Sukseskan KTT G-20, UMKM Akan Dilibatkan
Gelaran GPDRR Jadi Ajang Pemanasan
Pada event GPDRR stand juga sudah dibuka sebagai ajang pemanasan. Dalam event itu ada 50 UMKM yang terlibat.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam menyambut perhelatan KTT G-20 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada November mendatang, sejumlah persiapan sudah dilakukan. Salah satunya menyediakan lokasi dan stand bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tempat yang disiapkan untuk para pelaku UMKM, yakni di areal Bali Colletion kawasan The Nusa Dua. Nantinya ada puluhan stand yang akan dibangun dengan menampilkan hasil produk kerajinan hingga makanan khas Bali maupun daerah lainnya.
Head of Property Bali Colletion Aditya Pratama, mengatakan sesuai arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Keemenkomarves), kawasan Bali Colletion nantinya akan digunakan sebagai lokasi atau tempat yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM dalam menampilkan kerajinan. Pada event Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), katanya, stand juga sudah dibuka sebagai ajang pemanasan. Dalam event itu, ada 50 UMKM yang terlibat, termasuk dari kementerian yang memiliki stand khusus terkait GPDRR dan juga spirit of Indonesia.
“Jadi event GPDRR ini adalah pertunjukan kecil menjelang G-20 nanti. Mudah-mudahan menjadi brand awareness dari Indonesia, bahwa kebudayaan, kuliner bisa dipertontonkan kepada dunia,” kata Pratama, Minggu (29/5).
Dengan adanya ajang pemanasan ini, Pratama berharap ke depannya bisa membangkitkan kembali kunjungan ke Bali Colletion yang biasa disebut mall turis itu. Dia tidak menampik, jika saat pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga berujung pada penutupan lokasi. Nah, seiring dengan adanya kelonggaran sejumlah aturan, lokasi tersebut kembali dibuka untuk umum dan mulai melayani wisatawan. Meski saat ini hanya berada pada angka 100-200 per harinya.
“Saat ini memang ada saja wisatawan yang datang. Namun, kalau dibandingkan sebelumnya pandemi itu sangat jauh. Biasanya dulu (sebelum pandemi) berada kisaran 5 ribu hingga 6 ribu per hari. Tapi, saat ini hanya 200 orang dan kalau ada event, baru menyentuh angka 1.000 pengunjung,” jelas Pratama.
Diakuinya, pelaksanaan GDPRR pada 23-28 Mei di Nusa Dua menjadi ajang pemanasan bagi Bali Collection, yang dipersiapkan jelang KTT G-20. Hal ini demi menghidupkan kembali kawasan perbelanjaan tersebut, yang hanya menyisakan 30 persen akomodasi yang masih beroperasi selama 2 tahun pandemi. Upaya membangkitkan kembali Bali Collection juga menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat lokal.
Dia berharap dalam lima bulan ke depan ini bisa bangkit kembali hingga beroperasi penuh. “Walaupun operasional tempatnya masih dibuka, namun kehilangan 70 persen kunjungan hingga saat ini. Padahal sebelum pandemi, tempatnya itu dikenal sebagai mall dari turis,” kata Pratama lagi.
Saat KTT G-20 nanti, Bali Collection akan menjadi side event show case G-20, semacam paviliun yang mendukung acara. Nanti akan ada sebanyak 50 UMKM di area yang memiliki luas 8 hektare tersebut. Rencananya, akan mengaktifkan blok A hingga blok belakang. Baik itu secara indoor maupun out door. Berbagai produk lokal, makanan, dan kerajinan akan ditampilkan.
Sejauh ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara detail jumlah pasti dari UMKM yang terlibat. “Kami lihat detailnya nanti seperti apa di lapangan dan implementasinya. Sebab banyak pihak yang akan terlibat. Kemenkomarves sudah meminta agar empat bulan sebelum acara dimulai, itu sudah bisa ditampilkan,” kata Pratama.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, selama perhelatan GPDRR, 23-28 Mei 2022, tercatat 3.365 delegasi dari 182 negara masuk ke Bali. Catatan itu, kata dia, di luar dari panitia tuan rumah partisipan yakni sebanyak 3.756 orang. *dar
Head of Property Bali Colletion Aditya Pratama, mengatakan sesuai arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Keemenkomarves), kawasan Bali Colletion nantinya akan digunakan sebagai lokasi atau tempat yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM dalam menampilkan kerajinan. Pada event Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), katanya, stand juga sudah dibuka sebagai ajang pemanasan. Dalam event itu, ada 50 UMKM yang terlibat, termasuk dari kementerian yang memiliki stand khusus terkait GPDRR dan juga spirit of Indonesia.
“Jadi event GPDRR ini adalah pertunjukan kecil menjelang G-20 nanti. Mudah-mudahan menjadi brand awareness dari Indonesia, bahwa kebudayaan, kuliner bisa dipertontonkan kepada dunia,” kata Pratama, Minggu (29/5).
Dengan adanya ajang pemanasan ini, Pratama berharap ke depannya bisa membangkitkan kembali kunjungan ke Bali Colletion yang biasa disebut mall turis itu. Dia tidak menampik, jika saat pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga berujung pada penutupan lokasi. Nah, seiring dengan adanya kelonggaran sejumlah aturan, lokasi tersebut kembali dibuka untuk umum dan mulai melayani wisatawan. Meski saat ini hanya berada pada angka 100-200 per harinya.
“Saat ini memang ada saja wisatawan yang datang. Namun, kalau dibandingkan sebelumnya pandemi itu sangat jauh. Biasanya dulu (sebelum pandemi) berada kisaran 5 ribu hingga 6 ribu per hari. Tapi, saat ini hanya 200 orang dan kalau ada event, baru menyentuh angka 1.000 pengunjung,” jelas Pratama.
Diakuinya, pelaksanaan GDPRR pada 23-28 Mei di Nusa Dua menjadi ajang pemanasan bagi Bali Collection, yang dipersiapkan jelang KTT G-20. Hal ini demi menghidupkan kembali kawasan perbelanjaan tersebut, yang hanya menyisakan 30 persen akomodasi yang masih beroperasi selama 2 tahun pandemi. Upaya membangkitkan kembali Bali Collection juga menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat lokal.
Dia berharap dalam lima bulan ke depan ini bisa bangkit kembali hingga beroperasi penuh. “Walaupun operasional tempatnya masih dibuka, namun kehilangan 70 persen kunjungan hingga saat ini. Padahal sebelum pandemi, tempatnya itu dikenal sebagai mall dari turis,” kata Pratama lagi.
Saat KTT G-20 nanti, Bali Collection akan menjadi side event show case G-20, semacam paviliun yang mendukung acara. Nanti akan ada sebanyak 50 UMKM di area yang memiliki luas 8 hektare tersebut. Rencananya, akan mengaktifkan blok A hingga blok belakang. Baik itu secara indoor maupun out door. Berbagai produk lokal, makanan, dan kerajinan akan ditampilkan.
Sejauh ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara detail jumlah pasti dari UMKM yang terlibat. “Kami lihat detailnya nanti seperti apa di lapangan dan implementasinya. Sebab banyak pihak yang akan terlibat. Kemenkomarves sudah meminta agar empat bulan sebelum acara dimulai, itu sudah bisa ditampilkan,” kata Pratama.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, selama perhelatan GPDRR, 23-28 Mei 2022, tercatat 3.365 delegasi dari 182 negara masuk ke Bali. Catatan itu, kata dia, di luar dari panitia tuan rumah partisipan yakni sebanyak 3.756 orang. *dar
1
Komentar