Ariyasa Merasa Nyaman Jadi Guru SMPN 1 Abang
Sebelum dipromosikan jadi Kadisdikpora Karangasem tahun 2011, Gede Ariyasa menjabat Kasek SMAN 2 Amlapura
Setelah Didegradasi dari Jabatan Kadisdikpora Kabupaten Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Drs I Gede Ariyasa SPd, 49, merupakan satu dari dua pejabat Eselon II yang didegradasi menjadi staf saat mutasi 21 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karangasem, 31 Januari 2017 lalu. Waktu itu, Gede Ariyasa yang semula menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karangasem dimutasi menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang. Meski terdegradasi, Gede Ariyasa me-rasa nyaman jadi guru biasa.
Selain Gede Ariyasa, pejabat Eselon II yang juga didegradasi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menjadi staf biasa saat mutasi akhir Januari 2017 lalu adalah dr I Gusti Made Tirtayana. Kala itu, IGM) Tirtayana yang susah selama 11 tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dilempar menjadi staf di Puskesmas Kubu I.
Seperti halnya IGM Tirtayana, Gede Ariyasa juga sudah lama menduduki jabatan empuk sebagai Kadisdikpora Karangasem. Guru kelahiran Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, 12 Agustus 1968, ini sudah selama 6 tahun menjabat Kadisdikpora Karangasem, sejak 2011. Ketika dipromosikan Bupati (waktu itu) I Wayan Geredeg menjadi Kadisdikpora Karangasem, Gede Ariyasa harus meninggalkan kursi jabatan Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Amlapura yang sudah didudukinya sejak tahun 2009.
Kini, ketika diberhentikan dari jabatan Kadisdikpora Karangasem, Gede Ariyasa justru dilempar menjadi staf, yakni guru bidang studi IPA di SMPN 1 Abang. Padahal, almunus S2 Manajemen Pendidikan Undiksha Singaraja, Buleleng tahun 2007 ini adalah penyandang Guru Berprestasi Nasional 2003.
Selain menjadi guru IPA di Kelas VIII, Gede Ariyasa juga merangkap sebagai Kepala Laboratorium IPA SMPN 1 Abang. Menurut Ariyasa, jabatan sebagai Kepala Laboratorium setara dengan mengajar 12 jam. Sedangkan untuk mengajar di kelas, Ariyasa kebagian job 15 jam dalam seminggu. Jadi, Ariyasa total mengajar 27 jam, jauh melebihi ketentuan mengajar tiap guru yang diwajibkan mengajar minimal 24 jam seminggu.
Ariyasa mengaku enjoy dengan tugas barunya sebagai guru biasa di SMPN 1 Abang. Dia sama sekali tidak malu, meskipun sebelumnya sempat 6 tahun menjabat Kadisdikpora dan menjadi Kasek SMAN 2 Amlapura (2009-2011) dan Kasek SMPN 1 Amlapura (2006-2009). “Pertama kali masuk kelas mengajar di SMPN 1 Abang, perasaan biasa saja. Sebab, secara psikologis saya tidak menemui kendala,” ungkap Ariyasa kepada NusaBali di Amlapura, Minggu (19/3).
Bagi Ariyasa, menjalani hidup ini bagaikan berada di putaran roda, sejak awal mesti siap secara psikologis dengan posisi apa pun dan siap menghadapi tantangan apa pun. “Apalagi, saya sudah biasa menghadapi cobaan,” jelas Ariyasa.
Secara fisik, Ariyasa mengaku selama ini dirinya sehat-sehat saja dan tidak pernah mengalami cedera mental. Ariyasa juga mengaku nyaman menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang. Ketika digelar Muscab Kwarcab Gerakan Pramuka Karangasem di SMPN 5 Amlapura, Sabtu (18/3) lalu, Ariyasa juga hadir. Kala itu, dia hadir untuk menyerahkan kembali jabatan Kepala Kwarcab Gerakan Pramuka Karangasem. Di situ dia bertemu banyak guru yang notabene mantan anak buahnya semasa jadi Kadisdikpora Karangasem.
Disinggung soal statusnya sebagai guru senior, namun belum bersertifikasi, menurut Ariyasa, semuanya masih diurus. “Sertifikasi sedang diurus, dalam waktu dekat saya bisa menyandang gelar guru bersertifikasi,” tandas Ariyasa.
Gede Ariyasa sendiri merupakan guru berprestasi yang menghabiskan masa kecil di kampung halamannya di Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng Barat. Ariyasa merupakan anak sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Mirib dan Ni Ketut Salin. Dari pernikahannya dengan Ni Luh Putu Wahyu Sudiami, Ariyasa dikaruniai 2 anak.
Ariyasa menhgawali kariernya sebagai guru dengan bertugas di SMAN 2 Amlapura sejak 1991 hingga 2003. Sempat pingah ke SMAN Sidemen (2003-2006), Ariyasa kemudian dialihkan menjadi Kasek SMPN 1 Amlapura (2006-2009), lanjut Kasek SMAN 2 Amlapura (2009-2011), sebelum kemudian menjabat Kadisdikpora Karangasem.
