Covid-19 Melandai, Tes PCR di RSUD Buleleng Menurun Drastis

Saat ini dalam sehari hanya 10-30 orang yang melakukan tes PCR di RSUD Buleleng, dibandingkan saat kasus Covid-19 merebak sampai 100-300 orang per hari.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha mengatakan, saat ini permintaan tes PCR di RSUD Buleleng menurun. Ini karena kasus Covid-19 di Buleleng semakin menurun. "Untuk pemeriksaan PCR di rumah sakit ada penurunan sangat drastis. Dulu bisa 300 saat Covid-19 sedang meninggi, sekarang hanya sekitar 10-an," jelasnya, dikonfirmasi Jumat (27/5) siang.

Menurut dr Arya, pemberlakuan tes PCR itu pun kepada pasien yang akan dirawat intensif atau dilakukan tindakan pembedahan. Sementara permintaan PCR untuk persyaratan pelaku perjalanan sudah cukup jarang. Mengingat Pemerintah Pusat sudah memberlakukan aturan perjalanan bagi yang sudah vaksin tidak perlu menunjukkan hasil negatif PCR.

"SOP pelayanan pasien yang akan dirawat di ruang intensif dan akan dilakukan tindakan pembedahan tetap harus negatif tes PCR. Penurunan PCR ini juga pada petugas medis yang bertugas di ruang isolasi. Beberapa waktu lalu, sewaktu-waktu bisa tes PCR setelah masa tugas di ruang isolasi selesai. Sekarang lebih jarang karena sedikit pasiennya," bebernya.

Kata dr Arya dengan menurunnya jumlah tes PCR, beban petugas medis di Lab PCR pun menjadi semakin ringan. Penurunan uji sampel PCR sampai ini sudah terjadi sejak bulan Februari 2022 lalu. "Saat kasus masih tinggi beban petugas medis memang berat namun tidak sampai keteteran. Sekarang sudah cukup ringan," imbuh dr Arya.

Kendati jumlah pemeriksaaan PCR menurun, Lab PCR RSUD Buleleng masih tetap disiagakan. Dua unit alat uji sampel yang sebelumnya mendapat bantuan dari Kementerian Kesehatan RI masih prima untuk pemeriksaan hingga jumlah 300 sampel sehari. Untuk tarif tes PCR di RSUD Buleleng khusus mandiri Rp 275.000.*mz