Mendagri Janjikan Pasal Khusus Seni-Budaya Bali
Dalam UU Provinsi Bali yang Kini Tengah Digodok DPR RI
Pawai PKB tahun ini menampilkan 24 komunitas mewakili Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, Lembaga Pendidikan, BUMN/BUMD, melibatkan lebih dari 2.400 seniman.
DENPASAR, NusaBali
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku telah menyiapkan pasal yang memperjuangkan pengakuan budaya, seni dan tradisi Bali dalam Undang-Undang Provinsi Bali yang saat ini tengah dilakukan pembahasan di DPR RI. Tito pun berjanji akan berupaya memperjuangkan pasal khusus ini agar menjadi penekanan dalam UU Provinsi Bali.
"Ini penting mengingat Undang-Undang yang lama itu masih Bali-Nusra (Bali, NTB dan NTT),” kata Mendagri Tito Karnavian yang disambut tepuk tangan saat sambutan sekaligus membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV (44) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Kawasan Niti Mandala, Denpasar pada Redite Wage Kuningan, Minggu (12/6).
Menurutnya dengan pasal khusus ini diharapkan seni, budaya dan tradisi Bali tidak tergerus oleh arus modernisasi. Selain itu kebijakan Pemerintah Pusat akan bisa berpihak di dalam mengurus seni, budaya dan tradisi Bali agar tetap lestari keberadaannya.
Mendagri Tito Karnavian yang mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang dipimpin Gubernur Wayan Koster dan seluruh masyarakat Bali, karena pandemi Covid -19 di Bali telah berhasil dikendalikan dan melandai. Sehingga kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-44 bisa dilaksanakan sebagai moment penting untuk membangkitkan ekonomi Bali yang sempat terdampak selama 2 tahun akibat Covid-19.
"Melandainya pandemi Covid-19 juga berkat kerja keras Gubernur Bali dan seluruh stakeholder di dalam mempercepat vaksinasi. Dimana vaksinasi di Bali tercepat dari seluruh Provinsi di Indonesia, demikian pula dengan vaksin boosternya paling tertinggi di Indonesia," ujar Tito Karnavian. Lebih lanjut disampaikan tema Pesta Kesenian Bali yang mengangkat tema ‘Danu Kerthi: Huluning Amreta’ yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dinilai sangat tepat oleh Menteri Dalam Negeri, karena air telah menjadi bagian kebutuhan hidup Kita sehari-hari. "Jika Kita salah mentreatment air, maka hal tersebut juga akan menjadi malapetaka bagi kehidupan, seperti tanah longsor, banjir dan lainnya. Kemudian apabila tidak ada air, maka kita dan seluruh mahluk hidup akan mati, untuk itu air harus dimuliakan,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya Mendagri Tito Karnavian menegaskan Bali merupakan bagian dari Indonesia, karena itu Indonesia tanpa Bali menjadi hampa. Mungkin Jakarta merupakan Ibu Kota Ekonomi, IKN di Kalimantan Timur nanti akan menjadi Ibu Kota Politik dan Bali bisa menjadi Ibu Kota Tourism.
Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Mendagri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, serta undangan lainnya yang telah hadir di Bali, Pulau Dewata, The Island of Gods yang menjadi kebanggaan bersama. "Kami, Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali sungguh berbahagia atas perkenan Bapak Mendagri dapat menghadiri acara Pembukaan sekaligus pelepasan Peed Aya atau Pawai serangkaian Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022," ujar Gubernur Koster.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, kata Gubernur Koster merupakan konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, dengan Visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.
Lebih lanjut Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini menjelaskan PKB Tahun 2022 ini mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dengan menyajikan 8 materi pokok, yaitu: Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Gandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). "Pesta Kesenian Bali berlangsung selama sebulan penuh, dan akan ditutup pada hari Minggu (Redite Paing, Pahang) 10 Juli 2022," kata orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang disambut semarak tepuk tangan. Dia juga menjelaskan Peed Aya (Pawai) merupakan prosesi dan atraksi seni-budaya yang mengilustrasikan tema Danu Kerthi dengan kekayaan, keunikan, dan keunggulan masing-masing Kota/Kabupaten di Bali.
"Ini penting mengingat Undang-Undang yang lama itu masih Bali-Nusra (Bali, NTB dan NTT),” kata Mendagri Tito Karnavian yang disambut tepuk tangan saat sambutan sekaligus membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV (44) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Kawasan Niti Mandala, Denpasar pada Redite Wage Kuningan, Minggu (12/6).
Menurutnya dengan pasal khusus ini diharapkan seni, budaya dan tradisi Bali tidak tergerus oleh arus modernisasi. Selain itu kebijakan Pemerintah Pusat akan bisa berpihak di dalam mengurus seni, budaya dan tradisi Bali agar tetap lestari keberadaannya.
