Emas SEA Games Jadi Momen Kebangkitan Coki
Terima Reward dari Bupati Nyoman Suwirta
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyerahkan reward/penghargaan kepada karateka Cokorda Istri Agung Sanistrayani atau yang lebih akrab disapa Coki di ruang rapat Bupati Klungkung, Selasa (24/5).
Atlet karate kelahiran Klungkung, 31 Desember 1994, ini sukses mengharumkan nama Bali dan Indonesia di ajang SEA Games XXXI/2022 Vietnam dengan meraih medali emas di nomor kumite kelas 55 kg pada Kamis, 19 Mei 2022. Bupati Suwirta sangat mengapresiasi prestasi Coki yang luar biasa. Menurutnya, apa yang diraih Coki bukan serta merta dan mudah tetapi merupakan sebuah proses yang diperjuangkan oleh Coki, pengurus FORKI, dan pelatihnya.
Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, ini mengucapkan terima kasih kepada pengurus FORKI. “Terima kasih warga kami sudah dididik. Mereka benar-benar menjadi atlet yang membanggakan dan bisa menjadi inspirasi untuk yang lain,” ujar Bupati Suwirta kepada pelatih.
Bupati Suwirta juga berharap agar Coki nanti dapat memberikan motivasi dan spirit untuk atlet yang lain. Coki dapat menjadi contoh bahwa ketika terjatuh tetap harus bangkit kembali.
Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta yang didampingi Ketua KONI Klungkung I Wayan Subamia menyerahkan bonus kepada Coki sebagai bentuk apresiasi sebesar Rp 25 juta. Hadir, Armand Setiawan selaku Ketua Umum FORKI Bali.
Karateka asal Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, ini berhasil mendulang medali emas dan perak dalam ajang SEA Games. Ajang itu juga menjadi momen kebangkitan seorang Coki, yang sempat terpuruk di tahun 2019.
Dia berhasil mendulang medali emas setelah bertemu karateka Thailand di final kelas Kumite -55 kg putri. Coki juga berhasil meraih medali perak saat turun di tim beregu putri.
Menurut Coki, target tahun ini memang jangan sampai pulang dengan tangan kosong. “Saya menjadikan perolehan medali emas dan perak ini sebagai momen kebangkitan saya,” ujarnya.
Coki menceritakan, dirinya sempat terpuruk saat helatan SEA Games tahun 2019 di Filipina. Ketika itu dirinya sudah maksimal dalam menjalankan program latihan, dan hasilnya sangat bagus. Bahkan sudah sangat yakin akan mendapatkan medali emas. Namun beberapa minggu sebelum pelaksanaan SEA Games Filipina dimulai, Coki tiba-tiba mendapat berita duka, adiknya meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Musibah ini membuat dirinya down dan terpukul.
“Ketika SEA Games Filipina itu, saya berusaha maksimal menunjukkan kemampuan terbaik dan motivasi untuk meraih medali tetap tinggi, tapi mungkin karena masih merasa terpukul dan kena mental, jadi tidak bisa perform dengan baik,” ucap Coki.
Coki pun berlahan bangkit dan ingin membuktikan masih tetap mampu mempersembahkan prestasi untuk negara. Hasilnya, SEA Games 2021 di Vietnam (digelar 2022) menjadi momen kebangkitannya. Sebelumnya Coki juga pernah meraih medali perak dan perunggu pada SEA Games 2013 di Myanmar. Serta berhasil meraih medali emas di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Capaian tersebut tidak membuatnya berpuas diri, Coki harus tetap mempersiapkan diri, karena ke depan banyak kejuaraan internasional yang harus dia ikuti. “Jika kembali dipercaya memperkuat timnas Indonesia dari cabor karate, saya akan berusaha mempersiapkan diri untuk mengikuti SEA Games 2023 di Kamboja, termasuk ajang Asian Games di Tiongkok yang rencananya juga digelar tahun depan,” kata Coki.
Sementara itu, Bidang Prestasi (Binpres) KONI Bali Anak Agung Bagus Tri Candra Arka memastikan bonus tambahan dari KONI Bali bakal diberikan kepada semua atlet peraih medali di ajang SEA Games XXXI/2022 di Vietnam. Namun dia tidak merinci nominal bonus dimaksud. Menurut pria yang biasa disapa Gung Cok, komitmen memberikan bonus tambahan itu sudah menjadi tradisi rutin yang dilakukan oleh KONI Bali, kepada patriot olahraga Bali yang berhasil mengharumkan nama merah putih di ajang resmi internasional.
“Nominal tidak saya sampaikan di awal, tetapi dalam waktu dekat pengurus akan menggelar rapat lebih dulu soal upaya memberikan bonus tambahan dari KONI Bali,” tandas Gung Cok, Selasa kemarin.
Gung Cok yang juga Ketua Umum Pengprov Cricket Bali menegaskan bonus pasti ada, dengan catatan anggaran mencukupi. Kata dia, secara logika, nominal bonus juga pasti meningkat, karena sudah menjadi bagian tradisi sebelumnya yang harus terus dilanjutkan.
Ketum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan sebelumnya sempat memastikan bonus untuk atlet peraih medali di ajang SEA Games sudah menjadi perhatian rutin. Terlebih mereka membela nama bangsa Indonesia, yang sudah tentu membawa nama baik tempat asal atlet juga.
“Untuk nominal bonus yang akan diberikan, belum bisa dibeberkan ke publik. Saya pastikan bonus sudah pasti kita berikan kepada atlet, tapi tinggal nunggu nominalnya saja. Ini kan menjadi bagian perhatian kita juga, terlepas mereka sudah dapat bonus dari negara, istilahnya kita hanya bonus tambahan saja,” tegas Oka Darmawan.
Oka Darmawan, mantan Sekretaris KONI Bali mengakui, berdasarkan jumlah bonus pada SEA Games XXX/2019 di Filipina, untuk peraih medali emas dapat Rp 30 juta, medali perak Rp 15 juta, dan medali perunggu Rp 7,5 juta. *wan,dek
1
Komentar