonesia Finish Peringkat Tiga SEA Games Vietnam
Atlet asal Bali Sumbang 3 Emas, 3 Perak dan 9 Perunggu
JAKARTA, NusaBali
Indonesia menutup pesta olahraga kawasan Asia Tenggara edisi ke-31 dengan berada di peringkat tiga klasemen akhir dengan perolehan 69 emas, 92 perak, 80 perunggu.
Posisi tersebut di atas Filipina (51 emas-71 perak-104 perunggu) serta Singapura (47 emas-46 perak-73 perunggu). Tuan rumah Vietnam di urutan teratas dengan 206 emas, 124 perak dan 113 perunggu, disusul Thailand dengan 92 emas, 101 perak, 135 perunggu. Dari total perolehan medali kontingen Indonesia, atlet asal Bali menyumbang 3 emas, 3 perak dan 9 perunggu. Atlet cabang vovinam menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Bali, karena 10 atlet dari cabang olahraga tersebut berasal dari Bali.
“Saya bangga bisa menjadi Chief de Mission (CdM) Indonesia untuk SEA Games ke-31 ini, saat semua orang meragukan kita. Namun dengan tim kecil ini kita dapat menunjukkan bahwa kita bisa di posisi tiga besar klasemen akhir,” kata Ferry Kono dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5). Peringkat tiga adalah pencapaian terbaik Tim Merah Putih pada empat penyelenggaraan SEA Games terakhir. Padahal jumlah atlet dalam keikutsertaan Indonesia di SEA Games kali ini menjadi yang terkecil, yakni 499 atlet dengan mengikuti 32 cabang olahraga.
Pada SEA Games 2013 di Nay Pyi Taw (Myanmar), Indonesia memberangkatkan 621 atlet dan berakhir di peringkat 4. Selanjutnya di SEA Games 2015 Singapura, Indonesia peringkat lima dengan mengirimkan 525 atlet. SEA Games 2017 Malaysia, atlet Indonesia berjumlah 535 dan berada di peringkat empat.
Kemudian SEA Games 2019 Filipina, Indonesia berada di peringkat empat kembali dengan 837 atlet. Ferry mengatakan, selama perhelatan SEA Games 2021 Vietnam para atlet Indonesia telah berjuang keras. Terbukti di hari pertandingan terakhir, mereka membuat kejutan. Antara lain, Muhammad Zul Ilmi yang tidak diunggulkan meraih medali emas.
Tak ketinggalan, Timnas Basket Putra Indonesia menciptakan sejarah manis dengan merobohkan dominasi Filipina usai menang 85-81. Hasil itu adalah persembahan emas pertama Tim Basket Indonesia sejak SEA Games 1977. “Ini sejarah besar bagi kita. Tak hanya di basket, tetapi juga bagi bangsa kita Indonesia,” papar Ferry Kono.
Di sisi lain, pemerintah melalui Tim Review Kementerian Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga menyeleksi secara ketat atlet yang diberangkatkan ke Vietnam. Mereka mempertimbangkan prestasi yang merujuk kepada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Pola pembinaan baru itu dibuat agar Merah Putih dapat berorientasi pada acuan prestasi yang lebih tinggi, yakni Asian Games dan Olimpiade. Sebagai informasi, Tim Indonesia yang dipimpin Ferry Kono berjumlah 713 yang terdiri dari 499 atlet dan 214 official. Mereka berpartisipasi di 32 dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di Vietnam.
“Paradigma baru ini harus dipahami bersama. Jumlah atlet dan official yang kita bawa tidak banyak, bahkan jauh di bawah Thailand, Filipina, dan Malaysia. Atlet yang dikirimkan juga melewati seleksi ketat, mulai dari Komisi Sport Development Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) hingga Tim Review PPON,” imbuh Ferry Kono.
Berdasarkan data dari Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam (VIESGOC), jumlah kontingen yang dikirimkan Indonesia berada di peringkat lima dari semua negara ASEAN yang berpartisipasi di SEA Games kali ini. “Saya rasa mengamankan posisi ketiga dengan kontingen yang ramping merupakan prestasi luar biasa yang telah dilakukan atlet-atlet kita. Terima kasih atas perjuangan kalian kepada bangsa dan negara di SEA Games kali ini," tegas Ferry Kono.
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bersyukur paradigma baru olahraga Indonesia dapat memberi awal yang menjanjikan. Hal ini diyakini dapat menjadi langkah positif bagi Indonesia.
“Kita harus mereformasi cara kita. Ini paradigma baru dan tidak bisa dilihat secara instans. Tapi, hasil ini menjadi langkah baik yang bisa kita tuai hasilnya 10 tahun mendatang. Saya yakin bila ini dilakukan secara konsisten, kita bisa menembus 5 besar dunia,” kata Menpora Zainudin Amali.
