Minta Bank Beri Relaksasi Kredit Bunga Ringan Pulihkan Permodalan
Bagi Pengalaman, Bupati PAS Mentoring Pengusaha Muda Pemula Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana berbagi pengalaman sebagai pengusaha sukses kepada sejumlah pengusaha muda pemula di Buleleng.
Dia membagikan sejumlah kiat dan strategi apik untuk mendukung kesuksesan dalam Kick Off Mentoring Bussiness yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Buleleng di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (28/5).
Menurutnya, untuk menjadi pengusaha sukses tidak mudah. Banyak tantangan dan kendala yang pasti akan dihadapi. Hanya saja sebagai pengusaha yang bergerak di sektor swasta, harus memiliki keberanian, keyakinan, memegang teguh kedisiplinan dan rendah hati. Hal pendukung lainnya yang tidak kalah penting, yakni membangun koneksi dari bawah. “Saya umur 30 tahun sudah memberanikan diri mengambil proyek hotel besar di Denpasar sebagai kontraktor. Modal utama adalah menjalankan jadwal pekerjaan dengan tepat waktu. Hal ini akan membangun kepercayaan klien dan citra positif perusahaan,” kata bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya dua bulan mendatang ini.
Ditambahkan oleh Bupati PAS, penguatan sektor permodalan merupakan hal utama selain dari potensi diri. Upaya membangun ekosistem usaha, juga memerlukan kehadiran pemerintah untuk membantu keberlangsungan usaha. Terutama dalam pemberian modal dan ruang-ruang investasi. Agus Suradnyana pun berharap bank dapat memberikan relaksasi tambahan kepada pengusaha.
Salah satunya kredit dengan bunga ringan. Menurutnya untuk dapat move on dari pandemi Covid-19 yang paling utama dilakukan mengembalikan situasi permodalan. Setelah dua tahun vakum, perusahaan akan membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi untuk memulai usahanya kembali. Mulai dari penataan tempat usaha, produksi termasuk meremajakan alat penunjang usaha.
“Tidak mungkin mereka (pengusaha) bisa move on tanpa dibantu. Sehingga harapan saya ke depan untuk ekonomi kembali normal, ada kredit murah yang bisa dicicil bertahap. Bank harus beri relaksasi tambahan,” ucapnya bupati yang juga pengusaha ini. Sementara itu dalam materi yang diberikan kepada pengusaha muda di Buleleng, ditekankan untuk dapat menjadi pengusaha sukses, harus pintar-pintar membaca peluang dan potensi yang ada.
Pengusaha muda asal Buleleng disebutnya lebih banyak hijrah ke Denpasar, sebab di ibukota potensi-potensi peluang usaha lebih besar. “Usaha itu tergantung potensinya. Kalau potensi belum ada ya belum bisa, mereka akan pindah ke Denpasar. Tergantung investmentnya juga seperti apa,” imbuh bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten juga harus bersatu padu. Terutama untuk memberikan ruang investasi yang bisa digarap bersama. Selanjutnya hal tersebut dapat disambut pengusaha-pengusaha yang ada di daerah untuk ikut menggerakkan perekonomian.
Sementara itu, Ketua HIPMI Provinsi Bali, Pande Agus Widura mengatakan melihat entrepreneur di Indonesia masih sangat rendah. Sedangkan bonus demografi yang puncaknya di tahun 2030 akan menjadi potensi dan peluang usaha yang cukup terbuka bagi pengusaha-pengusaha. Kegiatan mentoring bagi pengusaha muda pemula di Kabupaten Buleleng diharapkan dapat melahirkan entrepreneur muda yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Ketua Panitia HIPMI Bussiness Mentoring Putu Bayu Mandayana mengatakan, kegiatan kick off itu dimaksudkan untuk menumbuhkan gairah pengusaha baru. “Sejauh ini pengusaha pemula masih kekurangan informasi dan bimbingan, sehingga kami mencoba menggagas kegiatan mentoring ini kepada pengusaha muda untuk mendapat pendampingan dan sharing informasi,” kata Bayu.
Kegiatan mentoring ini dilakukan selama 3 bulan secara estafet setiap pekannya, dengan menghadirkan mentor-mentor pengusaha yang sudah berhasil di Buleleng. Sebanyak 13 orang pengusaha pemula di Buleleng berumur maksimal 40 tahun dan telah memiliki izin usaha dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Salah satu peserta Ajinamukti mengatakan sangat tertarik mengikuti kegiatan mentoring untuk mendapatkan lebih banyak koneksi. Hubungan vertikal maupun horizontal antar pengusaha disebutnya dapat menjadi tempat saling berbagi dan menyemangati pada saat menghadapi fase down untuk bangkit kembali. Selain itu untuk menambah pengalaman dalam menjalankan usaha.
Di sisi lain dalam kick off business mentoring juga dihadiri Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng I Nyoman Genep, Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan, Sekretaris Dinas Dagperinkop UKM Ariston Adi Pamungkas, serta Ketua HIPMI Buleleng dan anggota. *k23
1
Komentar