Takut Ketahuan Konsumsi Narkoba, Pengunjung Campur Urine dengan Air
Selain dua pengunjung Grahadi, petugas juga mengamankan seorang pemandu lagu, Sf, 28, yang terdeteksi menggunakan narkoba.
DENPASAR, NusaBali
Petugas gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, BNN Kota Denpasar, BNN Kabupaten Badung dan BNN Kabupaten Gianyar melakukan razia di tempat hiburan malam, Minggu (19/3) dini hari.
Dalam razia yang menyasar tempat hiburan malam, Grahadi, di Jalan By Pass Ngurah Rai Kuta ini, petugas mendeteksi tiga orang menggunakan narkoba. Menariknya, salah seorang pengunjung berusaha mengelabui petugas dengan mencampurkan urine alias kencing dengan air. Meski demikian, petugas berhasil mendeteksi sebagai pengguna narkoba.
Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba, BNN Provinsi AKBP I Ketut Artana mengungkapkan, razia yang dilakukan oleh petugas gabungan berjumlah 50 orang ini sebagai bentuk menekan peredaran gelap narkotika di tempat hiburan malam, salah satunya adalah Grahadi Bali ini. Dalam razia yang dilakukan mulai pukul 01.00 Wita itu, puluhan petugas langsung menyisir satu persatu lokasi itu. Hasilnya, petugas berhasil menemukan dua orang pengunjung dan seorang pemandu lagu, Sf, 28 yang terdeteksi menggunakan narkoba. Dua pengunjung yakni berinisial Me, 45, dan E, 40.
Menariknya, pengunjung berinial Me yang diambil sampel urinenya malah hendak berbuat curang mengelabui petugas dengan mencampurkan urine dengan air toilet. Meski demikian, petugas berhasil mendeteksi akal bulusnya itu. Namun, Me, justru ngotot dan menampik aksinya tersebut. Petugas yang ada di lokasi kemudian menjelaskan lebih rinci fungsi alat test urine yang digunakan untuk memeriksa. Walhasil, barulah ia mengakui mengkonsumsi narkoba jenis inex. "Awalnya dia ngaku pakai inex itu sekitar akhir Desember tahun lalu. Tapi, faktanya, alat tersebut menunjukkan belum lama saja menggunakannya. Ya, paling dua sampai semingguan saja," beber AKBP Artana usai melakukan razia tersebut.
Meski sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan pengunjung yang bersangkutan, akhirnya ia berhasil didata dan mengakui sebagai pengguna barang haram itu.
Sebaliknya, seorang rekannya juga ikut didata karena positif menggunakan shabu-shabu. Seorang pemandu lagu juga turut diamankan dan diarahkan ke Markas BNN Provinsi Bali, Jalan Kamboja, Kreneng, Denpasar Timur. "Ketiga yang positif ini kami sudah data. Kemudian pada hari Senin besok (hari ini) diarahkan ke kantor untuk didata lebih lanjut," jelas perwira dengan melati dua di pundak ini.
AKBP I Ketut Artana mengaku pihaknya tidak menemukan adanya pengedar ataupun narkoba di tempat tersebut, hanya pengguna yang positif. Kegiatan razia ini terus dilakukan di sejumlah tempat hiburan malam ataupun tempat-tempat lainnya yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba. "Kegiatan ini kita lakukan secara berkesinambungan dan berkoordinasi dengan pihak lainnya. Tentunya kita akan menyambangi lokasi-lokasi yang memungkinkan peredaran narkotika ini," tegasnya. * dar
Dalam razia yang menyasar tempat hiburan malam, Grahadi, di Jalan By Pass Ngurah Rai Kuta ini, petugas mendeteksi tiga orang menggunakan narkoba. Menariknya, salah seorang pengunjung berusaha mengelabui petugas dengan mencampurkan urine alias kencing dengan air. Meski demikian, petugas berhasil mendeteksi sebagai pengguna narkoba.
Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba, BNN Provinsi AKBP I Ketut Artana mengungkapkan, razia yang dilakukan oleh petugas gabungan berjumlah 50 orang ini sebagai bentuk menekan peredaran gelap narkotika di tempat hiburan malam, salah satunya adalah Grahadi Bali ini. Dalam razia yang dilakukan mulai pukul 01.00 Wita itu, puluhan petugas langsung menyisir satu persatu lokasi itu. Hasilnya, petugas berhasil menemukan dua orang pengunjung dan seorang pemandu lagu, Sf, 28 yang terdeteksi menggunakan narkoba. Dua pengunjung yakni berinisial Me, 45, dan E, 40.
Menariknya, pengunjung berinial Me yang diambil sampel urinenya malah hendak berbuat curang mengelabui petugas dengan mencampurkan urine dengan air toilet. Meski demikian, petugas berhasil mendeteksi akal bulusnya itu. Namun, Me, justru ngotot dan menampik aksinya tersebut. Petugas yang ada di lokasi kemudian menjelaskan lebih rinci fungsi alat test urine yang digunakan untuk memeriksa. Walhasil, barulah ia mengakui mengkonsumsi narkoba jenis inex. "Awalnya dia ngaku pakai inex itu sekitar akhir Desember tahun lalu. Tapi, faktanya, alat tersebut menunjukkan belum lama saja menggunakannya. Ya, paling dua sampai semingguan saja," beber AKBP Artana usai melakukan razia tersebut.
Meski sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan pengunjung yang bersangkutan, akhirnya ia berhasil didata dan mengakui sebagai pengguna barang haram itu.
Sebaliknya, seorang rekannya juga ikut didata karena positif menggunakan shabu-shabu. Seorang pemandu lagu juga turut diamankan dan diarahkan ke Markas BNN Provinsi Bali, Jalan Kamboja, Kreneng, Denpasar Timur. "Ketiga yang positif ini kami sudah data. Kemudian pada hari Senin besok (hari ini) diarahkan ke kantor untuk didata lebih lanjut," jelas perwira dengan melati dua di pundak ini.
AKBP I Ketut Artana mengaku pihaknya tidak menemukan adanya pengedar ataupun narkoba di tempat tersebut, hanya pengguna yang positif. Kegiatan razia ini terus dilakukan di sejumlah tempat hiburan malam ataupun tempat-tempat lainnya yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba. "Kegiatan ini kita lakukan secara berkesinambungan dan berkoordinasi dengan pihak lainnya. Tentunya kita akan menyambangi lokasi-lokasi yang memungkinkan peredaran narkotika ini," tegasnya. * dar
1
Komentar