Mendagri Tito Karnavian yang mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang dipimpin Gubernur Wayan Koster dan seluruh masyarakat Bali, karena pandemi Covid -19 di Bali telah berhasil dikendalikan dan melandai. Sehingga kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-44 bisa dilaksanakan sebagai moment penting untuk membangkitkan ekonomi Bali yang sempat terdampak selama 2 tahun akibat Covid-19.
"Melandainya pandemi Covid-19 juga berkat kerja keras Gubernur Bali dan seluruh stakeholder di dalam mempercepat vaksinasi. Dimana vaksinasi di Bali tercepat dari seluruh Provinsi di Indonesia, demikian pula dengan vaksin boosternya paling tertinggi di Indonesia," ujar Tito Karnavian. Lebih lanjut disampaikan tema Pesta Kesenian Bali yang mengangkat tema ‘Danu Kerthi: Huluning Amreta’ yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dinilai sangat tepat oleh Menteri Dalam Negeri, karena air telah menjadi bagian kebutuhan hidup Kita sehari-hari. "Jika Kita salah mentreatment air, maka hal tersebut juga akan menjadi malapetaka bagi kehidupan, seperti tanah longsor, banjir dan lainnya. Kemudian apabila tidak ada air, maka kita dan seluruh mahluk hidup akan mati, untuk itu air harus dimuliakan,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya Mendagri Tito Karnavian menegaskan Bali merupakan bagian dari Indonesia, karena itu Indonesia tanpa Bali menjadi hampa. Mungkin Jakarta merupakan Ibu Kota Ekonomi, IKN di Kalimantan Timur nanti akan menjadi Ibu Kota Politik dan Bali bisa menjadi Ibu Kota Tourism.
Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Mendagri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, serta undangan lainnya yang telah hadir di Bali, Pulau Dewata, The Island of Gods yang menjadi kebanggaan bersama. "Kami, Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali sungguh berbahagia atas perkenan Bapak Mendagri dapat menghadiri acara Pembukaan sekaligus pelepasan Peed Aya atau Pawai serangkaian Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022," ujar Gubernur Koster.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, kata Gubernur Koster merupakan konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, dengan Visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.
Lebih lanjut Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini menjelaskan PKB Tahun 2022 ini mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dengan menyajikan 8 materi pokok, yaitu: Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Gandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). "Pesta Kesenian Bali berlangsung selama sebulan penuh, dan akan ditutup pada hari Minggu (Redite Paing, Pahang) 10 Juli 2022," kata orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang disambut semarak tepuk tangan. Dia juga menjelaskan Peed Aya (Pawai) merupakan prosesi dan atraksi seni-budaya yang mengilustrasikan tema Danu Kerthi dengan kekayaan, keunikan, dan keunggulan masing-masing Kota/Kabupaten di Bali.
Untuk Pawai tahun ini, menampilkan 24 komunitas mewakili Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, Lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta BUMN/BUMD, melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman. Banyaknya komunitas yang berpartisipasi dalam Pawai, walau dengan biaya swadaya, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti Pesta Kesenian Bali, seiring Pandemi COVID-19 di Bali yang sudah landai dan stabil.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh Peserta yang telah menjadikan Acara Peed Aya (Pawai) Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022, semakin berkualitas dan sangat semarak," pungkas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali yang disambut tepuk tangan dengan meriah.
Selain Mendagri Tito Karnavian, pembukaan dan pawai PKB kemarin juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pamayun, Konsul Jenderal Negara Sahabat, Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Bali, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Sekda Provinsi Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, Danrem 163/Wirasatya, Walikota dan Bupati se-Bali, Seniman, Budayawan, serta diramaikan oleh undangan hingga masyarakat Bali. Termasuk di dalam undangan adalah Putri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe Suardana yang berasal dari Bali. Acara pembukaan dimulai pukul 14.30 Wita, sedangkan pawai dimulai pukul 15.00 Wita dan berakhir pukul 17.00 Wita. Pawai kesenian dibuka penampilan Tari Siwa Nataraja persembahan Pemerintah Provinsi Bali dan dilanjutkan dengan Gamyuh Agung persembahan ISI Denpasar.
Setelah itu, secara berturut-turut tampil peed aya duta Kabupaten/Kota se-Bali serta partisipan peed aya lainnya dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Museum Pasifika, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Lembaga Perbankan Bali, kemudian pawai Peed Aya juga dimeriahkan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Selanjutnya ada Universitas Udayana, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Universitas Hindu Indonesia Denpasar, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, SMKN 3 Sukawati dan SMKN 5 Denpasar. *cr78
1
Komentar