SMPN 1 Ubud Deklarasikan Sekolah Ramah Anak
GIANYAR, NusaBali.com
SMPN 1 Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, mendeklarasikan diri sebagai sekolah ramah anak (SRA) di halaman sekolah setempat, Selasa (31/5) siang.
Deklarasi ditandai penandatanganan pada baliho oleh para undangan, kasek, dan para guru. Kegiatan ini sebagai bukti nyata bahwa sekolah di jantung destinasi wisata Ubud ini, konsisten melindungi, mengayomi, memberi kenyamanan anak-anak hingga menjadi insan terdidik berkualitas.
Deklarasi dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar, diwakili Sekretaris Disdik Dewa Putu Manuaba, Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa, Camat Ubud I Wayan Suwija, Ketua Komite SMPN 1 Ubud Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE Msi alias Cok De, Ketua Ikaspensa (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMPN 1 Ubud Cokorda Ngurah Suyadnya, Kepala Badan Narkotika Kabupaten Gianyar AKBP I Gusti Agung Alit Adnyana, LSM peduli sampah, para guru dan siswa setempat.
Kepala SMPN 1 Ubud Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd mengatakan deklarasi SRA sesuai pasal 28B ayat 2 UUD 1945, bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pada pasal 9 ayat 1 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, juga ditegaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi dan kecerdasan sesuai minat dan bakat. ‘’Amanat untuk melindungi anak-anak di SMPN 1 Ubud ini sangat memerlukan keterlibatan semua unsur. Mulai dari anak itu sendiri, orangtua/wali, guru, tenaga kependidikan, komite, bahkan alumni,’’ jelas mantan model ini.
Saking pentingnya SRA, Irma tak ingin deklarasi SRA hanya pada papan nama dan mentok pada seremonial. Deklarasi mesti jadi cerminan atas komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas dan martabat anak sebagai insan terdidik. Jelasnya, SRA ada tiga level yakni mau, mampu dan maju. SMPN 1 masih dalam tahap menuju SRA dan dalam self assessment berada pada level maju. Ada sejumlah komponen untuk capaian SRA yakni komitmen, pendidikan terlatih SRA, proses pembelajaran ramah anak, dan lainnya. Melihat komponen itu, mutu lulusan bukan hanya tercermin dari nilai akademis anak, namun keadaban anak di abad 21 yakni pembangunan karakter, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kemampuan memecahkan masalah, dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Jelas dia, di SMPN 1 Ubud, anak-anak lebih fokus dibina dan dididik berdasarkan potensi, bakat dan minat, sesuai perkembangan zaman. ‘’Jika kita andaikan, anak-anak itu laksana padi. Kita hanya menyemai, menyuburkan, mencegah dari serangan penyakit. Tapi kita tidak bisa mengubah tanaman padi ini jadi jagung,’’ ujar kasek asal Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh yang menikah di Puri Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Ketua Komite SMPN 1 Ubud Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, mengatakan pendidikan anak tak hanya menjadi tanggungjawab sekolah atau pemerintah, namun perlu perhatian semua pihak. Antara kain, sekolah, para orangtua dan masyarakat melalui komite, dan alumni. Guru besar Managemen Fakultas Ekonomi Unud, Denpasar ini menilai apa yang dilakukan SMPN 1 Ubud dibawah kepemimpinan Kasek Irma Wulandari, makin menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Namun demikian, sekolah mesti tetap mewujudkan suasana yang nyaman, dilandasi keharmonisan berkonsepkan Trihita Karana. Insan sekolah mesti harmoni antar sesama, dengan lingkungan, dan terpenting dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. ‘’Apalagi sebelum sekolah ini dibangun tahun 1955, tanah sekolah ini adalah setra (kuburan). Makanya, mari kita buat nyaman sekolah ini baik secara sekala maupun niskala,’’ jelas tokoh Puri Agung Ubud, yang adik kandung Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alais Cok Ace ini.
Cok De menyebut kunci dari totalitas pelaksanaan SRA yakni niat tulus dan luhur dari setiap komponen. Ketika semua pihak tulus, maka anak tak hanya pintar secara akademis, namun mereka akan jadi cerdas baik secara emosional, sosial, dan spiritual.
Sekretaris Disdik Gianyar Dewa Putu Manuaba mengatakan, SMPN 1 Ubud merupakan salah satu SMP unggulan di Gianyar, karena setiap tahun ajaran selalu diserbu murid baru. Kondisi ini menandakan sekolah membutuhkan sistem managemen lebih tangguh. ‘’SMPN 1 Ubud ini luar biasa, kaya prestasi baik tingkat kabupaten, provinsi, bahkan internasional. Prestasi ini menandakan sekolah dan komponen pendukungnya, sukses mendidik siswa,’’ jelasnya. Dia bangga dengan dukungan komite dan Ikaspensa yang kini dipimpin Cokorda Ngurah Suyadnya. Deklarasi ini dimeriahkan kegiatan anak-anak yakni pembacaan puisi Bahasa Bali, pencak silat, dan story telling. *lsa
Komentar