Stok Vaksin Anti Rabies Menipis
Saat ini Tabanan masih menunggu distribusi vaksin massal HPR dari Pemprov Bali sembari berharap tidak ada kasus gigitan anjing.
TABANAN, NusaBali
Vaksin Anti Rabies terhadap HPR (Hewan Penular Rabies) di Kabupaten Tabanan menipis. Stok vaksin yang dianggarkan dari APBD hanya ada 3.000 vial. Sementara belakangan kasus rabies di Tabanan meningkat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan Gde Eka Parta Ariana menyebutkan, stok vaksin HPR tinggal 3.000 vial. Jumlah ini merupakan pembelian vaksin dari APBD. "Ini vaksin yang bersumber dari APBD, digunakan saat ada kejadian darurat. Cukup untuk penanganan 3.000 anjing," jelas Parta Ariana, Minggu (12/6).
Dengan kondisi menipisnya vaksin diharapkan tak terjadi gigitan HPR kembali di Tabanan. Sebab saat ini pihaknya masih menunggu distribusi vaksin massal HPR dari Pemprov Bali. "Belum tahu karena apa distribusi vaksin belum ke Tabanan. Kami sifatnya menunggu," sebutnya.
Seperti diketahui, sebelumnya vaksin HPR tersedia 6.000 vial. Namun sebulan lalu banyak kasus anjing positif rabies. Seperti di Desa Sudimara, Desa Delod Peken Kecamatan Tabanan, Desa Tista Kecamatan Kerambitan, dan terakhir di Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan.
Dengan adanya kasus itu, sebagian vaksin sudah digunakan untuk vaksinasi darurat terhadap HPR sehingga tersisa tinggal 3.000 vial. Saat ini kabupaten pun tinggal menunggu distribusi vaksin dari Pemprov Bali untuk vaksinasi massal. Biasanya vaksin massal ini sudah berjalan April, namun hingga kini atau selama 2 bulan prosesnya mundur.
Total di Tabanan hingga akhir Mei 2022 sudah ada 6 kasus gigitan anjing positif rabies. Namun sayang di tengah kasus meningkat, justru alokasi vaksin untuk vaksinasi massal dari Provinsi Bali belum ada kepastian. *des
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan Gde Eka Parta Ariana menyebutkan, stok vaksin HPR tinggal 3.000 vial. Jumlah ini merupakan pembelian vaksin dari APBD. "Ini vaksin yang bersumber dari APBD, digunakan saat ada kejadian darurat. Cukup untuk penanganan 3.000 anjing," jelas Parta Ariana, Minggu (12/6).
Dengan kondisi menipisnya vaksin diharapkan tak terjadi gigitan HPR kembali di Tabanan. Sebab saat ini pihaknya masih menunggu distribusi vaksin massal HPR dari Pemprov Bali. "Belum tahu karena apa distribusi vaksin belum ke Tabanan. Kami sifatnya menunggu," sebutnya.
Seperti diketahui, sebelumnya vaksin HPR tersedia 6.000 vial. Namun sebulan lalu banyak kasus anjing positif rabies. Seperti di Desa Sudimara, Desa Delod Peken Kecamatan Tabanan, Desa Tista Kecamatan Kerambitan, dan terakhir di Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan.
Dengan adanya kasus itu, sebagian vaksin sudah digunakan untuk vaksinasi darurat terhadap HPR sehingga tersisa tinggal 3.000 vial. Saat ini kabupaten pun tinggal menunggu distribusi vaksin dari Pemprov Bali untuk vaksinasi massal. Biasanya vaksin massal ini sudah berjalan April, namun hingga kini atau selama 2 bulan prosesnya mundur.
Total di Tabanan hingga akhir Mei 2022 sudah ada 6 kasus gigitan anjing positif rabies. Namun sayang di tengah kasus meningkat, justru alokasi vaksin untuk vaksinasi massal dari Provinsi Bali belum ada kepastian. *des
1
Komentar