Bendungan Desa Tamblang Dijadikan Objek Wisata
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Desa (Pemdes) Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, mencanangkan Bendungan Tamblang sebagai objek wisata baru.
Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat memperoleh mata pencaharian. Selain memberikan pasokan air untuk sektor pertanian, bendungan ini diharapkan dapat menambah Pendapatan Asli Desa (PAD) pada sektor pariwisata.
Perbekel Desa Sawan Nyoman Wira, Minggu (12/6), mengatakan usai diresmikan bendungan tersebut akan menjadi tempat tujuan wisata baru. Saat ini pihak desa sudah mempersiapkan dalam hal SDM melalui pelatihan komunikasi bahasa asing, pelatihan memberikan pelayanan kepada pengunjung yang datang.
Pemerintah Desa juga mengajak potensi lain yang dimiliki desa setempat seperti kerajinan pande besi dan pande gong yang akan diberdayakan pada tempat wisata ini agar mendapatkan timbal balik dengan adanya bendungan ini. "Perajin ini nantinya menyediakan souvenir dan produk inovatif lainnya yang akan difasilitasi berupa stand (gerai) di objek wisata bendungan," katanya.
Melalui koordinasi dari Pemerintah Desa akan mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS). Dimana di dekat Bendungan nantinya akan disiapkan balai serba guna sebagai tempat pementasan seni termasuk kegiatan seni desa.
Selain itu, pihak desa juga merencanakan membangun kios untuk nantinya digunakan para warga setempat untuk berjualan. "Nanti akan dikaji lagi lebih lanjut karena jika itu memang bisa terealisasi, kita dapat mendukung perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa," imbuh Wira.
Untuk diketahui, konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tamblang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.
Apabila bendungan tuntas dibangun, diprediksi bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab. Dengan kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih.
Bendungan Tamblang merupakan satu-satunya bendungan di Bali, bahkan di Indonesia yang menggunakan inti aspal. Penggunaan inti aspal ini dimaksudkan agar inti bendungan kedap air.
Proyek pembangunan bendungan ini menelan anggaran APBN sebesar Rp 793,7 miliar. Sesuai kontrak, target selesai pembangunan pada Desember 2022.*mz
1
Komentar