Kabid Kedaruratan Nahkodai RAPIDA Bali
GIANYAR, NusaBali
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar I Gusti Ngurah Dibia Presasta JZ14DIB didapuk memimpin organisasi RAPIDA (Radio Antar Penduduk Indonesia Daerah) 14 Provinsi Bali periode 2022-2027.
Pejabat asal Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, mengatakan berbagai program telah dirancang. Satu di antaranya adalah ‘memberangus’ oknum yang menggunakan saluran yang menggunakan pita frekuensi RAPI tanpa izin. Terlebih lagi untuk hal yang tidak bermanfaat untuk kemanusiaan, seperti karaoke.
RAPI merupakan frekuensi yang bersifat kemanusiaan. Seperti, menyampaikan informasi bencana ke seluruh pelosok nusantara. Penggunaan frekuensi tanpa izin dan tak bermanfaat tersebut, terkadang mengganggu komunikasi anggota RAPI saat menyampaikan informasi marabahaya.
"Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk Indonesia (IKRAP) berkomunikasi di Pita Frekuensi RAPI (142.000-143.600 Mhz dan 26.960-27.410 Mhz). Ini menjadi perhatian serius dan pengurus RAPI daerah hingga lokal akan merangkul kawan-kawan kita tersebut agar memiliki IKRAP dan KTA RAPI," ujar Ketua RAPI Bali Ngurah Dibya Presasta, Jumat (27/5).
Ngurah Dibya mengungkapkan, penggunaan frekuensi tanpa izin ini sangat mengganggu komunikasi di saat sedang digunakan untuk penyampaian berita marabahaya, emergency dan koordinasi kebencanaan. Terlebih lagi, penggunaan tanpa izin tersebut bersifat tidak bermanfaat. "Di Gianyar cukup banyak, kepentingan mereka untuk berkaraoke (broadcasting) dan hal-hal lain yang kurang bermanfaat," kata Dibya.
Kata dia, RAPI berperan sebagai mitra pemerintah ini, bisa saja melaporkan penggunaan pita frekuensi RAPI tanpa izin tersebut ke pemerintah. Namun demikian, pihaknya tetap mengutamakan pendekatan persuasif. "Mereka bisa dikenakan sanksi oleh Instansi Pemerintah yang berwenang, berdasarkan laporan dari Organiasasi RAPI sesuai Permen 17 Tahun 2018. Namun kita akan tetap dekati agar bergabung dengan RAPI, dengan catatan setelah memiliki KTA, tidak boleh lagi menggunakannya untuk broadcast. Karena frekuensi kita untuk kemanusiaan," ujarnya.
Selama lima tahun ke depan, Ngurah Dibya mengatakan tetap komitmen untuk kemanusiaan. "Bagi karena tidak ada yang dikurangi semangat untuk penanganan bencana. Kami semakin kuat sekarang, tetap komitmen untuk sosial dan kemanusiaan," ujarnya yang terpilih melalui voting oleh 9 RAPI wilayah seluruh Bali saat Musda dan Rakerda VIII RAPI Daerah 14 Provinsi Bali di Sanur, Kota Denpasar, Minggu (22/5). *nvi
Komentar