Bus Sekolah Belum Tersedia, Puluhan Siswa Sudah Daftar
Pemerintah Kota Denpasar akan menyiapkan 6 unit bus sekolah pada Tahun Ajaran 2017/2018.
DENPASAR, NusaBali
Namun hingga kini bus tersebut belum tersedia, sementara puluhan siswa sudah mendaftar ke Dinas Perhubungan Kota Denpasar untuk mendapatkan pelayanan bus sekolah secara gratis tersebut.
Kasubag PU UPT Pelayanan Transportasi Darat Dishub Kota Denpasar, I Putu Budi Ari Wibawa mengatakan, pengadaan bus pengangkut siswa sudah dianggarkan Rp 5,5 miliar termasuk operasional. Namun diakuinya hingga kini belum adanya pengadaan mobil karena masih dilakukan negosiasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) di Jakarta kepada produsen. Bahkan halte bus yang akan digunakan juga belum tersedia.
"Di Jakarta masih dilakukan negosiasi dan kontrak payung kepada produsen-produsen seperti Hino, ketika sudah ada kesepakatan barulah kami akan memilih melalui e-katalog mobil yang akan dipakai untuk bus sekolah tersebut. Penjajakan tersebut dilakukan Maret hingga April, maka dari itu kita targetkan baru bisa kita lakukan pemilihan adalah bulan April," ujarnya, kemarin.
Meski bus belum tersedia, namun Dishub sudah mulai lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Bahkan hingga saat ini sudah ada 60 siswa yang mendaftar untuk mendapatkan pelayanan bus secara gratis ini. “Ada yang langsung datang ke sini atau juga yang via telepon,” ujarnya. Dikatakan, meski bus ini untuk sementara hanya akan melayani wilayah Denpasar Utara dan Denpasar Timur namun pendaftarnya banyak yang dari Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. “Kami masih menunggu pendaftaran penuh untuk 150 siswa terlebih dahulu, karena bus yang dirancang berisikan 25 penumpang dengan kursi 20 dan 5 berdiri. Sehingga kapasitas yang dibutuhkan adalah 150 khusus SD dan SMP wilayah Denut dan Dentim. "Jika permintaan dari luar Denut dan Dentim juga banyak maka tidak menutup kemungkinan akan ada pengalihan rute. Tapi untuk saat ini kita penuhkan dulu untuk wilayah yang diprogramkan yakni Denut dan Dentim," ujarnya.
Dijelaskan, untuk antisipasi keamanan siswa, nantinya akan dilengkapi dengan alat/id card yang dapat mendeteksi keberadaan siswa apakah sudah berada dalam bus atau tidak, sehingga orangtua dapat memantau anaknya lewat handphone dan rute yang dilalui bus.
Dengan adanya sistem yang akan langsung terhubung ke gadget orangtua siswa, diharapkan tidak ada kekawatiran pada anaknya saat berangkat sekolah, dan dipastikan aman hingga pulang sekolah. "Nanti juga akan ada notifikasi ke HP orangtua siswa jadi semua akan terintegrasi dengan teknologi. Jadi tidak ada kekhawatiran orangtua terhadap anaknya, ketika anaknya hendak ke sekolah, orangtua siswa juga diharapkan untuk mengantarkan anaknya ke halte, namun jika dalam satu komplek, siswanya cukup banyak maka mobil akan langsung menjemput ke rumah-rumah siswa," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, program Bus Sekolah besutan Pemkot Denpasar ini untuk sementara melintasi 2 kecamatan yakni Denpasar Utara dan Denpasar Timur.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, I Wayan Sukana mengatakan, belum tersentuhnya Kecamatan Denpasar Selatan dan Barat lantaran anggaran yang baru tersedia hanya cukup untuk 6 bus, yakni sejumlah Rp 5,5 miliar. "Untuk sosialisasi ini sementara bus baru bisa beroperasi pada dua kecamatan, namun kedepannya jika memang berjalan optimal akan segera dilakukan penambahan," ujarnya, akhir pekan kemarin.
Sukana mengatakan, sementara jalur yang diutamakan adalah daerah Jalan Kamboja dan Gatot Subroto karena yang paling dominan membutuhkan angkutan. "Jika ide ini berjalan lancar kemungkinan akan meluas. Selain itu, angkutan umum masih ada yang berjalan. Pemerintah Kota Denpasar juga tidak ingin mematikan angkutan umum yang ada untuk mengangkut siswa," ucapnya.
Sukana menyebut, bus sekolah ini dilengkapi fasilitas GPS, CCTV, Wifi, smart card, multimedia, aplikasi mobile phone, dan full ac, sehingga menambah kenyamanan siswa menaiki bus. “Dengan adanya bus ini diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi anak sekolah,” ujarnya.
Adapun rute yang dilewati untuk Kecamatan Denpasar Utara yakni Jalan Tunggul Ametung- Ahmad Yani- Gatot Subroto- Nangka Selatan- Pattimura- Belimbing-Surapati-Kamboja. Sementara Kecamatan Denpasar Timur meliputi Universitas Ngurah Rai- Jalan Padma-Kemuda-Seroja-Plawa-Pacar-Jepun-Kamboja.