Kiprahnya sebsagai guru berprestasi diawali dengan predikat juara ‘Menulis Artikel Guru; tingkat Provinsi Bali tahun 1999. Sampai akhirnya dinobatkan menjadi Guru Berpretasi Nasional Tahun 2003. * k16
AMLAPURA, NusaBali
Drs I Gede Ariyasa SPd, 49, merupakan satu dari dua pejabat Eselon II yang didegradasi menjadi staf saat mutasi 21 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karangasem, 31 Januari 2017 lalu. Waktu itu, Gede Ariyasa yang semula menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karangasem dimutasi menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang. Meski terdegradasi, Gede Ariyasa me-rasa nyaman jadi guru biasa.
Selain Gede Ariyasa, pejabat Eselon II yang juga didegradasi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menjadi staf biasa saat mutasi akhir Januari 2017 lalu adalah dr I Gusti Made Tirtayana. Kala itu, IGM) Tirtayana yang susah selama 11 tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dilempar menjadi staf di Puskesmas Kubu I.
Seperti halnya IGM Tirtayana, Gede Ariyasa juga sudah lama menduduki jabatan empuk sebagai Kadisdikpora Karangasem. Guru kelahiran Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, 12 Agustus 1968, ini sudah selama 6 tahun menjabat Kadisdikpora Karangasem, sejak 2011. Ketika dipromosikan Bupati (waktu itu) I Wayan Geredeg menjadi Kadisdikpora Karangasem, Gede Ariyasa harus meninggalkan kursi jabatan Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Amlapura yang sudah didudukinya sejak tahun 2009.
Kini, ketika diberhentikan dari jabatan Kadisdikpora Karangasem, Gede Ariyasa justru dilempar menjadi staf, yakni guru bidang studi IPA di SMPN 1 Abang. Padahal, almunus S2 Manajemen Pendidikan Undiksha Singaraja, Buleleng tahun 2007 ini adalah penyandang Guru Berprestasi Nasional 2003.
Selain menjadi guru IPA di Kelas VIII, Gede Ariyasa juga merangkap sebagai Kepala Laboratorium IPA SMPN 1 Abang. Menurut Ariyasa, jabatan sebagai Kepala Laboratorium setara dengan mengajar 12 jam. Sedangkan untuk mengajar di kelas, Ariyasa kebagian job 15 jam dalam seminggu. Jadi, Ariyasa total mengajar 27 jam, jauh melebihi ketentuan mengajar tiap guru yang diwajibkan mengajar minimal 24 jam seminggu.
Ariyasa mengaku enjoy dengan tugas barunya sebagai guru biasa di SMPN 1 Abang. Dia sama sekali tidak malu, meskipun sebelumnya sempat 6 tahun menjabat Kadisdikpora dan menjadi Kasek SMAN 2 Amlapura (2009-2011) dan Kasek SMPN 1 Amlapura (2006-2009). “Pertama kali masuk kelas mengajar di SMPN 1 Abang, perasaan biasa saja. Sebab, secara psikologis saya tidak menemui kendala,” ungkap Ariyasa kepada NusaBali di Amlapura, Minggu (19/3).
Bagi Ariyasa, menjalani hidup ini bagaikan berada di putaran roda, sejak awal mesti siap secara psikologis dengan posisi apa pun dan siap menghadapi tantangan apa pun. “Apalagi, saya sudah biasa menghadapi cobaan,” jelas Ariyasa.
Secara fisik, Ariyasa mengaku selama ini dirinya sehat-sehat saja dan tidak pernah mengalami cedera mental. Ariyasa juga mengaku nyaman menjadi guru biasa di SMPN 1 Abang. Ketika digelar Muscab Kwarcab Gerakan Pramuka Karangasem di SMPN 5 Amlapura, Sabtu (18/3) lalu, Ariyasa juga hadir. Kala itu, dia hadir untuk menyerahkan kembali jabatan Kepala Kwarcab Gerakan Pramuka Karangasem. Di situ dia bertemu banyak guru yang notabene mantan anak buahnya semasa jadi Kadisdikpora Karangasem.
Disinggung soal statusnya sebagai guru senior, namun belum bersertifikasi, menurut Ariyasa, semuanya masih diurus. “Sertifikasi sedang diurus, dalam waktu dekat saya bisa menyandang gelar guru bersertifikasi,” tandas Ariyasa.
Gede Ariyasa sendiri merupakan guru berprestasi yang menghabiskan masa kecil di kampung halamannya di Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng Barat. Ariyasa merupakan anak sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Mirib dan Ni Ketut Salin. Dari pernikahannya dengan Ni Luh Putu Wahyu Sudiami, Ariyasa dikaruniai 2 anak.
Ariyasa menhgawali kariernya sebagai guru dengan bertugas di SMAN 2 Amlapura sejak 1991 hingga 2003. Sempat pingah ke SMAN Sidemen (2003-2006), Ariyasa kemudian dialihkan menjadi Kasek SMPN 1 Amlapura (2006-2009), lanjut Kasek SMAN 2 Amlapura (2009-2011), sebelum kemudian menjabat Kadisdikpora Karangasem.
Kiprahnya sebsagai guru berprestasi diawali dengan predikat juara ‘Menulis Artikel Guru; tingkat Provinsi Bali tahun 1999. Sampai akhirnya dinobatkan menjadi Guru Berpretasi Nasional Tahun 2003. * k16
Komentar