Polres Buleleng Gelar Operasi Agung
SINGARAJA, NusaBali
Polres Buleleng menggelar Operasi Patuh Agung 2022 selama 14 hari, yang dimulai Senin (13/6) hingga Minggu (26/6).
Operasi ini, ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas guna menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan. Operasi menyasar wilayah rawan pelanggaran, rawan macet, dan rawan kecelakaan.
Pada hari pertama Operasi Agung, Senin kemarin, sejumlah pengendara terjaring razia di Jalan Gempol Banyuning, hingga kawasan Penarukan, Koya Singaraja. Sebagian pengendara yang terjaring tersebut, melanggar aturan lalu lintas dengan tidak menggunakan helm. Mereka angsung ditilang di tempat oleh petugas kepolosan
Kasat Lantas Polres Buleleng Iptu Anton Suherman mengatakan, operasi kali ini untuk menyadarkan masyarakat untuk tertib berlalulintas. Akan ada tujuh penindakan yang akan dilaksanakan terhadap pengemudi kendaraan bermotor. Di antaranya pemotor yang tidak menggunakan helm atau pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman.
Kemudian pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, berboncengan lebih dari satu orang, pengendara dibawah umur, berkendara dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol, melawan arus dan melebihi batas kecepatan.
"Operasi Agung kali ini kami fokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat disiplin dan tertib berlalulintas. Dari evaluasi saat ini masih banyak ditemukan masyarakat belum sadar tertibnya berlalu lintas. Serta dari evaluasi terakhir kecelakaan lalu lintas, mengalami peningkatan," ujar Iptu Anton.
Iptu Anton menyebutkan operasi ini juga ditujukan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang tergolong tinggi di Buleleng. Dari data yang diperoleh, dalam kurun waktu enam bulan hingga Juni 2022, ada sebanyak 152 kecelakaan lalu lintas. Hal ini, tak menutup kemungkinan disebabkan pembatasan kegiatan masyarakat yang semakin dilonggarkan setelah Covid-19 melandai.
"Sepanjang tahun 2022 sampai pertengahan tahun ini memang cukup banyak. Berbeda pada tahun 2021 lalu yang cenderung lebih sedikit. Ini mungkin karena dulu ada pembatasan aktivitas masyarakat akibat lonjakan kasus pandemi Covid-19. Kalau sekarang masyarakat lebih bebas beraktifitas dan bepergian," kata Iptu Anton. *mz
1
Komentar