Laptop Buatan RI Siap Penuhi Kebutuhan Nasional
JAKARTA, NusaBali
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyatakan, komputer jinjing atau laptop buatan Indonesia siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri dengan pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 30 persen.
"Saya sudah memulai dengan menggunakan komputer meja dan laptop buatan Indonesia. Ini momentum yang sudah kita lakukan. Tahun lalu, kita bisa belanja Rp 700 miliar untuk laptop buatan dalam negeri," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo seperti dilansir Antara, Sabtu (4/6).
Menurut Dody, ada beberapa merek laptop yang telah memenuhi TKDN di atas 40 persen. Hal itu dinilai menjadi satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, karena dapat menciptakan produk berteknologi tinggi.
Dody memaparkan tahun lalu, pada saat Kemenperin mendorong industri komputer jinjing untuk bisa mencapai TKDN, mereka mengaku kebingungan.
"Tetapi faktanya mereka bisa mengikuti itu. Kami dorong terus dan dukung terus agar industri laptop di dalam negeri dapat memenuhi TKDN tersebut," ucapnya.
Untuk itu, Kemenperin mendorong masyarakat Indonesia, di antaranya perkantoran dan anak-anak sekolah, untuk mau menggunakan produk buatan dalam negeri.
Sebagai informasi, Pemerintah menganggarkan Rp 3,7 triliun untuk pengadaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal di bidang pendidikan pada 2021, khususnya untuk pengadaan laptop buatan dalam negeri.
Hal tesebut merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Menurut data Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P4DN), beberapa merek laptop telah memenuhi TKDN mencapai 37,64 persen, di antaranya Axioo Chromebook, Axioo Mybook, Zyrex Chromebook M432, Libera Merdeka Chromebook C120, dan Libera Merdeka Chromebook C150.
Sementara, merek yang juga memenuhi TKDN di atas 30 persen yakni Zyrex Chromebook 360, Zyrex Sky 232, Zyrex Cruiser 20, SPC Chromebook X1 Mini, Acer Travelmate P214, dan Axioo Mybook Pro.
Dody berharap anak bangsa semakin bangga dengan produk laptop buatan dalam negeri agar dapat memajukan industri berteknologi tinggi nasional. *
Menurut Dody, ada beberapa merek laptop yang telah memenuhi TKDN di atas 40 persen. Hal itu dinilai menjadi satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, karena dapat menciptakan produk berteknologi tinggi.
Dody memaparkan tahun lalu, pada saat Kemenperin mendorong industri komputer jinjing untuk bisa mencapai TKDN, mereka mengaku kebingungan.
"Tetapi faktanya mereka bisa mengikuti itu. Kami dorong terus dan dukung terus agar industri laptop di dalam negeri dapat memenuhi TKDN tersebut," ucapnya.
Untuk itu, Kemenperin mendorong masyarakat Indonesia, di antaranya perkantoran dan anak-anak sekolah, untuk mau menggunakan produk buatan dalam negeri.
Sebagai informasi, Pemerintah menganggarkan Rp 3,7 triliun untuk pengadaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal di bidang pendidikan pada 2021, khususnya untuk pengadaan laptop buatan dalam negeri.
Hal tesebut merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Menurut data Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P4DN), beberapa merek laptop telah memenuhi TKDN mencapai 37,64 persen, di antaranya Axioo Chromebook, Axioo Mybook, Zyrex Chromebook M432, Libera Merdeka Chromebook C120, dan Libera Merdeka Chromebook C150.
Sementara, merek yang juga memenuhi TKDN di atas 30 persen yakni Zyrex Chromebook 360, Zyrex Sky 232, Zyrex Cruiser 20, SPC Chromebook X1 Mini, Acer Travelmate P214, dan Axioo Mybook Pro.
Dody berharap anak bangsa semakin bangga dengan produk laptop buatan dalam negeri agar dapat memajukan industri berteknologi tinggi nasional. *
Komentar