Tren Thrifting Diwujudkan dalam Festival
DENPASAR, NusaBali
Sebuah festival pakaian bekas bertajuk Jemari Thrift Fest digelar di Plaza Renon Denpasar, 26-28 Mei 2022.
Tren thrifting yang lagi hangat menyebabkan Jemari Thrift Fest mendapat animo masyarakat khususnya anak muda di Kota Denpasar dan sekitarnya. Ketua Panitia Jemari Thrift Festival, Erik Dwipayana, 32, menuturkan Jemari Thrift Fest ingin mewadahi para seller thrifting agar bisa berjualan bersama-sama di tempat yang representatif.
"Kami ingin mempersatukan seller-seller di Denpasar, apalagi thrift market sekarang lagi naik kita ingin menyiapkan wadah buat para seller supaya bisa berjualan bersama-sama," ujar Erik ditemui di Plaza Renon, Kamis (26/5).
Erik yang juga seorang penjual thrifting menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali mengadakan festival thrift namun baru kali ini digelar di dalam gedung. Menurutnya kelebihan menggelar kegiatan di dalam gedung yakni tidak perlu khawatir dengan cuaca seperti hujan dan tidak perlu menyiapkan tenda tempat berjualan.
Ada 28 tenant atau seller yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semuanya adalah seller pakaian bekas yang berdomisili di Kota Denpasar. Terlihat selain pakaian berupa baju kaos, celana, jaket, juga banyak tenant yang menjual sepatu. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai Rp 15 ribu hingga jutaan rupiah. Selain tenant pakaian bekas, juga ikut memeriahkan festival sebanyak 8 tenant food court.
Erik optimis Jemari Thrift Festival bisa berlangsung sukses. Pasalnya banyak anak muda sekarang lagi gandrung dengan thrifting. Hal itu juga didukung banyaknya selebritis asing maupun nasional yang tidak segan pamer pakaian thrifting yang mereka beli dan tidak jarang harganya relatif tinggi dibanding pakaian baru sekalipun. Erik pun menyebutkan penyanyi Amerika Kanye West atau Ari Lasso dan Prilly Latuconsina di tanah air yang kerap memamerkan thrifting yang mereka kenakan.
"Untuk kebersihan di sini kita jamin barang yang terdisplay barang yang tercuci bersih," ucap Erik.
Lebih lanjut, Erik punya rencana membuat festival thrifting yang lebih besar lagi dengan menghadirkan bukan saja seller dari seluruh Bali namun juga seller dari luar Bali.
Salah satu seller, Puspita Sari, 27, juga melihat animo anak muda yang lagi gandrung dengan thrifting. Ia yang sebelumnya berbisnis kosmetik, kini mulai melebarkan sayapnya dengan berbisnis pakaian bekas.
"Saya baru pertama kali ikut festival thrifting, soalnya saya lihat antusias dari komunitas juga banyak," kata Puspita yang baru sebulan terakhir berbisnis thrifting.
Puspita mendapat pakaian yang dijualnya dari Thailand. Ia menyebut begitu menerima pakaian langsung diserahkan ke jasa laundry untuk dicuci bersih.
Sementara salah seorang pembeli, Andika Putra, 30, menuturkan dengan membeli pakaian bekas bisa menghemat pengeluaran. Ia pun mengaku sudah beberapa kali membeli pakaian bekas di toko-toko yang menjual pakaian bekas.
Andika yang belanja ditemani kekasih, mengaku membeli baju kaos seharga Rp 130.000, yang menurutnya masih lebih murah dibanding harga barunya.
"Harganya lebih terjangkau, senang dengan kualitasnya, apalagi dengan event seperti ini kan lebih naik lagi thriftingnya, asyik aja tempatnya," tandas pria asal Batubulan, Gianyar. *cr78
Komentar