Permintaan Dupa Meningkat, Pekerja Lembur
BANGLI, NusaBali
Permintaan dupa mengalami peningkatan cukup signifikan menjelang Hari Raya Galungan.
Pengusaha dupa Dubali, Jro Mangku Nengah Eko Astawa menyiasati peningkatan permintaan dupa dengan menambah waktu produksi atau pekerja lembur. Sementara peningkatan permintaan pasar 30 persen hiingga 50 persen. “Kami tidak menambah jumlah tenaga kerja tetapi kami menambah waktu produksi. Tenaga kerja kami lemburkan untuk penuhi pesanan,” jelas Jro Mangku Eko, Jumat (3/6).
Jro Mangku Eko didukung seratusaan tenaga kerja. Mulai dari proses pengolahan bahan baku sampai dengan pengemasan. Jro Mangku Eko memproduksi dupa kering dan dupa basah. Pada hari biasa, produksi dupa kering kisaran 300 kilogram per hari. Jelang hari raya, tembus 500 kilogram lebih sehari. “Kalau dupa bawah hitungan biji, dalam sehari kisaran 800 biji,” ungkap Jro Mangku Eko.
Produksi dupa Jro Mangku Eko tembus seluruh Bali dan beberapa daerah di luar Bali yakni Lombok dan Kalimantan. “Kami melayani pembelian secara online,” sambungnya. Jro Mangku Eko menyebutkan, meski permintaan dupa meningkat namun harga tidak sampai naik. Harga di pasaran masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Produk dupa Dubali dijual dengan harga bervariasi disesuaikan dengan aroma dan daya tahan menyala.
Harga dupa kering mulai Rp 30.000 per kilogram hingga Rp 50.000 per kilogram. “Kami memiliki dua yang bisa menyala hingga 27 jam. Satu kemasan dijual kisaran Rp 70.000,” ungkap Jro Mangku Eko. Harga bahan baku fluktuatif. “Bahan baku sebagian besar dari Bali. Kami memproduksi dupa mengacu pada sastra. Dupa yang dihasilkan tidak sekadar menyala dan berbau harum tetapi ada makna dari setiap bahan yang digunakan,” imbuh Jro Mangku Eko. *esa
Jro Mangku Eko didukung seratusaan tenaga kerja. Mulai dari proses pengolahan bahan baku sampai dengan pengemasan. Jro Mangku Eko memproduksi dupa kering dan dupa basah. Pada hari biasa, produksi dupa kering kisaran 300 kilogram per hari. Jelang hari raya, tembus 500 kilogram lebih sehari. “Kalau dupa bawah hitungan biji, dalam sehari kisaran 800 biji,” ungkap Jro Mangku Eko.
Produksi dupa Jro Mangku Eko tembus seluruh Bali dan beberapa daerah di luar Bali yakni Lombok dan Kalimantan. “Kami melayani pembelian secara online,” sambungnya. Jro Mangku Eko menyebutkan, meski permintaan dupa meningkat namun harga tidak sampai naik. Harga di pasaran masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Produk dupa Dubali dijual dengan harga bervariasi disesuaikan dengan aroma dan daya tahan menyala.
Harga dupa kering mulai Rp 30.000 per kilogram hingga Rp 50.000 per kilogram. “Kami memiliki dua yang bisa menyala hingga 27 jam. Satu kemasan dijual kisaran Rp 70.000,” ungkap Jro Mangku Eko. Harga bahan baku fluktuatif. “Bahan baku sebagian besar dari Bali. Kami memproduksi dupa mengacu pada sastra. Dupa yang dihasilkan tidak sekadar menyala dan berbau harum tetapi ada makna dari setiap bahan yang digunakan,” imbuh Jro Mangku Eko. *esa
1
Komentar