Sementara atlet asal Provinsi Bali menyumbang 3 emas, 3 perak dan 9 perunggu di SEA Games 2021 Vietnam ini. Atlet vovinam menjadi menyumbang medali terbanyak bagi Bali, karena 10 atlet dari cabang olahraga tersebut berasal dari Pulau Seribu Pura.
Mereka membawa pulang 1 emas dan 5 perunggu. Sebagai penyumbang medali terbanyak dari Bali, Manager Tim Nasional Vovinam Indonesia, Isnaldi Muhd Dini menyatakan masyarakat Bali patut berbangga atas prestasi yang diukir oleh atlet mereka di ajang SEA Games 2021 Vietnam.
"Lantaran mereka sukses menjadi duta bangsa di pentas internasional sehingga mengharumkan nama Indonesia. Terlebih 10 atlet vovinam asal Bali membawa pulang medali semua alias tidak dengan tangan hampa. Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Bali yang telah mendoakan mereka," ujar Isnaldi kepada NusaBali usai mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Senin siang.
Tiga medali emas atlet Bali sendiri dipersembahkan Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan atau Gung Manik (Tinh Hoa Loung Nghi Kiem/Single Weapon Practice Yin Yang Sword Form Female di Cabor Vovinam), Dewa Putu Yadi Suteja (25 meter Rapid Fire Pistol beregu putra di cabor Menembak), Tjokorda Istri Agung Sanistya Rani atau Coki (Kumite -55 kg di cabor Karate).
Medali perak dipersembahkan Coki kembali di komite beregu putri di cabor karate. Ni Kadek Anny Pandini, Gede Agastya Dharma Wardhana, Gede Ganding Kalbu Soetama, I Dewa Ayu Mira Widari dan I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara di mix tim judo. Kemudian Kadek Pratita Citta Dewi di basket putri 5x5.
Sementara medali perunggu dari Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi di basket putri 3x3, Maria Natalia Londa di lompat jauh dan lompat jangkit. Efrie Surya Perdana, I Wayan Wisma Pratama Putra, IGA Ngurah Suardyana dan Ni Made Ayu Ratih Daneswari di nomor Da Luyen Vu Khi Nu pada cabor vovinam. Lalu Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan atau Gung Manik di nomor Long Ho Quyen/Female Single Hand Practice pada cabor Vovinam. Dewa Gde Tomi Sanjaya, I Gusti Agung Gede Ary Wirawan Wetan, I Wayan Sumertayasa dan Nyoman Suryawan di nomor Da Luyen Vu Khi Nam/Male Multiple Weapon Practice di cabor Vovinam.
Selanjutnya Efrie Surya Perdana dan I Wayan Wisma Pratama Putra di nomor Song Luyen Ma Tau pada cabor Vovinam. Kadek Dwi Darmadi di nomor Tu Tuong Con Phap pada cabor Vovinam serta Ni Kadek Heni Prikasih di kyorugi U-46 kg pada cabor taekwondo. Perolehan medali atlet Bali di SEA Games 2021 Vietnam menurun dibanding SEA Games 2019 Filipina. Kala itu, atlet Bali menyumbang 5 emas, 6 perak dan 6 perunggu. Atlet judo asal Bali menyumbang 3 dari 5 emas yang diperoleh di SEA Games 2019 Filipina.
Di SEA Games 2021 Vietnam, mereka membawa pulang 1 medali perunggu melalui Gede Ganding Kalbu Soetama di kelas +90 kg putra dan medali perak di mix tim yang diperkuat Ni Kadek Anny Pandini, I Dewa Ayu Mira Widari, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara, Gede Ganding Kalbu Soetama dan Gede Agastya Dharma Wardhana.
Pejudo Gede Agastya Dharma Wardhana mengatakan, perolehan tersebut sudah bagus. Terlebih mereka sukses mengalahkan tuan rumah Vietnam di babak penyisihan mix tim judo 4-2. "Vietnam menurunkan pejudo kuat di sejumlah nomor, tetapi kami berhasil mengalahkan mereka karena kuat di mental," terang Agastya.
Sedangkan mengenai penurunan prestasi atlet judo di SEA Games 2021 Vietnam, Agastya memaparkan ada beberapa faktor. Antara lain, mereka kurang persiapan dan sparring karena tidak bisa menjalani TC ke luar negeri akibat pandemi Covid-19. Berbeda ketika SEA Games 2019 Filipina, mereka banyak sparring dan menjalani TC ke Korea Selatan.
Tak kalah penting, tuan rumah Vietnam tidak mempertandingkan nomor individu yang menjadi andalan Indonesia mendulang medali emas seperti nomor Agastya di +100 kg. "Justru Vietnam memainkan nomor di bawah 100 kg yang merupakan unggulan mereka untuk mendapatkan medali emas," ucap peraih medali emas +100 kg perorangan di SEA Games 2019 Filipina ini. *k22
Komentar