Bawalah Perseden ke Kasta Tertinggi
Tahun 2016 lalu Perseden juara Linus, sehingga terbuka peluang promosi ke kompetisi liga lebih tinggi di tahun depan. Apalagi momentnya terbuka karena bisa dibiayai APBD.
DENPASAR, NusaBali
Bawalah Perseden ke kembali ke kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Itulah semangat Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, agar bonden Kota Denpasar itu kembali menembus kompetisi papan atas, seperti era Divisi Utama. Hal itu disampaikan Jaya Negara saat membuka Muscablub dan Kongres PSSI Kota Denpasar Tahun 2017, di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (23/3).
"Tahun 2016 lalu Perseden juara Linus, sehingga terbuka peluang promosi ke kompetisi liga lebih tinggi di tahun depan. Apalagi moment saat ini sangat terbuka, karena bisa dibiayai APBD," ungkap IGN Jaya Negara.
Menurut Jaya Negara, saat kompetisi bernama Liga Nusantara, Perseden mampu juara. Saat ini Liga Nusantara diubah menjadi Liga 3, sedangkan Divisi Utama berubah Liga 2. Lalu kompetisi kasta tertinggi, yang sebelumnya Indonesian Super League (ISL) berubah jadi Liga 1.
"Mudah-mudahan tahun depan masuk ke Liga 2. Mengambil moment yang ada dan pemerintah akan mensuportnya," tegas Jaya Negara. Apalagi nanti Stadion Kompyang Sujana Denpasar akan dibangun sport center, termasuk perbaikan lapangannya. "Membangun kota berarti sinergis dengan pembangunan prestasi. Apalagi suport Pemerintah ke KONI Kota Denpasar cukup tinggi," terang Jaya Negara.
Secara pribadi, kata Jaya Negara, dirinya memang senang olahraga, khususnya sepakbola. Apalagi adanya dukungan Permendagri yang menuangkan kegiatan di perangkat daerah, kapan bermainnya, lawan siapa dan siapa pemainnya, seperti itu diakui sangat bagus.
"Soal regulasi itu biar ada kepastian lebih jelas dulu dari Mendagri. Sehingga pemerintah lebih nyaman mendanai. Jika itu ada, kami sangat komitmen mensuport," tegas Jaya Negara.
Sementara itu Ketum Asprov PSSI Bali, IGG Putra Wirasana menegaskan, penataan organisasi di seluruh cabang bisa dituntaskan. Saat ini sudah klop seluruh Bali tuntas, meskipun Denpasar paling terakhir. Namun mampu juara lewat klub Perseden Denpasar di tingkat nasional pada Linus 2016. Ke depannya Wirasana akan mendorong soal pendanaan,
Apalagi PSSI Pusat akan mendukung soal akomodasi. Dan, untuk keanggotaan saat ini SSB bisa langsung menjadi anggota. Tidak harus menunggu satu tahun lagi pada kompetisi berikutnya.
Sedangkan Ketua Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Nyoman Ambara mengakui, kalau statuta jauh lebih terarah ke depannya. Peralihan dari Pengcab menjadi Askot. Dari hasil pendekatan yang dilakukan di dapat 17 tim sebagai anggota peserta di Muscablub Denpasar. Itu dilakukan dari pendekatan administratif, dan empiris.
"Ini hasil verifikasi kami, di Denpasar ada 17 anggota klub," beber Ambara. Sedangkan Ketua Askot, Eko Supriadi berharap persepakbola Denpasar lebih berprestasi ke depannya, setelah tahun 2016 menjuarai Linus nasional. "Lewat kongres ini diharapkan akan lebih bagus lagi," kata Supriadi.
Lebih jauh Eko mengkritisi soal batasan pemain U-23 untuk tiap tim yang tampil di Liga 3. Menurutnya, regulasi seperti itu dirasa berat. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan pemain usia bebas. *dek
Bawalah Perseden ke kembali ke kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Itulah semangat Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, agar bonden Kota Denpasar itu kembali menembus kompetisi papan atas, seperti era Divisi Utama. Hal itu disampaikan Jaya Negara saat membuka Muscablub dan Kongres PSSI Kota Denpasar Tahun 2017, di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (23/3).
"Tahun 2016 lalu Perseden juara Linus, sehingga terbuka peluang promosi ke kompetisi liga lebih tinggi di tahun depan. Apalagi moment saat ini sangat terbuka, karena bisa dibiayai APBD," ungkap IGN Jaya Negara.
Menurut Jaya Negara, saat kompetisi bernama Liga Nusantara, Perseden mampu juara. Saat ini Liga Nusantara diubah menjadi Liga 3, sedangkan Divisi Utama berubah Liga 2. Lalu kompetisi kasta tertinggi, yang sebelumnya Indonesian Super League (ISL) berubah jadi Liga 1.
"Mudah-mudahan tahun depan masuk ke Liga 2. Mengambil moment yang ada dan pemerintah akan mensuportnya," tegas Jaya Negara. Apalagi nanti Stadion Kompyang Sujana Denpasar akan dibangun sport center, termasuk perbaikan lapangannya. "Membangun kota berarti sinergis dengan pembangunan prestasi. Apalagi suport Pemerintah ke KONI Kota Denpasar cukup tinggi," terang Jaya Negara.
Secara pribadi, kata Jaya Negara, dirinya memang senang olahraga, khususnya sepakbola. Apalagi adanya dukungan Permendagri yang menuangkan kegiatan di perangkat daerah, kapan bermainnya, lawan siapa dan siapa pemainnya, seperti itu diakui sangat bagus.
"Soal regulasi itu biar ada kepastian lebih jelas dulu dari Mendagri. Sehingga pemerintah lebih nyaman mendanai. Jika itu ada, kami sangat komitmen mensuport," tegas Jaya Negara.
Sementara itu Ketum Asprov PSSI Bali, IGG Putra Wirasana menegaskan, penataan organisasi di seluruh cabang bisa dituntaskan. Saat ini sudah klop seluruh Bali tuntas, meskipun Denpasar paling terakhir. Namun mampu juara lewat klub Perseden Denpasar di tingkat nasional pada Linus 2016. Ke depannya Wirasana akan mendorong soal pendanaan,
Apalagi PSSI Pusat akan mendukung soal akomodasi. Dan, untuk keanggotaan saat ini SSB bisa langsung menjadi anggota. Tidak harus menunggu satu tahun lagi pada kompetisi berikutnya.
Sedangkan Ketua Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Nyoman Ambara mengakui, kalau statuta jauh lebih terarah ke depannya. Peralihan dari Pengcab menjadi Askot. Dari hasil pendekatan yang dilakukan di dapat 17 tim sebagai anggota peserta di Muscablub Denpasar. Itu dilakukan dari pendekatan administratif, dan empiris.
"Ini hasil verifikasi kami, di Denpasar ada 17 anggota klub," beber Ambara. Sedangkan Ketua Askot, Eko Supriadi berharap persepakbola Denpasar lebih berprestasi ke depannya, setelah tahun 2016 menjuarai Linus nasional. "Lewat kongres ini diharapkan akan lebih bagus lagi," kata Supriadi.
Lebih jauh Eko mengkritisi soal batasan pemain U-23 untuk tiap tim yang tampil di Liga 3. Menurutnya, regulasi seperti itu dirasa berat. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan pemain usia bebas. *dek
1
Komentar