Amankan GPDRR, TNI AL Terjunkan 3 Kapal Perang, 550 Prajurit
GPDRR
GPDRR 2022
Kapal Perang
Prajurit
TNI
Pelabuhan Benoa
Global Platform for Disaster Risk Reduction
Nusa Dua
KRI Sultan Hasanuddin 366
KRI Kris 624
KRI Surbaya 591
DENPASAR, NusaBali.com - Untuk menjamin keamanan jalannya konferensi Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 (GPDRR) yang digelar di Nusa Dua, Bali, Koarmada II mengerahkan tiga kapal perang, yakni, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Kris 624, dan KRI Surbaya 591. Selain itu juga ada satu helikopter yang di-BKO untuk kontijensi bila terjadi situasi kedaruratan.
Tiga kapal perang tersebut beroperasi di perairan selatan Bali selama GPDRR. Selama operasi berlangsung, nelayan diminta untuk tidak melakukan aktivitas di area operasi. Para nelayan hanya boleh beraktivitas di luar area operasi berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang dapat mengganggu jalannya konferensi yang dihadiri 4.000 delegasi dari berbagai negara di dunia.
Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto di sela kegiatan pemberian arahan kepada prajuritnya di Pelabuhan Timur Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (25/5/2022) mengatakan dalam operasi ini menerjunkan sekitar 550 prajurit.
Ratusan prajurit itu baik yang diturunkan di kapal perang, di helikopter, dan juga prajurit Lanal Denpasar.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo dan Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar (Danlanal Denpasar) Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo mengatakan pengaman oleh TNI AL tak hanya di wilayah perairan, tetapi juga di pelabuhan-pelabuhan laut. Tujuannya agar jangan sampai ada gangguan apapun yang berusaha masuk melalu pelabuhan.
"Dengan dua filter (di laut dan pelabuhan) ini maka diharapkan tidak ada gangguan apapun yang bisa menggagalkan pelaksanaan GPDRR. Pengamanan di laut untuk melaksanakan penyekatan, khususnya di perairan selatan Bali sebagai titik digelarnya GPDRR," ungkap Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto kepada wartawan yang kemarin juga didampingi oleh para komandan kapal perang yang dilibatkan.
Tugas ini sangat penting karena karena TNI AL turut ambil bagian dalam melaksanakan tugas yang diemban oleh negara dalam rangka mengurangi atau menanggulangi dampak bencana. Di sisi lain, tugas ini adalah sekaligus dalam rangka kerja sama yang kuat, komunikasi, koordinasi antara TNI AL dengan unsur pengamanan yang lainnya.
"Kita juga akan berkoordinasi dengan pengamanan wilayah yang dalam hal ini di bawah kendali Pangdam IX/Udayana. Keberhasilan tugas ini adalah keberhasilan bersama semua unsur pengamanan. Untuk itulah TNI AL dalam hal ini Koarmada II akan melaksanakan tugas ini seoptimal mungkin sampai selesai," tuturnya.
Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan pengamanan ini harus berhasil agar para delegasi yang hadir langsung dalam pertemuan itu bisa kembali ke negara masing-masing dalam keadaan aman. Dengan demikian citra Indonesia di mata dunia tetap terjaga.
"Potensi gangguan di laut bermacam-macam. Saya harap semua gangguan itu bisa diatasi. Kami melakukan antisipasi penuh, sebab segala kemungkinan bisa saja terjadi. Ketiga KRI yang diturunkan akan menempati tempat yang telah ditentukan. Tidak ada overlap di antara ketiga kapal ini," tandasnya. *pol
1
Komentar