Terkilir, Pendaki Gunung Agung Dievakuasi
Diperlukan waktu selama 2,5 jam untuk mengevakuasi pendaki Gunung Agung yang sulit berjalan karena kakinya terkilir.
AMLAPURA, NusaBali
Seorang mahasiswa, Ilham Syaputra, 21, mengalami musibah kaki terkilir saat hendak menuruni Gunung Agung. Alhasil mahasiswa asal Tangerang, Banten, harus mendapat pertolongan evakuasi Tim SAR Gabungan.
Di bawah koordinasiPos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Eka, evakuasi memerlukan waktu selama 2,5 jam.
Petugas gabungan naik Gunung Agung, dari jalur Pura Pengubengan, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (4/6), naik pukul 13.00 Wita. Korban pu ditemukan petugas sedang bersama temannya pukul 15.30 Wita, dan tiba di bawah pukul 18.00 Wita.
Berdasarkan penuturan Ilham Syaputra, mendaki Gunung Agung mulai pukul 01.00 Wita, bersama dengan dua rekannya, Immanuel Panjaitan, 21, asal Tangerang; dan Timothy Lotthary M Purba, 21, asal Jakarta Timur. Ketiga mahasiswa ini mendaki tanpa ditemani pemandu.
Sebelum mendaki mereka minta izin ke Polsek Rendang, dan Pos Polisi Desa Besakih, dengan menunjukkan KTP. Kemudian mendaki melalui jalur Pura Pengubengan Besakih. Mereka memulai pendakian pukul 01.00 Wita, dan tiba di puncak pukul 10.00 Wita. Sebab, mendaki jalur Pura Pengubengan Besakih, mesti melintasi tiga puncak. Ternyata saat kembali dari puncak, sekitar pukul 10.30 Wita, di ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut, pergelangan kaki kiri Ilham Syaputra terkilir hingga bengkak, karena dirasakan sakit agak kesulitan melanjutkan perjalanan sehingga melapor ke Polsek Rendang, pukul 11.15 Wita. Selanjutnya Polsek Rendang berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.
Maka dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem memberangkatkan 10 anggota dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka, lengkap dengan membawa tandu. Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem juga berkoordinasi dengan petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sehingga menyertakan 5 anggotanya, dari Polsek Rendang membantu 4 anggota, Pos Pemadam Kebakaran Karangasem sebanyak 4 orang, juga hadir petugas PMI Karangasem.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka mengatakan, selama evakuasi secara teknis tidak ada kendala, cuaca cerah, dan pendaki masih bisa jalan, dengan cara dipapah. "Kami mengevakuasi dengan cara dipapah, korban berjalan pelan-pelan, karena kaki kirinya sakit," jelas I Gusti Ngurah Eka.
Setiba di bawah telah ditunggu mobil ambulans dari PMI Karangasem lanjut diantar ke Puskesmas Rendang, dilakukan pemeriksaan kesehatan, secara umum kesehatannya baik-baik saja. "Sebenarnya kami melakukan evakuasi, tidak ada kendala, karena cuaca cerah, korban hanya luka ringan," jelas I Gusti Ngurah Eka.
Korban Ilham Syaputra yang mengenakan kaos hitam celana biru mengaku saat menuruni Gunung Agung hendak balik, sempat terantuk batu karang, sehingga bagian pergelangan kaki kiri membentur batu karang menyebabkan pergelangannya bengkak. "Hanya nyeri saja, masih bisa jalan," ucap mahasiswa kelahiran Jakarta, 17 November 2000 ini. *k16
Di bawah koordinasiPos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Eka, evakuasi memerlukan waktu selama 2,5 jam.
Petugas gabungan naik Gunung Agung, dari jalur Pura Pengubengan, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (4/6), naik pukul 13.00 Wita. Korban pu ditemukan petugas sedang bersama temannya pukul 15.30 Wita, dan tiba di bawah pukul 18.00 Wita.
Berdasarkan penuturan Ilham Syaputra, mendaki Gunung Agung mulai pukul 01.00 Wita, bersama dengan dua rekannya, Immanuel Panjaitan, 21, asal Tangerang; dan Timothy Lotthary M Purba, 21, asal Jakarta Timur. Ketiga mahasiswa ini mendaki tanpa ditemani pemandu.
Sebelum mendaki mereka minta izin ke Polsek Rendang, dan Pos Polisi Desa Besakih, dengan menunjukkan KTP. Kemudian mendaki melalui jalur Pura Pengubengan Besakih. Mereka memulai pendakian pukul 01.00 Wita, dan tiba di puncak pukul 10.00 Wita. Sebab, mendaki jalur Pura Pengubengan Besakih, mesti melintasi tiga puncak. Ternyata saat kembali dari puncak, sekitar pukul 10.30 Wita, di ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut, pergelangan kaki kiri Ilham Syaputra terkilir hingga bengkak, karena dirasakan sakit agak kesulitan melanjutkan perjalanan sehingga melapor ke Polsek Rendang, pukul 11.15 Wita. Selanjutnya Polsek Rendang berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.
Maka dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem memberangkatkan 10 anggota dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka, lengkap dengan membawa tandu. Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem juga berkoordinasi dengan petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sehingga menyertakan 5 anggotanya, dari Polsek Rendang membantu 4 anggota, Pos Pemadam Kebakaran Karangasem sebanyak 4 orang, juga hadir petugas PMI Karangasem.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka mengatakan, selama evakuasi secara teknis tidak ada kendala, cuaca cerah, dan pendaki masih bisa jalan, dengan cara dipapah. "Kami mengevakuasi dengan cara dipapah, korban berjalan pelan-pelan, karena kaki kirinya sakit," jelas I Gusti Ngurah Eka.
Setiba di bawah telah ditunggu mobil ambulans dari PMI Karangasem lanjut diantar ke Puskesmas Rendang, dilakukan pemeriksaan kesehatan, secara umum kesehatannya baik-baik saja. "Sebenarnya kami melakukan evakuasi, tidak ada kendala, karena cuaca cerah, korban hanya luka ringan," jelas I Gusti Ngurah Eka.
Korban Ilham Syaputra yang mengenakan kaos hitam celana biru mengaku saat menuruni Gunung Agung hendak balik, sempat terantuk batu karang, sehingga bagian pergelangan kaki kiri membentur batu karang menyebabkan pergelangannya bengkak. "Hanya nyeri saja, masih bisa jalan," ucap mahasiswa kelahiran Jakarta, 17 November 2000 ini. *k16
1
Komentar