Gempa Guncang Bali, 4 Korban Terluka
Gempa berkekuatan 6,4 SR guncang Bali, Rabu (22/3) pagi pukul 07.15 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Gempa yang getarannya dirasakan hingga Banyuwangi (Jawa Timur) dan Lombok (NTB) ini menimbulkan beberapa kerusakan bangunan fisik, selain juga terdata 4 korban terluka.
Gempa kemarin pagi berpusat pada koordinat 8,88°LS dan 115,24°BT di kedalaman 117 kilometer. Pusat gempa berada di laut sekitar 23 kilometer arah tenggara Kota Denpasar. Berdasarkan posisi dan kedalamannya, gempa 6,4 SR ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman di Zona Benioff.
"Gempa bumi berada di laut. Daerah di sekitar pusat gempa bumi tersusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial, endapan rombakan gunung api kuarter, dan batuan tersier. Endapan kuarter dan batuan tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek getaran, sehingga rawan terhadap goncangan gempa bumi," ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, di Jakarta, Rabu kemarin.
"Gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," papat Staf Pusat Gempa Regional III BMKG Denpasar, Yogha Mahardikha Kuncoro Putra, secara terpisah di Badung kemarin.
Gempa yang mengguncang Bali kemarin pagi menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan fisik, termasuk pura dan merajan. Selain itu, juga terdata ada 4 korban terluka akibat gempa kemarin. Satu korban luka menimpa pengunjung Pasar Kidul Bangli, sementara tiga korban luka lainnya menimpa siswa SD di Karangasem dan Tabanan.
Khusus di Karangasem, korban luka dialami I Kadek Raditya Wirawan Yustia Putra, 8, siswa Kelas II SDN 2 Nyuhtebel di desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis. Siswa asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel ini terluka karena tertimpa genting bangunan jatuh saat berhamburan menyelamatkan diri di sekolahnya.
Korban Kadek Raditya terluka di kepala kiri dan paha. Korban pun harus mendapat dua jaritan saat ditangani dokter Puskesmas terdekat, dr Ni Wayan Suati. Meski terluka, bocah berusia 8 tahun ini tetap bisa ikut ulangan. Kepanikan juga terjadi di SDN 4 Antiga, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, di mana bangunan perpustakaan mengalami kerusakan karena gentingnya berjatuhan.
Sementara itu, dua siswa yang terluka di wilayah Tabanan adalah Gregorius Kevin Aditya, 6, dan Alit Manik Prayoga, 6. Keduanya merupakan siswa SDN 8 Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, yang terluka akibat tertimpa reruntuhan genting. Korban Gregorius Kevin Aditya mengalami luka lecet di kepala, sementara Alit Manik Prayoga luka robek di bagian dahi.
Menurut Kepala Sekolah (Kasek) SDN 8 Banjar Anyar, I Made Duana, 56, saat gempa terjadi, sebagian siswa sudah masuk kelas. Begitu ada guncangan gempa, para siswa berhamburan keluar. "Saat itulah dua siswa Kelas IB luka akibat tertimpa reruntuhan genting dari lantai dua," jelas Kaek Made Duana kepada NusaBali, Rabu kemarin. * cr64,k16,d
Gempa yang getarannya dirasakan hingga Banyuwangi (Jawa Timur) dan Lombok (NTB) ini menimbulkan beberapa kerusakan bangunan fisik, selain juga terdata 4 korban terluka.
Gempa kemarin pagi berpusat pada koordinat 8,88°LS dan 115,24°BT di kedalaman 117 kilometer. Pusat gempa berada di laut sekitar 23 kilometer arah tenggara Kota Denpasar. Berdasarkan posisi dan kedalamannya, gempa 6,4 SR ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman di Zona Benioff.
"Gempa bumi berada di laut. Daerah di sekitar pusat gempa bumi tersusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial, endapan rombakan gunung api kuarter, dan batuan tersier. Endapan kuarter dan batuan tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek getaran, sehingga rawan terhadap goncangan gempa bumi," ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, di Jakarta, Rabu kemarin.
"Gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," papat Staf Pusat Gempa Regional III BMKG Denpasar, Yogha Mahardikha Kuncoro Putra, secara terpisah di Badung kemarin.
Gempa yang mengguncang Bali kemarin pagi menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan fisik, termasuk pura dan merajan. Selain itu, juga terdata ada 4 korban terluka akibat gempa kemarin. Satu korban luka menimpa pengunjung Pasar Kidul Bangli, sementara tiga korban luka lainnya menimpa siswa SD di Karangasem dan Tabanan.
Khusus di Karangasem, korban luka dialami I Kadek Raditya Wirawan Yustia Putra, 8, siswa Kelas II SDN 2 Nyuhtebel di desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis. Siswa asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel ini terluka karena tertimpa genting bangunan jatuh saat berhamburan menyelamatkan diri di sekolahnya.
Korban Kadek Raditya terluka di kepala kiri dan paha. Korban pun harus mendapat dua jaritan saat ditangani dokter Puskesmas terdekat, dr Ni Wayan Suati. Meski terluka, bocah berusia 8 tahun ini tetap bisa ikut ulangan. Kepanikan juga terjadi di SDN 4 Antiga, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, di mana bangunan perpustakaan mengalami kerusakan karena gentingnya berjatuhan.
Sementara itu, dua siswa yang terluka di wilayah Tabanan adalah Gregorius Kevin Aditya, 6, dan Alit Manik Prayoga, 6. Keduanya merupakan siswa SDN 8 Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, yang terluka akibat tertimpa reruntuhan genting. Korban Gregorius Kevin Aditya mengalami luka lecet di kepala, sementara Alit Manik Prayoga luka robek di bagian dahi.
Menurut Kepala Sekolah (Kasek) SDN 8 Banjar Anyar, I Made Duana, 56, saat gempa terjadi, sebagian siswa sudah masuk kelas. Begitu ada guncangan gempa, para siswa berhamburan keluar. "Saat itulah dua siswa Kelas IB luka akibat tertimpa reruntuhan genting dari lantai dua," jelas Kaek Made Duana kepada NusaBali, Rabu kemarin. * cr64,k16,d
Komentar