Sukana berharap kehadiran bus ini juga bisa mengurangi kemacetan di Kota Denpasar, selain itu juga untuk meminimalisir kasus kecelakaan. "Tujuan kami memang memang harus bermanfaat bagi masyarakat, selain meringankan orangtua siswa yang tidak lagi antar jemput anak, juga memberikan rasa aman bagi siswa sehingga orangtua siswa tidak lagi was-was dengan anaknya seperti maraknya kasus kecelakaan yang menimpa siswa," tandasnya. * cr63
Kasubag PU UPT Pelayanan Transportasi Darat Dishub Kota Denpasar, I Putu Budi Ari Wibawa mengatakan, pengadaan bus pengangkut siswa sudah dianggarkan Rp 5,5 miliar termasuk operasional. Namun diakuinya hingga kini belum adanya pengadaan mobil karena masih dilakukan negosiasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) di Jakarta kepada produsen. Bahkan halte bus yang akan digunakan juga belum tersedia.
"Di Jakarta masih dilakukan negosiasi dan kontrak payung kepada produsen-produsen seperti Hino, ketika sudah ada kesepakatan barulah kami akan memilih melalui e-katalog mobil yang akan dipakai untuk bus sekolah tersebut. Penjajakan tersebut dilakukan Maret hingga April, maka dari itu kita targetkan baru bisa kita lakukan pemilihan adalah bulan April," ujarnya, kemarin.
Meski bus belum tersedia, namun Dishub sudah mulai lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Bahkan hingga saat ini sudah ada 60 siswa yang mendaftar untuk mendapatkan pelayanan bus secara gratis ini. “Ada yang langsung datang ke sini atau juga yang via telepon,” ujarnya. Dikatakan, meski bus ini untuk sementara hanya akan melayani wilayah Denpasar Utara dan Denpasar Timur namun pendaftarnya banyak yang dari Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. “Kami masih menunggu pendaftaran penuh untuk 150 siswa terlebih dahulu, karena bus yang dirancang berisikan 25 penumpang dengan kursi 20 dan 5 berdiri. Sehingga kapasitas yang dibutuhkan adalah 150 khusus SD dan SMP wilayah Denut dan Dentim. "Jika permintaan dari luar Denut dan Dentim juga banyak maka tidak menutup kemungkinan akan ada pengalihan rute. Tapi untuk saat ini kita penuhkan dulu untuk wilayah yang diprogramkan yakni Denut dan Dentim," ujarnya.
Dijelaskan, untuk antisipasi keamanan siswa, nantinya akan dilengkapi dengan alat/id card yang dapat mendeteksi keberadaan siswa apakah sudah berada dalam bus atau tidak, sehingga orangtua dapat memantau anaknya lewat handphone dan rute yang dilalui bus.
Dengan adanya sistem yang akan langsung terhubung ke gadget orangtua siswa, diharapkan tidak ada kekawatiran pada anaknya saat berangkat sekolah, dan dipastikan aman hingga pulang sekolah. "Nanti juga akan ada notifikasi ke HP orangtua siswa jadi semua akan terintegrasi dengan teknologi. Jadi tidak ada kekhawatiran orangtua terhadap anaknya, ketika anaknya hendak ke sekolah, orangtua siswa juga diharapkan untuk mengantarkan anaknya ke halte, namun jika dalam satu komplek, siswanya cukup banyak maka mobil akan langsung menjemput ke rumah-rumah siswa," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, program Bus Sekolah besutan Pemkot Denpasar ini untuk sementara melintasi 2 kecamatan yakni Denpasar Utara dan Denpasar Timur.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, I Wayan Sukana mengatakan, belum tersentuhnya Kecamatan Denpasar Selatan dan Barat lantaran anggaran yang baru tersedia hanya cukup untuk 6 bus, yakni sejumlah Rp 5,5 miliar. "Untuk sosialisasi ini sementara bus baru bisa beroperasi pada dua kecamatan, namun kedepannya jika memang berjalan optimal akan segera dilakukan penambahan," ujarnya, akhir pekan kemarin.
Sukana mengatakan, sementara jalur yang diutamakan adalah daerah Jalan Kamboja dan Gatot Subroto karena yang paling dominan membutuhkan angkutan. "Jika ide ini berjalan lancar kemungkinan akan meluas. Selain itu, angkutan umum masih ada yang berjalan. Pemerintah Kota Denpasar juga tidak ingin mematikan angkutan umum yang ada untuk mengangkut siswa," ucapnya.
Sukana menyebut, bus sekolah ini dilengkapi fasilitas GPS, CCTV, Wifi, smart card, multimedia, aplikasi mobile phone, dan full ac, sehingga menambah kenyamanan siswa menaiki bus. “Dengan adanya bus ini diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi anak sekolah,” ujarnya.
Adapun rute yang dilewati untuk Kecamatan Denpasar Utara yakni Jalan Tunggul Ametung- Ahmad Yani- Gatot Subroto- Nangka Selatan- Pattimura- Belimbing-Surapati-Kamboja. Sementara Kecamatan Denpasar Timur meliputi Universitas Ngurah Rai- Jalan Padma-Kemuda-Seroja-Plawa-Pacar-Jepun-Kamboja.
Sukana berharap kehadiran bus ini juga bisa mengurangi kemacetan di Kota Denpasar, selain itu juga untuk meminimalisir kasus kecelakaan. "Tujuan kami memang memang harus bermanfaat bagi masyarakat, selain meringankan orangtua siswa yang tidak lagi antar jemput anak, juga memberikan rasa aman bagi siswa sehingga orangtua siswa tidak lagi was-was dengan anaknya seperti maraknya kasus kecelakaan yang menimpa siswa," tandasnya. * cr63
Komentar