400 Peserta Ikuti Lomba Layang-layang di Padangsambian Kelod
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 400 peserta mengikuti lomba layang-layang yang digelar Karang Taruna Kusuma Praja, Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat.
Lomba dengan tema ‘Kusuma Praja Kite Festival 1’ ini digelar di Carik Subak Margaya sebagai upaya pelestarian budaya melayangan. Lomba ‘Kusuma Praja Kite Festival 1’ ini dibuka oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, ditandai dengan penarikan layang-layang pertama bersama panitia setempat.
Ketua Karang Taruna Kusuma Praja Kadek Wahyudi Widiatmika, mengatakan kegiatan lomba layang-layang ini untuk melestarikan tradisi dan budaya luhur di Bali khususnya Kota Denpasar. Dan ini menjadi ajang pelibatan pemuda dalam melestarikannya, apalagi sudah diberikan untuk melaksanakan berbagai event di Bali.
“Kami selaku karang taruna berkomitmen untuk turut serta dan terlibat langsung dalam pelestarian tradisi dan kebudayaan Bali. Dengan berlangsungnya kegiatan ini kami berharap agar kreativitas anak-anak muda Bali dapat tersalur dalam hal-hal yang positif. Salah satunya adalah kegiatan lomba layang-layang yang diselenggarakan pada hari yang baik ini,” kata Wahyudi Widiatmika.
Lomba layang-layang ini diikuti oleh 400 peserta. Lomba ini merupakan yang pertama dan digelar selama sehari di Carik Subak Margaya, Desa Padang Sambian Kelod. “Ada dua kategori dalam lomba ini yakni berbahan plastik dan kain meliputi jenis layangan Bebean, Cotekan, Pecuk, Janggan Buntut, dan Bebean big size,” imbuhnya.
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Wirabawa mengatakan, kegiatan seperti ini harus terus didukung dalam upaya pelestarian permainan tradisi dengan kreativitas yang terus berkembang. Walaupun baru bisa terlaksana pasca pandemi Covid-19, tidak menghalangi kalangan generasi muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif.
Hal ini perlu terus didorong dan didukung lantaran kegiatan kreatif yang diiringi dengan geliat perekonomian sangat membantu masyarakat di masa pasca pandemi. “Tradisi layang-layang dari segi ekonomi kreatif tidak saja menjaga tradisi, namun mampu memberikan manfaat ekonomi ke depan,” ujarnya sembari mengajak para Rare Angon untuk selalu menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban serta tetap taat protokol kesehatan. *mis
Komentar